"Agent three, bagaimana keadaan mu?" Ucap presiden melalui telepon seluler.
Chanyeol kaget mendengar suara itu dan menatap ke arah Jimin yang tak jauh darinya.
"Kau dan keluarga mu itu memang sesuatu ya, hingga membuat ku cukup sibuk mengurusi masalah yang kalian perbuat" ucapnya.Chanyeol dapat mendengar dengan jelas bagaimana suara itu memenuhi pikirannya, sosok yang berwibawa dan tegas. Aura yang sama dikeluarkan saat ia berhadapan dengan kakeknya, Jayyar.
Seketika Chanyeol menunduk dan tak berkutik, nafasnya terasa tercekat diujung tenggorokan.
"Mu...mung- kin ini sedikit salah paham, aku sama sekali tidak mengerti" ucap Chanyeol."Kau dan ayah mu memang sangat ahli melempar batu sembunyi tangan. Tidak usah takut, Aku tidak meminta tanggung jawab apapun dari mu, tapi hanya satu hal yang harus kau dengar dan sampai kan ini kekeluarga mu. 'berhentilah menjalankan papan catur jika kau harus mengorbankan Banyak orang dan nyawa orang lain, karena anak dan generasi yang tersisa dari korban mu tidak akan tinggal diam, jangan menyepelekan itu' " ucapnya lalu mengakhiri telfon.
"Apa? Aku tidak mengerti" gumamnya dengan senyum masam.
Jimin menarik kerah baju Chanyeol dan memukulnya hingga pingsan. Dalam keadaan tidak sadar, Jimin menyeretnya hingga depan pintu, diluar sudah ada mobil hitam yang menunggu. Chanyeol dibawa masuk kedalam mobil itu, dan melaju entah kemana.
***
Sinb menatap kearah pintu dan menyimpan earpiece kedalam bajunya. Ia menatap pintu itu hingga terbuka. Tiga orang pria masuk kedalam ruangannya dan menatap Sinb dengan tajam. Gadis itu mencengkam kuat seprai kasur dan menelan saliva dengan gugup. Pria yang terlihat paruh baya mengambil kursi dan duduk di depan Sinb, ia duduk sambil tersenyum.
"Siapa nama mu gadis?" Ucapnya dengan aura mendominasi.Sinb diam membisu dan membuang mukanya. Dua orang pria yang dibelakang nya terlihat terganggu dengan sikap Sinb, namun pria yang duduk di kursi menahan mereka untuk diam ditempat.
"Kau memang gadis pemberani, toh aku sudah tau identitas mu. Aku mengatakan nya hanya sekedar basa basi" ucapnya."Kau Jay, pria brengsek itu" ucapnya dengan suara bergetar.
Ketiga pria itu kaget mendengar penuturan gadis berwajah pucat pasi ini.
"HAHAHAHA, kau memang gadis yang menarik" ucap Jayyar.
"Kalian memang luar biasa mendapatkan informasi dan menggagalkan banyak rencana ku, tapi semua itu masih permulaan" ucapnya.
Sinb terdiam dan menggigit bibirnya yang gemetaran. "Kau menculik ku, untuk mengancam Jungkook bukan?" Ucap Sinb
"Sudah lama aku tidak mendengar nama aslinya, ah jadi teringat masa lalu. Dia aku didik hingga menjadi mesin pembunuh yang mematikan. Dia adalah Orang yang seharusnya berada disisi ku, tapi sikapnya yang tidak penurut itu cukup membuat ku kesal, dan tidak bisa dibiarkan begitu saja. Maka itu aku sampai berbuat sejauh ini hanya untuk membuatnya bertekuk lutut pada ku" ucapnya.
"ITU TIDAK AKAN PERNAH TERJADI, JUNGKOOK TIDAK AKAN MERENDAHAKAN DIRINYA UNTUK ORANG PENGECUT DAN BRENGSEK SEPERTI MU!" Bentak Sinb.
Jay menatap tajam ke arah Sinb, ia menarik rahang gadis itu dan menatap nya kalap. Kali ini ia kehilangan kesabaran nya dan menampar keras wajah Sinb.
"Aku tau dia tidak akan melakukannya, tapi mungkin untuk ku membuatnya menderita"Sinb menatap nanar dengan air mata yang jatuh ke pipi, tubuhnya gemetaran dan nafasnya yang terasa sengal. Ia tau penyakitnya kambuh kembali, memori menyakitkan berputar kembali. Ia merasa tidak sanggup, namun ia harus tetap bertahan menunggu Jungkook menyelamatkan nya.
"Ka...lian- banyak merusak kehidupan orang lain de- mi kepuasan sendiri. A- ku tidak akan per- nah memaafkan kalian-" ucap Sinb dengan nafas berhamburan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGENT ZERO [SINKOOK]
RandomSinb mantan dari girlgrup terkenal yang tergila-gila untuk hidup normal harus terjebak dengan kehidupan Agent mata-mata paling berbahaya yaitu "Agent Zero" Namun tidak disangka orang yang paling berbahaya dan harus ia jauhi itu ternyata orang yang...