" Jung, katanya kau menolak kami datang ya?" Ucap Taehyung.
Jungkook memutar bola matanya lalu menatap laptop Kembali.
"Wah jangan dingin seperti itu, apa kau belum mempercayai kami" ucapnya lagi."Entahlah" ucap Jungkook sambil memutar laptopnya menghadap Alex.
"Aku memeriksa kembali data-data Company dan casino yang memiliki ikatan erat dengan Greenhouse. Dari data yang ku dapat mereka menggunakan jasa dan memberikan uang jumlah besar kepada Greenhouse untuk kesuksesan rencana mereka. Tapi ada sesuatu yang aneh, mereka juga memberikan dana besar untuk donasi bencana, panti asuhan, dan orang yang tinggal di jalan" ucap Jungkook.
Alex berpikir sejenak lalu menatap Jungkook kembali.
"Mungkin mereka melakukan itu, untuk menghindari segala tuduhan. Dan menjauhkan mereka dari konspirasi yang menjadi konsumsi masyarakat saat ini. Kau tidak tahu, dua tahun lalu Greenhouse menjadi target pemusnahan kementrian pertahanan, namun entah sebabnya apa Mentri pertahanan yang terpojokkan karena asumsi yang salah. Padahal saat itu musuh sudah diujung tanduk. Sebab apa, masih belum diketahui. Bahkan saat ini diantara mereka memiliki mata-mata di setiap kepolisian, angkatan darat dan laut, bahkan dalam Mentri itu sendiri. Jujur saja ini kasus yang sangat berat" ucap Alex."Seberat apapun itu akan ku lakukan" ucap Jungkook.
Tiba-tiba suara notifikasi di komputer Alex memberikan signal bahaya di
seluruh layarnya.
"Ada apa?" Ucap Jimin.Alex segera berlari menghampiri komputernya dan melakukan pemeriksaan. "Gawat! ada yang mencari tahu identitas Sinb" ucap Alex memainkan seluruh jarinya diatas keyboard.
"Siapa?" Ucap Jungkook.
"Sebentar aku akan memeriksa alamat surelnya" ucap Alex.
Jimin menghampiri Alex dan memberikan bantuan karena komputer Alex dikirim banyak virus. Alex melirik kearah Jimin sambil tersenyum simpul.
Setelah berhasil Alex tertegun dan menatap Jungkook, suasana berubah menjadi tegang. Jungkook sangat tau ini bukan hal yang baik, melihat dari cara Alex menatap nya.
"Dimana Sinb?" Ucapnya dengan air muka tampak cemas bercampur amarah karena sejak sepuluh menit berlalu ia tidak melihat Sinb di ruangan ini.Alex meraih ponselnya dan menyambungkannya ke laptop, Jungkook yang tidak mendapat kan jawaban langsung meraih jaket dan ponsel serta mengambil senjata sembarangan dari koleksi senjata Alex.
Taehyung dan Jimin yang membaca suasana sejak tadi ikut bergerak namun dihentikan oleh Jungkook.
"Kalian tetap disini!!! Jika terjadi sesuatu disini, kalian sangat diperlukan. Dan aku tidak ingin ada hambatan. Alex kirim GPS yang sedang kau periksa ke ponsel ku" ucap Jungkook keluar dari pintu."Okey! Aku akan memberikan jalan pintas" ucap Alex.
Jungkook berlari dan melajukan mobilnya melewati jalan raya, entah beberapa kali orang-orang meneriakinya karena Jungkook berusaha menyelip diantara mobil-mobil yang memang sedang ramainya. Pikirannya yang tidak jernih dan sangat kalut, ia sampai-sampai menabrak pembatas jalan cukup keras.
"Jung! Jungkook kau tidak apa?" Pekik Alex diseberang telfon.Jungkook meringis kesakitan, menyentuh serpihan kaca mobil yang menancap dikeningnya.
"Sial!" Ucapnya setelah menarik benda tajam itu dan menyisakan darah dan rasa perih. Jungkook terdiam dan menarik nafas dalam-dalam seraya untuk menenangkan dirinya. Namun mengingat Sinb berada dalam bahaya membuatnya tidak bisa mengendalikan diri.
"Alex! Kemana selanjutnya?" Ucapnya dengan nafas tercekat, karena sulit baginya menahan gemuruh dihati."Jungkook tenanglah, jika kau seperti ini kau akan terluka dan kita tidak bisa menyelamatkan Sinb. Dan aku akan memberikan informasi lagi, tapi berjanjilah kau tetap tenang dan dinginkan kepala mu!" Ucap Alex dengan suara tenang namun terlihat jelas ia juga sama paniknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGENT ZERO [SINKOOK]
RandomSinb mantan dari girlgrup terkenal yang tergila-gila untuk hidup normal harus terjebak dengan kehidupan Agent mata-mata paling berbahaya yaitu "Agent Zero" Namun tidak disangka orang yang paling berbahaya dan harus ia jauhi itu ternyata orang yang...