20. Lie

195 39 2
                                    

Tingg…

Pintu lift bergeser dan terbuka lebar, pemandangan pertama kali yang ia lihat adalah ruangan yang penuh dengan teknologi seperti komputer, dan alat-alat yang tidak di mengerti Sinb. Ruangannya terlihat sederhana tapi sangat bersih begitu juga dapur dan tempat tidur. Sinb melangkahkan kakinya masuk, ia melihat tetesan darah menetes sepanjang lantai, ia mengikuti jejak darah itu hingga kesebuah pintu besi yang terlihat sangat berat. Jantung Sinb berdetak tak karuan, rasa takut dan ingin tahunya bercampur aduk. Biarpun begitu tekadnya memang sudah bulat untuk menerima resiko.

Sinb membuka perlahan gagang pintu sekuat tenaga, hingga memberi celahnya untuk masuk. Ruangan yang tidak terlalu besar itu ternyata adalah ruangan yang penuh segala jenis persenjataan dan laboratorium mini. Melihat jumlah dan lengkapnya senjata tentu muncul rasa curiganya. Kaki Sinb semakin lemas, ia benar-benar takut kalau disini bukanlah tempat tinggal Junghan melainkan seorang kriminal.
Hingga matanya tertuju ke salah satu meja dan kursi yang terletak di tengah-tengah ruangan. Ia menghampiri meja itu dan kaget melihat darah tergenang di meja hingga menetes ke  lantai, ada beberapa kain kasa dan alat-alatnya medis yang Sinb tidak mengerti. Namun yang membuat Sinb benar-benar kaget ia menemukan tiga biji peluru yang masih berlumuran darah di atas meja.
"Ini terlihat masih baru, bangkunya juga masih hangat. Jika ini tidak ada hubungannya dengan Junghan, nyawa ku akan terancam. Kenapa aku begitu ceroboh masuk kesini, aku terlalu percaya diri dengan pemikiran bodoh ku" pikirnya.

Namun tiba-tiba ia merasakan benda dingin menyentuh keningnya, Sinb sadar kalau seseorang juga sedang berdiri dibelakang nya sambil menodongkan senjata ke keningnya.

"Siapa kamu?" Bisik pria itu tepat ditelinga nya.

Sinb terdiam membisu dengan tubuh yang bergetar ketakutan, nafasnya tercekat dan terasa sesak, ia benar-benar takut.
"Aku tanya lagi siapa kamu, siapa yang mengutus mu kesini?" Ucap Jungkook.

Sinb masih terdiam, jelas pikirannya melayang mau jawab apa. Rasanya ia ingin kabur namun tubuhnya di dekap begitu kuat. Entah perasaannya atau gimana, rasanya suara dan tubuh pria ini sangat familiar. Tak sengaja sebuah moment, mengingatkannya dengan pria misterius yang selalu datang melalui balkon apartemen nya dengan kamar gelap gulita. Suara yang selalu mengganggunya dalam gelap, suara yang tidak bisa di prediksi kapan datangnya, suara dari pria mesum yang menggangu pikiran nya akhir-akhir ini.
"Itu kau pria mesum? Si cabul yang seenaknya masuk ke apartemen orang dan melakukan pelecehan!" Ucap Sinb.

Pria itu terlihat terdiam dan menurunkan pistolnya dari kepala Sinb. Ketika Sinb berbalik sosok pria bertubuh tinggi dan  telanjang dada yang hampir dipenuhi perban itu berdiri dengan senyum di bibirnya sambil menatap Sinb.
"Jung- Junghan? Tidak, siapa kau?" Tanya Sinb dengan ekspresi kaget.

"Jeon Jungkook" ucap Jungkook dengan senyuman smirk nya.

"Jeon? Kau mengenal Jeon Junghan?" Tanya Sinb dengan rasa takut dan gugup melihat ekspresi Jungkook.

"Tentu saja dia adalah aku" ucapnya mendekati Sinb.

"Ha? Apa maksud mu? Jangan bercanda!" Ucap Sinb yang mulai ketakutan.

Namun Jungkook masih memasang ekspresi seperti itu di depannya.
"Cepat panggilkan Junghan aku ingin bertemu dengan nya" tekannya sambil melangkah menghindari Jungkook yang terus berjalan ke arahnya.

"Aku sudah datang, aku Junghan pria yang kau cari. Ada apa? Apakah akting ku bagus?" Ucap Jungkook yang sekarang berdiri tepat di depan Sinb.

"Tidak jangan membodohi ku, kau bukan Junghan!" Ucap Sinb mendorong dada bidang itu sekuat tenaga.

Jungkook memegang kedua lengan Sinb hingga gadis itu berhenti mendorongnya. "Kau saja yang bodoh begitu mempercayai ku!" Ucap Jungkook.

Sinb terdiam dan menatap Jungkook lebih lekat, pria ini memang memiliki wajah yang sama dengan Junghan hanya saja auranya begitu berbeda, suara dan ekspresi nya pun jelas bukan Junghan.
"Kau pria itu kan? Apa yang kau lakukan pada Junghan?"

AGENT ZERO [SINKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang