6. Agent Zero, Jeon Jungkook (part 2)

254 37 0
                                    

Jungkook meringis menahan perih di lengannya yang tertembak, ia mengambil peluru yang menembus kulitnya dengan air keringat yang bercucuran. Terlihat peluru itu cukup besar hingga membuatnya mati rasa sesaat. Setelah mengeluarkan peluru Jungkook menjahit lengannya hingga luka itu tertutup.

Jungkook merasa lega karena rasa sakit itu mulai mereda, tubuhnya yang berkeringat terlihat begitu seksi dengan otot-otot yang terbentuk di tubuhnya.

Jujur saja Jungkook sering sekali mendapat luka tembak di tubuhnya, membuat luka itu sedikit membekas di kulitnya.

Tapi luka yang paling membekas adalah luka bakar di punggung nya akibat ia menolong anak kecil yang hampir di timpa pintu mobil yang panas akibat ledakan tempo lalu.

Ruangan yang seperti bengkel itu lumayan menakutkan untuk melakukan pengobatan seperti tadi, tapi tetap saja Jungkook melakukan nya dengan alat-alat steril dan perlengkapan medis yang aman. Jungkook sudah terbiasa mengobati dirinya sendiri, dulu ia juga pernah tertembak di alam terbuka seperti hutan, ia tanpa ragu mengeluarkan peluru dan menjahit, mengobatinya di sebuah gua yang ia temukan di hutan.

Menghadapi hujan peluru hanya Jungkook yang dengan beraninya melewati tanpa berpikir panjang. Mentalnya yang kuat sudah tertanam sejak ia kecil. Ia sudah dilatih seperti militer sejak umurnya masih belasan tahun.

Setelah meminum air mineral untuk menyegarkan tubuhnya, ia membuka komputernya dan melacak lokasi Memory Card berada.

Seperti sebuah kebetulan area itu sangat dekat dengan markasnya ia melesat pergi untuk mengambil kembali memory card itu, tapi sesampai nya disana, Jungkook tidak pernah menduga kalau itu adalah sebuah gedung dua lantai yang bisa di bilang sangat luas.

"Apakah wanita itu kaya? Tapi dia lebih mirip seperti mahasiswa" gumam Jungkook.

Jungkook menunggu gedung store itu tutup lalu melancarkan aksinya membobol gedung dua lantai itu.

Setelah dua jam ia menunggu terlihat wanita itu keluar membawa mobil dan menggendong seseorang, Jungkook sangat heran entah sejak kapan pelacak nya sudah tidak berfungsi lagi

Setelah wanita itu pergi Jungkook menyelinap diam-diam, namun rencananya hampir gagal karena Jungkook tidak menduga kalau gedung dua lantai ini memiliki keamanan yang ketat dan security yang tangguh. luka yang ia terima sebelum nya terasa nyeri kembali, mungkin saja jahitannya lepas akibat berkelahi dengan pria besar tadi.

Namun sudah menyelinap dan membobol ruangan, ia tidak menemukan apapun bahkan buku yang wanita itu bawa.

Jungkook dengan segera keluar dari gedung itu dan mencoba menghapus jejaknya secepat mungkin.

Setelah ia menyelidiki identitas wanita itu semakin jauh, Jungkook sempat sedikit tertawa, bagaimana bisa ia memiliki nasib yang hampir sama dengan wanita itu. Jungkook membuka berita-berita lama yang sudah di blokir dan mencari tau seperti apa wanita itu.

"Jika seperti ini akan sulit mendekatinya dan mengambil memory itu" gumam Jungkook.

Jungkook menghabiskan akhir pekannya untuk mempelajari bagaimana mendekati wanita yang memiliki trauma itu. Jungkook bahkan membuka situs KPop untuk mencari referensi.

Hingga ide gila itu muncul di kepalanya, Jungkook bahkan tidak percaya tentang apa yang ia pikirkan.

Hingga dimana pagi yang cerah itu,  Jungkook melakukan nya. Menyamar sebagai mahasiswa dua puluh tahun yang berpenampilan cute dan lucu padahal umurnya sangat tidak cocok di usianya yang memasuki 26 tahun. Entah kenapa semua riasan yang ia gunakan membuatnya terlihat muda dan imut yang pada saat ini umurnya sudah memasuki 26 tahun. Mungkin ada gunanya juga ia menghabiskan pekannya melihat video K-Pop.

Saat ia bertemu dan bertatap muka dengan gadis itu, Jungkook memang menduganya. Wanita itu terlihat membenci pria, dan menatap dirinya begitu dingin. Walaupun merepotkan, tapi rencana ini akan tetap ia lakukan apapun resiko yang ia ambil.

Jungkook berpikir dua kemungkinan, jika saja ia mengambil cara yang salah mungkin Sinb juga akan terlibat dalam masalah nya.

Jungkook tidak menyangka penampilan nya yang mungkin tidak sesuai dengan mayoritas negara ini, dan anehnya ia menjadi populer diantara para gadis tentunya tidak dengan wanita yang bernama Sinb itu.

Ia terlihat cuek dan dingin seperti biasanya, tapi dilihat bagaimana pun ia memiliki sifat yang rendah hati. Bahkan ia membuka suaranya dan menyelamatkan Jungkook dari desakan wanita yang mendekatinya.

Gadis yang bernama Sinb itu sangat sulit di tebak dan cukup menarik bagi Jungkook. Tapi memiliki niat untuk mencintai nya adalah hal yang membuang-buang waktu baginya.

Tapi yang mencuri perhatiannya adalah sikap tenang gadis itu saat terjadi insiden penembakan kampus. Dan dua orang terdekatnya cukup mencurigakan bagi Jungkook terutama Alexander. Hingga kelas dibubarkan Jungkook diam-diam mengikuti mereka sampai ke kelas karena penasaran apa yang dimaksud oleh pria bernama Alex di kantin tadi.

Saat Jungkook menguping pembicaraan mereka Jungkook menyeringai. Tenyata pria bernama Alex itu bukanlah pria normal lainnya. Tapi sikap mereka yang merahasiakan hal seperti itu membuat Jungkook semakin tertarik.

***

"Kamu apa yang kamu lakukan di depan pintu, kan sudah disuruh pulang" ucap seseorang dari luar kelas.

Terlihat Sinb dan kawan-kawan kaget dan panik. Mereka segera membereskan barang-barang nya dan sembunyi di bawah meja.

"Saya hanya tersesat, dan barang-barang saya ketinggalan di kelas" ucap Junghan.

"Tersesat? Jangan banyak alasan dan cepat pulang!" Ucap pria itu lalu pergi.

Junghan masuk kedalam kelas dan mendapatkan tatapan tajam dari Sinb.
"Lo belum pulang?" Ucapnya dingin.

"Aku tersesat dan tas aku masih dikelas" ucap Junghan yang segera membawa tasnya keluar namun langsung di cegat oleh Sinb.

"Lo tadi dengar apa yang kami bicarakan?"

"Maaf saya gak bermaksud" ucap Junghan.

Sora menghampiri Junghan dan menggandengnya. "Lo kasar banget sih, Junghan boleh rahasia kan pembicaraan tadi gak?" Ucap Sora dengan lembut.

"Iya saya gak bakal ngomong ke siapa-siapa" ucapnya.

Alex yang tidak tau apa-apa mencoba menyela. "Ya udah gini aja, walaupun gue gak tau dia siapa. Kita jadikan aja dia teman kita, sambil ngawasin dia untuk tetap jaga mulut" ucap Alex.

Sinb ingin protes namun langsung disanggah oleh Sora. "Sinb itu ide bagus, lo gak boleh nolak" ucap Sora dengan penekanan.

Mau tak mau Sinb mengiyakan kemauan mereka dan segera meninggalkan kampus dengan wajah yang kesal.

Tbc

AGENT ZERO [SINKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang