"Belajar apa dulu kita?" Tanya Anin antusias.
"Em apa yah, enaknya kira kira apaan dulu Shan?" Lempar Nadse pada Shani.
"Kalo aku sih terserah kalian aja," jawab Shani santai.
"Yaelah gini amat, kalo lo Ge mau yang mana dulu?" Tanya Nadse pada Gracia.
"Bhs. Indonesia aja dulu gimana? Yang gampang dulu lah hehe," ucap Gracia cengengesan.
"Hmm, enakan matematika dulu gak sih? Yaudah fix matematika dulu aja," ucap Nadse final, sambil membuka buku paket matematika.
Gracia hanya menatap datar. "Tau gitu ngapain nanya sih, huh," ucapnya malas, bukannya ikut membuka buku paketnya Gracia malah berbaring diatas lantai rumah Shani.
Saat ini mereka berempat memang berencana untuk belajar bersama, untuk persiapan ujian Nasional yang sebentar lagi akan tiba.
"Ge kok malah baring sih?" Tegur Anin menarik tangan Gracia, tapi tak sedikitpun berhasil membuatnya beranjak.
"Males males males! Yang lain aja kenapa sih, matematika susah tau~" ucapnya merajuk. Diantara keempatnya Gracia memang yang paling payah dalam urusan hitung menghitung.
"Justru karena susah, makanya di duluin, udah ah ayo bangun jangan males, kalo lo gak belajar mending lo pulang aja sana,"
"Apaan sih Nadse, inikan rumahnya Ci Shani bukan rumah kamyu~" jawab Gracia memanyunkan bibirnya.
"Bener bener nih bocah nyusahin aja," ucap Anin geleng kepala, sementara Shani hanya tersenyum maklum.
"Gege ayo bangun, kalo udah belajarnya aku ambilin es krim deh," rayu Shani kali ini, dan sudah bisa ditebak jika urusan makanan Gracia akan cepat merespon.
"Mana Ci? Mana es krimnya?" Ucapnya yang langsung bangkit untuk duduk.
"Nanti, tapi sekarang ayo belajar dulu. Sini duduk deket aku biar aku ajarin," ucap Shani lembut, dengan cepat Gracia pun pindah tempat menjadi didekat Shani.
"Ayo Ci ajarin aku, let's go hehe," ucap Gracia sambil membuka buku paketnya, namun tak lama kembali ia tutup.
"Kok ditutup lagi Ge?" Tanya Shani bingung, sementara Gracia hanya melirik sambil meringis.
"Aduh baru liat bentar aja udah pusing aku Ci hehe," ucapnya meringis.
"Banyak alesan aja lo ndut, gak usah diladenin dia Shan, nyusahin!" Sambar Nadse.
Gracia melototkan matanya pada Nadse. "Anda diem yah, mau saya usir?!" Ucapnya dingin, namun dibalas jitakan keras dikepalanya oleh Nadse.
"Anda gak punya hak,"
"Cici aku dijitak Nadse~" Shani tertawa geli melihat tingkah Gracia, ia mengusap kepala Gracia lalu kembali mengajaknya untuk belajar.
"Ayo cepet belajar Ge, nanti es krimnya gak jadi loh," ucap Shani dan Gracia dengan segala keputusasaannya pun ikut menyimak.
Anin pun perlahan ikut membuka Bukunya, walaupun pikirannya penuh akan pertanyaan tentang dua orang dihadapannya.
***
"Ngapain sih kak ngajak ketemuan disini?" Tanya Beby pada Viny yang sudah lebih dulu tiba, disamping Beby ada Shania yang datang bersamanya.
"Duduk dulu kali, mau gue pesenin sekalian?" Ucap Viny santai.
"Gak usah repot-repot, gue bisa sendiri!" Jawab Beby ketus.
"By, kamu kok galak banget sih, Viny kan sepupu kamu," tegur Shania halus.