Chapter 04 'Makhluk Baru

1.1K 132 24
                                    

"Aku kira dia salah satu temanku, tetapi ternyata dia sudah tidak lagi bernapas."

Di dalam bus, Sara mulai berbincang hangat dengan lelaki yang baru saja mangajaknya berkenalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dalam bus, Sara mulai berbincang hangat dengan lelaki yang baru saja mangajaknya berkenalan. Namanya Rama, ia lelaki yang tampan dan sangat manis. Postur tubuhnya cukup tinggi, dengan kulitnya yang sawo matang.

Suasana bus itu tidaklah begitu ramai, dikarenakan hari yang menjelang siang. Sehingga, Sara bisa terduduk di dalam bus itu dengan Rama di sampingnya. Keduanya saling memandang sejenak, sebelum akhirnya mereka berdua kompak membuang pandangan.

Sara tersenyum diam-diam, ia memandang hiluk-pikuk kendaraan dari balik jendela bus. Sedangkan, Rama pun turut tersenyum tanpa memandang Sara. Bus berhenti di sebuah halte, menunggu beberapa penumpang untuk masuk ke dalamnya.

"Sara," panggil Rama memandang Sara lagi.


Sara yang merasa terpanggil pun, langsung menoleh ke samping. "Iya," jawab Sara dengan senyuman.

"Aku lihat-lihat, kayanya kamu suka banget senyum." ujar Rama.

Sara tidak menjawabnya, ia hanya mengangguk-angguk kecil. Lalu, Rama kembali melanjutkan ucapannya kepada Sara. "Tapi, tadi kenapa kamu kelihatan aneh?" tanya Rama terus terang.

"Aku, aneh kenapa?" Sara justru membalikkan pertanyaan Rama itu.

"Kamu kaya lagi menyembunyikan sesuatu, kamu bicara sendiri dan merasa ketakutan sewaktu masuk ke kampus itu," ujar Rama memandang Sara lekat.

Sara membasahi bibir bawahnya, ia kebingungan ketika Rama mulai mempertanyakan hal itu padanya. Bola mata Sara terus belarian, hingga titik fokus bola matanya berpusat pada pintu bus. Penglihatan Sara kembali muncul, ia melihat seorang wanita berpakaian lusuh dengan rambut yang kusut di dekat pintu bus.

"Kenapa ibu-ibu itu berdiri di pintu bus?" tanya Sara menunjuk ke arah pintu, sehingga pandangan Rama pun beralih pada pintu yang ditunjuk Sara.

Rama memicingkan matanya. "Nggak ada ibu-ibu di sana," kata Rama membuat Sara tersadar.

Astaga. Itu bukan manusia, pantas aja Rama nggak melihatnya, batin Sara memandang Rama.

"Kamu kenapa?" tanya Rama. "Ibu-ibu mana yang kamu lihat?" lanjutnya.

Sara menggeleng, ia mengembangkan senyumannya lagi ketika Rama terus saja memandangnya. "Aku, gakpapa. Mungkin aku cuman salah lihat."

Rama, nggak boleh tahu kalo aku bisa melihat mereka ... mereka yang nggak bisa orang lain lihat, batin Sara mencoba menutupi kemampuan supranaturalnya dari Rama. Karena Sara tidak mau jika Rama menjauh darinya, setelah mengetahui kemampuan supranatural yang dimilikinya.

KAMPUS KERAMAT [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang