Chapter 13 'Menggali Cerita Bersama Koko

528 71 1
                                    

"Pejamkan matamu, maka kamu akan berada di tempat yang berbeda."

Rama menganga, pandangannya tidak beralih dari sebuah hutan yang dilaluinya bersama ojek itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rama menganga, pandangannya tidak beralih dari sebuah hutan yang dilaluinya bersama ojek itu. "Kenapa rumah Sara di dalam hutan?"

"Mas, jauh banget rumah temannya," ujar ojek itu.

Rama tidak menimpalinya, karena ia melihat motor yang dikemudikan Anton telah berhenti disebuah rumah. Buru-buru Rama menepuk bahu ojek itu agar berhenti, lalu memberikan selembar uang dari dalam sakunya.

"Sara!" panggil Rama menghampiri.

"Maaf, ya, Ram, rumahku kecil." Sara tersenyum canggung pada Rama.

"Itu nggak masalah kok, tapi kenapa rumah kamu ada dipertengahan hutan kaya gini?"

"Karena, papah aku yang nggak suka keramaian. Jadi, dia pilih rumah di desa dan jauh dari permukiman warga.

"Oh, gitu. Tapi di sini aman 'kan?"

"Aman banget, karena banyak penjaga di sini," sambar Anton setelah menstandarkan motornya itu.

Anton pun mengajak Rama untuk segera masuk ke rumah. "Udah, ayo masuk."

"Shalom!!" salam Sara penuh semangat.

"Assalamualaikum," salam Rama, namun hanya mendapat senyuman dari Sara, dan seorang wanita paruh baya, yang mendekatinya.

"Ram, ini Mamah aku. Namanya, Mamah Arumi," ucap Sara memperkenalkan Arumi kepada Rama.

Rama tersenyum simpul, ia meraih tangan Arumi dan menjabatnya. "Saya, Rama, Tante."

"Kamu temannya, Sara?"

"Iya, Mah, kita satu Fakultas di kampus Bima Sakti," timpal Sara cepat.

"Silakan duduk, Nak Rama. Tante buatkan minuman dulu, ya," ujar Arumi.

"Ayo duduk, Ram." Sara menarik pergelangan tangan Rama agar ia segera terduduk di ruang tamu.

Sara menghampiri Arumi di dapur. "Oh, iya, Mah. Sara udah diterima di kampus Bima Sakti!" tegasnya bahagia.

"Selamat, Nak. Semoga, kamu bisa belajar dengan baik di kampus itu," balas Arumi tersenyum. Sehingga, Sara kembali menghampiri Rama di depan.

"Ram, sebentar, ya. Aku mau ganti baju dulu, kamu bisa mengobrol sama Koko di sini." Sara pun menaiki anak tangga berlapis kayu, ia memasuki kamar bersama sosok Sarah yang sejak tadi mengikutinya di belakang.

KAMPUS KERAMAT [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang