Zayn membuka pintu kamar Zaell dan itu membuat mereka yg tadinya asyik mengobrol jadi mengalihkan pandangan ke arah siapa yg membuka pintu.
"Engga pulang?" tanya Zayn.
Bertepatan dengan pertanyaan Zayn, Jeki sudah berada dibelakang ingin masuk ke dalam kamar Zaell.
"Iya juga sih, udah malem banget ini jam sepuluh" jawab Billy, namun ada raut tak rela dari wajah lelaki itu mengingat ia dan teman teman nya baru saja datang.
"Kita harus hargai orang rumah, ini bukan markas" tambah Gilang lagi. Dan mereka mengangguk.
"Lo-kok lama banget jek" tanya Zaell menyelidik.
"Abis gendong Kyla tadi gue nyempetin pipis ke toilet" ucap Jeki santai, lalu mulai masuk. Sedangkan Zayn masih berdiri di dekat pintu.
"Om Kevin udah pulang?" tanya Zaell.
Zayn mengangguk samar, tak ada raut apapun di wajah nya.
"Kyla gue?" tanya Zaell lagi.
Dua kata dari mulut Zaell itu membuat semua yg ada di dalam kamar terkejut, Zayn juga begitu namun sedetik kemudian air muka nya kembali sama.
"Bos lo-"
"Udah official?" tanya Reno menambahkan kalimat gantung dari Billy.
Zaell nampak angkuh setelah melihat raut terkejutan Zayn tadi. Ia sampai melipat kedua tangan nya di dada.
"Bisa dibilang udah"
"Jadi sedikit pun kalian suka ataupun deket sana Kyla gue. Gak ada ampun dari gue" sambung Zaell lagi.
Semua nya terdiam, mereka tau bagaimana ganas nya Zaell. Tapi..
Ada rasa tak suka dibenak seseorang di antara mereka.
"Gaes pulang yu" ajak Reno memecah keheningan.
"Yu, mama gue juga kek nya khawatir. Gue lupa izin" ucap Billy menyengir.
"Lo udah tau, kalo mama lo suka ngamuk kalo intan payong nya hilang tanpa jejak. Malah gak izin lo" kessal Zaell menuding Billy.
Reno menempeleng kepala Billy ikut gemmas mebdengar penuturan Billy tadi.
"Awas lu ya, kalo mama lo ngamuk lagi di markas. Gue angkat tangan, ga mau bantu lo beresin markas nanti" ujar Jeki menimpali.
"Lo kenapa ga masuk?" tanya Gilang pada Zayn yg masih mematung. Zayn hanya menggeleng.
"Pulang" ucap Gilang lagi sudah berdiri.
Spontan yg lain nya ikut berdiri juga. Mereka pamit, dan Zayn mengantar mereka sampai pintu depan.
Tak selang lama dari itu, Zayn kembali naik ke lantai atas menemui Zaell yg ternyata sedang memejamkan mata sambil bersandar di sandaran kasur.
"Lo mau ngomong sesuatu?" tanya Zaell dengan mata yg masih terpejam.
"Lo-" gantung Zayn ragu dan berfikir keras, ia harus menanyakan ini.
"Beneran sayang sama Kyla?" tanya Zayn setelah itu menghela nafas, dan itu membuat mata Zaell terbuka.
"Menurut lo gimana?" bukan nya menjawab, Zaell malah menanyakan balik pada Zayn.
"Lo sayang Kyla, tapi... gue ga yakin kedepan nya. Bisa jadi rasa sayang lo dan cerita lo sama Kyla ini ga berjalan mulus" ujar Zayn.
ΔΔΔ
Pagi ini Zaell sudah bisa bersekolah kembali seperti biasanya, meski dikelas ia tak begitu memperhatikan pelajaran yg disampaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaell & Kyla
Novela Juvenil(FOLLOW DULU YA!!) Sya Kyla Januarta, Gadis kecil Papa Kevin Januarta yg suka sekali mengintili Azraell Bragalian Wijaya. Kata Kyla ia sudah jatuh cinta pada Zaell disaat pandangan pertama. Di umur yg baru menginjak 8 tahun Kyla sudah merasakan jatu...