BRAKK!!!
"Gue yg makan! Enek gue liat lo pada!" bentak Zaell setelah memukul meja kantin, membuat atensi sekitarnya terfokus pada meja yg mereka duduki.
"Gue yg makan!!" ulang Zaell lalu merampas kotak bekal biru itu ketika Zayn dan Billy sudah terdiam.
Setelah merampas kotak bekal biru itu Zaell langsung beranjak dari sana, tapi baru beberapa langkah ia berhenti. Tak peduli tatapan teman-teman nya yg kebingungan, apalagi tatapan Zayn dan Billy yg hanya pasrah.
Tak berselang lama setelah kaki nya berhenti Zaell tiba-tiba menarik tangan Kyla begitu kuat hingga gadis itu ikut berdiri.
Kyla menatap sendu pada Gilang yg baru saja ia lewati dengan Zaell. Rasanya malu sekali.
"Lo harus tanggung jawab dan ikut gue!"
Melihat itu Zayn spontan berdiri, namun tangan Leon melambung mengisyaratkan agar Zayn tak ikut campur.
"Tenang, Zaell ga bakalan apa-apain Kyla. Dia cuma cemburu kok" jelas Leon santai.
"Si galak kenapa tuh?" tanya Gilang yg baru saja dateng.
"Cemburu dianya" jawab Leon pada Gilang yg dibalas anggukan.
---
Kyla menatap tak percaya sekarang, entah kenapa ia menjadi de javu. Lihat lah Zaell membawa nya kemana? Ketaman belakang sekolah yg ternyata ada ayunan disana.
Kenapa mirip taman belakang sd dulu.
Mata Kyla berbinar kagum, ia tak bisa berkedip menatap pemandangan ini. Sungguh ia rindu, meski ini bukan taman belakang sd tempatnya menyendiri dulu.
Kyla mendekat, ia menyentuh kayu tempat duduk ayunan itu, lalu beralih pada tali tambang yg sedikit berlumut namun ada lilitan tumbuhan rambat yg berbunga putih kecil.
Sungguh ia tak bisa membendung rasa bahagianya. Yg berbeda disini hanyalah ada satu ayunan namun tempat duduk ayunan itu sedikit panjang, muat untuk dua orang. Sedangkan yg di taman belakang sd dulu dua ayunan.
"Lo... Suka?"
Kyla menoleh, ia melupakan pergelangan tangan nya yg sakit tadi, malah ia terenyum lebar menatap Zaell.
"Ini, mirip.." jawab nya masih sedikit tak percaya.
"Mau duduk?"
Kyla mengangguk, lalu ia duduk di ayunan itu. Tatapan nya masih tak bisa berpaling dari keindahan tali yg berlilitkan tumbuhan rambat itu.
"Geser" pinta Zaell yg membuat Kyla terpelonjak kaget.
"Geser Kyla" pinta Zaell lagi membuat mata Kyla mengerjap tak percaya. Zaell menmanggilnya dengan nama.
Menggemaskan. Batin Zaell.
"Ka—kammu mau duduk disini?" tanya nya polos.
Zaell terkekeh lalu tanpa aba-aba ia langsung duduk menyerempet Kyla, sontak Kyla yg didempet seperti itu langsung geser.
"Tadi gue tanya lho, lo suka sama ayunan ini?"
"He'em suka banget!" jawab Kyla antusias membuat tangan Zaell yg tanpa ia sadari itu mengacak gemmas pucuk kepala Kyla.
Mata Kyla yg tadinya menyipit karna antusias menjawab pertanyaan Zaell menjadi membulat sempurna.
Setelah Zaell menurunkan tangan nakal nya itu, Kyla memegang pucuk kepala nya yg sempat Zaell acak tadi.
"Ehh, kaget ya, sorry tangan gue gatel soalnya, tadi ada daun jatoh di kepala lo. Jadi sekalian buat ilangin gatel ya gue gesek-gesek tangan gue dikepala lo deh" alibi Zaell diakhiri cengiran ia juga terlihat salah tingkah karna bebicara begitu cepat.
Kyla yg melihat itu terkekeh geli, tak bisa dipungkiri Zaell yg saat ini didepan nya ini dalam mode lucu.
"Gue yg bakalan makan ini nasi, mulai hari ini sampe kapan pun. Kalo lo bawa bekel gue bantuin makan nya, kita harus berbagi" jelas Zaell menatap Kyla serius.
Oke, Kyla sedikit tersentak kaget meski memang sejak tadi Zaell sedikit berbeda tak dingin dan menatap nya penuh intimidasi. Kali ini tatapan mata malas nan tajam milik Zaell itu sedikit meneduhkan.
"Ke–kenappa?" cicit Kyla ikut menatap serius.
"Karna dari dulu bekal yg lo bawa punya keinginan dimakan sama gue, dan sekarang gue bakal lakuin itu"
Sekali lagi, Kyla mengerjap tak percaya. Pikiran Kyla jadi berkecamuk apa sebab nya Zaell tiba-tiba begini. Tapi ia akui kali ini ia sangat ingin Zaell akan terus begini.
"Tapi Zael—"
"Ga ada penolakan kyl" potong Zaell cepat dengan ditambah senyuman manisnya.
Harus Kyla apakan Zaell sekarang? Mengapa jadi manis begini? Lihat lah senyum yg belum luntur dibibir sexy milik pangeran bermata malas nya itu.
Zaell mulai membuka kotak bekal bewarna biru itu, senyum nya semakin mengembang melihat langsung nasi goreng buatan mama oca. Jika saja dari dulu ia mau meladeni Kyla yg terus merengek memintanya ikut memakan nasi goreng papa Kevin dulu, mungkin sekarang ia dan Kyla sudah ehem.
Suap demi suap Zaell mengunyah nasi goreng itu dengan khidmat, tak sadar kah Zaell yg ditatap haru oleh Kyla?
Mata abu gadis itu berpancar bahagia. Jika bisa ia pinta, Kyla ingin hubungan nya tetap baik dengan Zaell. Meski hanya sebatas teman. Apa benar ini Zaell?
Menyadari Kyla hanya diam dan menatap nya yg sedang makan. Zaell menyodorkan sendok berisi nasi goreng.
"Mau?" tawar Zaell sambil masih mengunyah.
Kyla menggeleng lalu terkekeh, bisa-bisanya ia sempat meragukan yg didepan nya ini Zaell.
Kyla membiarkan Zaell memakan nasi goreng itu sampai habis, ia tak mau membiarkan kesempatan baik ini terlewatkan, yg membuatnya bisa menatap dalam wajah tenang nan teduh Zaell.
"Zaell.."
"Hm?"
"Enghh, Zaa–Zaell kenapa sekarang jadi gini?" tanya Kyla gugup
Kunyahan terakhir sudah tertelan. Zaell mulai menutup kembali kotak bekal itu. Lalu menatap Kyla dengan hangat.
"Zaell beda" cicit Kyla lagi.
"Beneran beda ya?"
Kyla mengangguk jujur, memang benar bukan?
"Gue juga ga tau kyl"
"Kok ga tau?"
"Yhaa ga tau"
Kyla mendengus kessal, bisa-bisanya Zaell tak tau sebab kenapa ia sendiri berbeda. Kyla mulai mengalihkan pandangan nya kedepan lalu mengayun sedikit ayunan yg ia duduki bersama Zaell itu dengan kaki nya.
"Mungkin... karna gue udah mulai— nyaman kyl"
Author nyempetin update sebelum mulai ulangan wkwk. Jangan lupa vote ya dan komen lho author tunggu hehe.
Salam cerammut<3
Dee_Aput
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaell & Kyla
Teen Fiction(FOLLOW DULU YA!!) Sya Kyla Januarta, Gadis kecil Papa Kevin Januarta yg suka sekali mengintili Azraell Bragalian Wijaya. Kata Kyla ia sudah jatuh cinta pada Zaell disaat pandangan pertama. Di umur yg baru menginjak 8 tahun Kyla sudah merasakan jatu...