Zaell yg beda

1.6K 179 48
                                    

Zaell masih menarik tangan Kyla, entah kemana cowok ini akan membawanya. Yg pastinya ini pertama kali Zaell menyentuh tangan Kyla apalagi begitu lama.

"Zaell, kata papa Kevin Kyla ga boleh lari-larian" pinta Kyla mulai lelah.

Sebenarnya bukan hanya Kyla, tapi Zaell juga nampak lelah berlari sambil menarik tangan mungil gadis ini, apalagi dengan kondisi Zaell yg babak belur.

"Yaudah kita duduk disini dulu"

Kyla mengangguk, lalu mereka duduk di taman yg sama sekali tak berpenghuni ini.

"Lo ngapain sih ikut-ikutan Zayn ke sini, bahaya tau gak" ucap Zaell tiba-tiba dengan menatap serius pada Kyla.

Gadis didepan nya ini ternyata sempat-sempatnya masih meratapi sepuluh jarinya, Zaell tau bahwa Kyla masih kepikiran tentang bagaimana bisa helm kuning itu membuat kepala orang sampe berdarah.

"Woyy, ngapain lo ikut kesini sama Zayn." tanya Zaell membuat Kyla mendongak.

Bukan nya menjawab, Kyla malah fokus menatap pada luka-luka Zaell di wajah yg begitu banyak.

"Gue tanya, ngapain lo ikut kesini sama Zayn, Kyla." ucap Zaell lagi.

Gadis bermata abu itu masih tak menjawab, malah tangan nya terangkat menyentuh sudut mata Zaell yg lebam.

Zaell terpaku, nampaknya ia tersihir dengan sentuhan lembut tangan Kyla di sudut matanya.

Entah ada apa dengan dirinya, hingga ia tak bisa berkutik dan memberontak dengan sentuhan ini.

"Akhh sakit maemunah!" ringis Zaell saat Kyla menekan kuat lukanya itu membuat Kyla terpelonjak kaget.

"Aaa! Kyla ga sengaja Zaell, duh maaf ini gimana dong?" panik Kyla menarik kembali tangan nya.

"Zaell aayyo kita ke rumah sakit, lu—luka kamu ternyata beneran. Kita kerumah sakit sekarang Zaell ayo! sebelum nanti lukanya tambah parah. Ki—kitta telpon bang lee leon duddulu ya" gugup Kyla lalu meraba-raba saku celana serta hoodienya.

Sudut bibir Zaell terangkat membentuk lekungan. Ia juga terkekeh geli melihat kesaltingan Kyla yg begitu lucu. Bahkan yg lebih gemmas, bisa-bisanya Kyla berfikir bahwa luka nya ini adalah bohongan.

"Zaell..." cicit Kyla menatap gugup.

"Hm?" Zaell berdehem menanggapi Kyla. Ada apa dengan raut gadis ini?, kenapa tiba-tiba sendu setelah sikap saltingnya tadi.

"Happ happe Kyla ga ada..hiks gimana dong, luka Zaell pasti tambah sakit gara-gara Kyla.." jelas Kyla sendu sambil menatap takut, bahkan matanya sudah berair.

"Lho kok nangis"

"Huaaa!! Luka kamu tambah sakit gara-gara Kyla, maaf Kyla ga tau kalo diteken bisa tambah sakit hiks.. Kasian kamu! jadi gimana ini, kita ke rumah sakit pake apa?... hiks.. hiks..."

Zaell tiba-tiba langsung menarik dan merengkuh tubuh mungil Kyla ke pelukan hangat nya.

"Ga sakit kok, lo tenang aja. Gue— udah biasa..." ucap Zaell mencoba menenangkan Kyla.

Tubuh Kyla sontak menegang, bahkan air matanya tiba-tiba berhenti. Ia masih tak percaya Zaell memeluknya.

"Zaell..."

"Syuttt biarin gini dulu ya, gue tenang"

Kyla mengangguk lalu secara ragu tapi pasti ia membalas pelukan Zaell.

Gue lebih seneng lo yg cerewet ke gue daripada diem, ini baru Kyla yg gue kenal.

----

M

ungkin sudah hampir satu jam Zaell menopang tubuh ramping nan mungil milik Kyla. Bisa jadi karna terlalu nyaman di dalam pelukan sang pangeran bermata malasnya, hingga menyebab kan ia mengantuk dan terlelap.

Meski Zaell akui bahwa tubuhnya sedikit pegal ditambah lagi luka-lukanya yg berdarah ia biarkan mengering, ia sungguh tak tega membangun kan tidur Kyla.

Melihat wajah polos nan damai wajah Kyla membuat sedikit mengobati sakitnya. Setidaknya rasa besalah nya sedikit berkurang.

Sungguh ini Zaell yg berbeda.

"Enghhh" Kyla sedikit menggeliat, Zaell dengan cepat menepuk-nepuk pelan pucuk kepala Kyla agar gadis yg ia peluk ini kembali nyenyak tertidur dan tidak terbangun.

"Boss!! Gue cariin kemana-mana ternyata disini" pekik Billy tiba-tiba datang.

Spontan mata Kyla perlahan terbuka dan ia hampir terbangun.

"Kiita dirumah sakit ya?" lirih Kyla masih dalam pengumpulan nyawa. Sedangkan Zaell melotot saat Billy hendak mengeluarkan suara lagi.

Mata Kyla beberapa kali mengerjap menyesuaikan cahaya, ia masih tak sadar jika masih dalam pelukan Zaell.

"Zaell!! lo disini ternyata" pekik Reno dari jauh dan berlari mendekat.

Mata Kyla terbuka sempurna, padahal tadi sempat kembali sayu dan akan kembali terlelap.

Sungguh Zaell menggeram kessal, setelah Billy dan sekarang Reno juga mengacaukan.

"Astaga!! Zaell!" pekik Kyla kaget lalu menarik tubuhnya sedikit mundur.

Yahh... Batin Zaell mendesah kecewa.

"Lho? sepupu nya Leon ternyata disini juga? Yah.. Kalo tau lo sama Zaell disini, Leon nya bakalan gak gue suruh pulang duluan" ungkap Reno di akhiri cengiran.

"Bang Leon tadi ada disini juga?" tanya Kyla pada Reno.

"He'em, tapi udah pulang duluan sama Gilang mau bawa Zayn ke rumah sakit katanya"

Setelah mendengar itu mata Kyla langsung melebar sempurna, kenapa ia bisa lupa dengan Zayn, padahal ia tadi kesini ikut dengan Zayn.

"Astaga! Kyla lupa Zayn tadi pingsan!" pekik Kyla panik.

Zaell menghelas nafas berat melihat ekspresi Kyla yg begitu panik pada kembaran nya.

Tadi aja khawatir banget sama gue, sekarang??. Batin Zaell.

"Ren temenin gue ke apotik beli obat, dan lo bil anter nih cewek hantu pulang" pinta Zaell lalu mulai berdiri.

Kyla menoleh pada Zaell, ia melupakan sesuatu juga, Zaell juga terluka dan ia lupa menemani Zaell ke rumah sakit. Dan Kyla juga baru menyadari ia tadi tertidur.

"Zaell.." panggil nya lirih.

"Pulang sana!"

Kyla menatap sendu Zaell yg kembali dingin, padahal satu jam yg lalu Zaell memeluknya. Dan tadi itu...

Zaell yg berbeda, sekarang berubah lagi seperti semula.




Jangan lupa vote dan komen yaa gaess💋

Satu kata dong buat Babang Zaell di part ini😂


Salam cerammut

Dee_Aput

Zaell & KylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang