"Zaell"
Langkah kaki Zaell terhenti saat suara itu masuk ke dalam telinganya. Ia malas untuk berbalik menghadap pria itu, ia pulang bukan untuk mendengar bentakan, melainkan karna rasa pedulinya terhadap Bunda, Zoya, serta Zayn yg terluka karna membantunya.
"Kamu—"
"Kalo mau ngesidang jangan sekarang" potong Zaell dingin.
Pria tinggi dan berwajah tegas itu seketika terdiam kaku, entah dari mana ia ingin memulai tapi terasa tercekat di tenggorokan.
"Daddy..."
"Udahlah Zaell capek!, tenang aja.. Zaell kesini enggak mau bikin rusuh kok, cuma kangen sama bunda dan jengukin Zayn—"
"Yg.. yg terlukaa gara-gara Zaell" sambungnya jujur dengan bahu menurun.
"Dengerin daddy dulu Zaell" pinta Reynand dengan lirih saat Zaell hendak kembali melangkah.
"Daddy..."
"mau minta maaf" sambung nya dengan tatapan bersalah.
Mendengar kalimat itu membuat Zaell sedikit kaget, pasalnya ia tahu betul daddy nya itu sangat keras bahkan punya ego yg terlampau tinggi.
"Maafin daddy yg selalu memandang Zaell buruk, daddy... janji ga akan kasar lagi sama kamu"
Cengeng? Itulah yg terjadi saat ini pada Zaell, sungguh baru kali ini daddy nya berbicara begitu lembut dan tulus seperti itu, membuat matanya seketika memanas dan punggung nya begetar.
"Eng– enggak" balas Zaell dengan tangan yg sudah mengepal juga tanpa memutar tubuhnya, ia masih memunggungi Reynand.
"Ga papa kalo Zaell ga maafin daddy. Karna daddy tau, daddy... egois" lirih Reynand menatap punggung putra nya itu dengan sendu.
"Enggak!!"
"Enggak dad! Yg salah itu Zaell!! Yg seharusnya minta maaf itu Zaell!, enggak! Zaell mohon maafin Zaell dad"
Zaell langsung berlari memaluk si daddy, diam-diam Zoya serta sang bunda mengintip di balik tembok. Tak terasa air mata Putri juga turun, ia tak bisa membendung rasa bahagia nya melihat hubungan ayah dan anak itu mulai membaik.
"Zaell.." panggil Putri lembut.
"Bunda!"
"Anak bunda bandel ya baru pulang, ga kangen sama bunda hm?"
Zaell terkekeh lalu memeluk Putri dengan erat, ia sedikit menyesal karna sudah minggat ke markas meninggalkan bunda nya yg saat itu meraung tak ingin ia pergi.
"Maafin Zaell yah?" pinta Zaell yg pastinya dibalas anggukan oleh sang bunda.
"Luka abang banyak banget, ayo bunda obatin. Gak abang gak Zayn bandel nya udah keterlaluan yah, bunda jadi sedih liatnya" jelas Putri murung.
---
Saat ini Kyla dan Tara sedang di kantin dengan duduk di satu meja bersama geng nya Zaell, tapi sayang selaku bos nya tidak hadir sekarang. Kata Leon mereka lagi di ceramahi oleh kepala sekolah.
Jika kalian bertanya kenapa Kyla dan Tara sampe satu meja bersama para anak nakal ini, jawaban nya adalah si Leon yg memaksa, bisa dikatakan Leon ini terlalu bucin akut pada Tara.
"Kyla lo bawa apa tuh?" tanya Billy mengintip benda persegi empat bewarna biru.
Mata Kyla mengikut pandangan Billy yg ternyata jatuh pada kotak bekal nya yg ia pegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaell & Kyla
Teen Fiction(FOLLOW DULU YA!!) Sya Kyla Januarta, Gadis kecil Papa Kevin Januarta yg suka sekali mengintili Azraell Bragalian Wijaya. Kata Kyla ia sudah jatuh cinta pada Zaell disaat pandangan pertama. Di umur yg baru menginjak 8 tahun Kyla sudah merasakan jatu...