Hayyy anyeong🤣 ketemu lagi kita huhu, maaf ya lama baru update💋
Kalian maafin author ga nih?💜Yaudah deh happy reading gaesss🎉🎉
"Kita kenapa kesini?"
"Biar ga ada yg ganggu" jawab Zaell enteng dan singkat, ia juga menyunggingkan secarik senyum.
"Tapi kenapa harus kesini? nanti dikirain kita mau uji nyali Zaell" terang Kyla, matanya melirik kanan kiri area sekitar sekolah. Tapi lelaki berhoodie hitam itu hanya terkekeh gemmas sembari mengusap mata bulat Kyla.
"Ya sekalian, siapa tau abis kita uji nyali lo ga lagi cengeng hehe"
Kontan pipi Kyla mengembung kessal, ia tak cengeng sebenarnya, hanya saja ia selalu terbawa perasaan. Lagi-lagi Zaell gemmas.
Bisakah ia berangan untuk memiliki gadis ini?
"Hayo kita masuk, kita ke ayunan oke?"
"Tapi Zaell.."
"Udah ga papa, ga ada yg bakal mergokin kok"
Zaell meraba-raba saku celananya, ia sangat ingat betul tadi sebelum menjemput Kyla ia sempat meenyematkan sebuah kunci disana.
"Kok ga ada" kessal Zaell semakin meluber meraba ke saku lainnya, bahkan ke kantong hoodie nye juga.
"Tadi perasaan, gue taroh disini" omel nya lagi.
Kyla hanya memperhatikan gerik Zaell sambil sesekali menatap sekeliling, raut nya hanya pasrah mengikuti apa mau Zaell. Lagi pula ia juga merasa aman-aman saja pada lelaki di samping nya ini, tak mungkin kan Zaell macam-macam padanya?
"Kyl"
Kyla menoleh, perasaan nya tak enak saat menatap raut wajah Zaell yg sumringah. Apalagi tarikan bibirnya. lelaki itu menunjukkan smirk nya yg begitu aneh.
"Kita manjat"
"Hah!"
Kyla melototkan matanya seketika kalimat itu keluar dari mulut Zaell. Ia menggeleng tak mau.
"Jangan ngadi-ngadi ya kamu Zaell"
"Jingin ngidi-ngidi yi kimi Ziill" cibir Zaell, spontan setelahnya lelaki itu mendapat cubitan dari Kyla yg mendarat diperut.
Tapi Zaell hanya terkekeh sambil menyengir menampilkan raut tak berdosa.
"Ahh pulang aja yu Zaell, ga mau disini" rengek Kyla dengan wajah memelas.
"Ga bisa Kyl, gue mau nunjukin sesuatu"
"Ga papa kok pager nya juga ga tinggi tuh" tambah Zaell lagi.
Gelengan dari kepala Kyla masih tetap sama. Sungguh aura di sekolah nya ini semakin mencekam, Zaell begitu aneh mengajak nya kesini.
"Gue jamin, setelah ke ayunan lo ga bakal nyesel Kyl"
Senyum jahil yg Zaell tunjukan tadi seketika berubah dengan senyum tulus, apalagi mata malas milik sang lelaki itu juga berubah menjadi bulat menggemaskan.
Ahh, kyla jadi ga tega.
"Iya deh, cuma kali ini. Lain kali enggak"
Jawaban itu membuat Zaell semakin semangat. Dan dengan santainya Zaell memposisikan tangan-tangan nya di celah lekungan kaki dan punggung Kyla. Lelaki itu dengan entengnya menggedong Kyla dengan ala bridal style.
"Ehh ngapain! Zaell turunin!"
"Diem dan rasakan sensasinya hehe"
Mata Kyla semakin membulat kala Zaell mulai menginjak batu yg cukup besar. Tak hanya itu, tubuh Kyla semakin menegang kala Zaell kembali menginjak batu lain yg cukup tinggi.
Dan hap!
Zaell sudah menginjak pagar semen dengan sempurna, kali ini ia tak perlu repot lagi mencari pijakan, hanya perlu melompat turun lalu masuk deh.."Astaga Zaell!!" pekik Kyla saat sudah membuka matanya. Mereka diatas pagar!
"Zaell turunin! Please nanti kita jatoh!"
Tak ada sautan, malah cengiran itu lagi yg Zaell tampilkan. Muka nya pengen sekali Kyla tampol pake sendal.
"Zaell huhuu turunin!" rengek Kyla menggoyang-goyangkan bahu lelaki yg menggendong nya ini.
"Weyy wey wey jangan gerak Kyl, nanti kita nyungsep secara ga cantik neh lo mau!" khawatir Zaell dengan tetap mencoba menjaga keseimbangan.
"Ga mau! Tapi Kyla mau turun!"
"Yaodah kita turun"
1...
Zaell menghela nafas, lalu kembali mengatur nafasnya dengan teratur agar tak ada kegugupan.
2...
Pegangannya pada tubuh Kyla ia eratkan agar gadis om dugong nya ini nanti tak ambruk dan jatoh.
3...
"BISMILLAHIRROHMAANIRROHIM" teriak Zaell lalu melompat.
"KYAA ZAELL!!!
Bugh....
Selamat...
Mereka selamat mendarat, hanya saja bokong Zaell yg tak mendarat dengan selamat. Ia benafas lega kala Kyla masih dengan aman di gendongan nya. Tak apa pada pantatnya yg kotor dan juga sedikit nyot-nyot.
"Zaell bego!"
Tuk!
"Aww sialan!" pekik Zaell saat tangan mungil Kyla dengan entengnya memukul jidat Zaell menggunakan ponsel bewarna merah muda itu.
"Ha kan mulut gue jadi kelepasan, elo sih pake mukul segala" omel Zaell mulai kessal.
Kyla tak ambil pusing, ia dengan cepat bangkit lalu bersedekap dada. Matanya menyipit tak suka pada cara Zaell memasuki perkarangan sekolah. Sungguh ini sangat nekat! Apalagi mengingat ini sudah malam.
"Dah ahh yg penting kita udah ma—sialan"
Zaell langsung menarik tangan Kyla bersembunyi ke arah belakang pohon saat ia menemukan siluet seseorang dikoridor depan kelas.
"Kena—"
"Syuttt diem dulu oneng"
Mata Zaell terus memicing melihat siluet itu, nampak tak asing dimata Zaell. Tentu itu bukan pak Gembol sang penjaga sekolah, pasalnya setiap abis isya pak Gembol sudah pulang.
"Kyl kita pulang aja yuk" ajak Zaell enteng membuat mata Kyla melotot.
Apa-apaan kenapa tidak dari tadi?
"Engga jangan salah paham dulu, gue cuma ngerasa ada hal yg aneh disini" terang Zaell cukup serius.
Kyla mengangguk, ia juga merasa ada yg aneh saat matanya juga menangkap siluet yg barusan lewat itu.
"Kyla kok ngerasa ga asing ya sama postur tubuhnya" cicit Kyla dengan suara kecil.
"Nah itu! Gue juga ngerasa sama, apa jangan-jangan...."
Kyla menatap Zaell serius, apa yg dipikirkan oleh nya sama dengan Zaell? Apa Zaell menebak orang itu sama dengan tebakan nya?
"Kita jodoh, eakkk iri? Bilang boss hahay"
Tuk!
"Sialan dipukul mulu gue"
Jangan lupa komen dan vote ya gaess🎉
Salam cerammut<3
Dee_Aput
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaell & Kyla
Teen Fiction(FOLLOW DULU YA!!) Sya Kyla Januarta, Gadis kecil Papa Kevin Januarta yg suka sekali mengintili Azraell Bragalian Wijaya. Kata Kyla ia sudah jatuh cinta pada Zaell disaat pandangan pertama. Di umur yg baru menginjak 8 tahun Kyla sudah merasakan jatu...