Bukan gue yg berhenti.

1.5K 171 20
                                    

Ada yg ga sabar buat baca lanjutan kegelisahan babang Zaell?

Nah Happy Reading gaess💜






Entah kenapa Zaell jadi kessal sendiri melihat interaksi di antara Zayn dan cewek hantu itu. Membuatnya gemmas sendiri ingin menjambak rambut Zayn sampe botak karna melihat ke-sok akraban Zayn pada Kyla.

Zaell lebih memilih membaringkan tubuh nya di sofa kusam yg ada di rooftop ini, tak mau ambil pusing dengan kedekatan Zayn dan Kyla. Meski sedikit ia akui bahwa disudut hatinya ada ngilu yg tak tau sebab nya muncul.

Engga kok, sekarang ga lagi. Kamu temang aja Zaell.

"Sial!! Kenapa jadi terngiang-ngiang gini sih" umpat Zaell tak tahan.

Maaf... Kyla bakalan pergi kok.

"Astaga! Kenapa yg lalu-lalu ikut terngiang sih. Setan tuh cewek! Kenapa harus balik lagi.."

"Aghhh bodo amat gue" sambung nya mengumpat.

"Bos.. Lo ga ke kantin?" tanya Reno yg tiba-tiba datang bersama Jeki dan Billy.

"Gak, gue ga laper"

"Bos, lo kenal sama cewek bule yg kemaren pingsan itu?" tanya Billy.

"Jangankan Zaell, gue aja kenal sama tuh cewek" Jawab Jeki.

Mendengar Jeki yg berbicara, Zaell seperti terlempar ke beberapa tahun lalu, disaat ia di marah habis-habisan oleh daddy nya karna menyuruh Jeki mengaget kan Kyla.

"Kok lo bisa kenal jek?" tanya Billy lagi, bisa dibilang ia sangat kepo melihat gadis bule itu sangat dekat dengan Zayn dan juga selalu mendapat tatapan tak suka dari Zaell.

"Dulu pernah satu sd sama dia" jawab Jeki lagi dengan santai.

"Zayn sama Kyla cocok ya gaess, lihat tuh" tunjuk Reno ke bawah rooftop. Nampak Kyla dan Zayn tertawa lepas di tepi lapangan basket.

"Ya juga sih, tapi asal lo tau dulu tuh cewek suka sama Zaell lho, bukan sama Zayn" ucap Jeki dengan enteng, membuat ia diberi tatapan tajam dari Zaell.

"Hehe sorry bos, mulut gue emang suka ember" sambung Jeki lagi.

Kembali Zaell lihat interaksi dari kedua sejoli yg sedang asyik tertawa itu, entah apa yg mereka bahas hingga Kyla nampak begitu bahagia.

"Kan.. hati bisa berubah haluan. Bisa jadi saat ini dia suka sama lo ehh minggu depan, atau tahun depan dia jadi suka sama yg lain. Meskipun bertahun-tahun dia ngejer dan suka sama lo, hati ga ada yg tau kedepan nya. Kelamaan diabai-in bisa membuat seseorang berhenti" timpal Billy panjang lebar dikali tinggi seperti rumus matematika aja.

"Ohh Masya Allah tumben banget gue bijak" kagum Billy pada dirinya sendiri.

Sesaat Zaell menoleh pada Billy, rentetan kata yg Billy lontarkan tadi begitu ngena untuk nya.

Yha.. Seseorang bisa berubah haluan karna terlalu lama diabaikan. Batinnya.

---

Setelah mendengar kalimat bijak milik Billy, Zaell menemui Zoya untuk menanyakan sesuatu. Padahal jika untuk seorang Zaell, ia paling malas mengurus tentang perasaan begini. Tapi, ia ta tahan untuk menanyakan sesuatu pada Zoya tentang perasaan nya.

"Zoya mana?" tanya Zaell pada seseorang yg pastinya satu kelas dengan Zoya.

"Tadi Zoya ke perpus bentar katanya ngembaliin buku, bentar lagi dia balik kok" jawab gadis itu mensem-mensem malu sambil merapikan anak rambutnya yg sedikit berantakan.

Zaell & KylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang