Zaell marah

1.5K 186 62
                                    

Haii gaesss huhu happy reading ya💜




Kali ini bukan Pak Riko yg mengantar Kyla kesekolah, namun papa Kevin sendiri lah yg mengantarnya bahkan sampe ke dalam kelas. Kyla sudah menahan papa nya untuk tidak terlalu khawatir padanya. Tapi papa Kevin sama sekali tak bisa dibantah, dan itu membuat Kyla harus iya-iya aja.

"Inget ya gadis papa jangan sampe kecapean, apalagi lari-lari kasian jantungnya Kyla. Nanti istirahat jangan temuin Zaell dulu ya besok aja. Oke?" pesan Kevin sembari mengusap lembut pucuk kepala Kyla.

Kyla mengangguk lalu mendorong pelan bahu papa nya itu.

"Papa cepet ke kantor nanti telat"

Kevin mengangguk ia menyempatkan mencium kening Kyla lalu setelahnya melambai.

Punggung papanya semakin menghilang meski sesekali ia memergoki papa Kevinnya itu memutar kepala mengintip dirinya. Kyla terkekeh geli, ada-ada saja papanya itu.

"Badan Kyla lemes banget.. Gimana mau nyamperin Zaell kalo ga semangat gini" lirihnya.

Ia menoleh kesamping dimana Tara yaitu temen sebangkunya sedang menggambar.

"Tara.."

Tara menoleh dan bibirnya berucap kata "ya"

"Kyla lemes.. Tapi masih cantik kan?" tanya nya sembari menunjuk wajah pucat nya.

Tara mengangguk, jempol dan jari telunjuknya membentuk huruf o. Bibirnya juga berucap kata "cantik".

Tara tunawicara, tapi Tara sangat baik. Tara juga cantik, rambut panjang Tara membuat Kyla selalu takjub.

"Yee... Bearti nanti Kyla bisa nyamperin Zaell dong hihi"

----

Zaell menatap tak minat guru didepan yg sedang mengajar itu, ia lebih memilih menjahili Zayn dengan mencabut beberapa helai rambut Zayn.

"Iss sakit Zaell, aku bilangin bunda nanti kamu" ancam Zayn sudah tak tahan.

"Dasar tukang ngadu"

Zaell menghela nafas jengah, ia butuh sesorang untuk ia jahili sekarang. Melihat Zoya yg duduk di bangku depan pojok kanan membuatnya urung untuk menjahili saudari kembar nya itu.

Kringg....kring....

"Yess" seru Zaell girang kala mendengar bel istirahat.

Tanpa menunggu guru nya keluar terdahulu, ia main nyelonong keluar lewat jendela. Sang guru hanya geleng-geleng.

Kecil nya aja gitu, gimana gedenya nanti?. Batin sang guru.

Zaell turun dari jendela kelas, padahal pintu terbuka lebar tapi ia memilih menaiki jendela.

"Zaell!!"

Suara itu lagi, suara cempreng bak lebah yg selalu mengganggu, suara itu milik gadis om dugongnya.

"Mau kemana? Kyla ikut dong"

Zaell hanya menatap Kyla malas, kali ini ia tak mau membuat kesalahan. Ia sedikit jera di bentak oleh daddynya, so? Haruskah mulai sekarang ia berlaku manis pada gadis kecil didepan nya ini.

"Ayunan" jawab Zaell datar.

"Yee Kyla ikut yaaa! Oo iya Zaell, Kyla mau pamerin jaket baru Kyla nih.. lucu kan?"

Zaell & KylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang