"Kyl, lo diem dulu disini yak" pinta Zaell sambil menengok kanan dan kiri.
"Jangan kemana-mana dulu, gue mau ambil motor. Dan bawa motor ke deket pager biar lebih cepet"
Belum sempat Kyla membuka mulutnya, cowok nyebelin didepan nya ini kembali berbicara.
"Jangan ngilang lo, repot nanti gue. Bisa mati gue ditangan om dugong"
Sontak raut Kyla berubah kessal, sempat-sempat nya juga si Zaell memberi ia sebuah jitakan gemmas. Mau tak mau Kyla mengangguk dengan wajah pasrah.
Dari bawah pohon ini Kyla memantau punggung Zaell yg mulai menjauh bahkan kembali menaiki pagar.
Kyla menghembuskan nafas jengah, sungguh ia tak dapat apa-apa ikut dengan Zaell kesini. Tau gitu Kyla lebih memilih membaca novel atau nonton drakor aja tadi.
Meski ia kessal, tapi tak dapat menghilangkan rasa penasaran nya pada sesuatu di ayunan seperti yg Zaell katakan. Juga...
Pada seseorang yg mereka lihat tadi, meski tak nampak jelas.
Tap..
Tap..
Tap..
Kyla menahan napas, ketika mendengar suara derap langkah kaki yg begitu terdengar nyaring. Jantung Kyla berdebar kencang. Sungguh ia begitu takut dan juga penasaran.
Itu orang tadi. Batin Kyla.
Dengan sedikit mengumpulkan keberanian Kyla mengikuti secara diam-diam siluet tersebut. Meski Kyla lihat sepintas namun sedikit jelas bagaimana cara pakaian siluet tersebut.
Hoodie hitam.
Sepatu bermerk air jordan bewarna merah bercampur hitam.
Masker hitam.
Topi hitam polos.
Dan..
Mata Kyla membulat sempurna, benar-benar matanya tak salah menangkap sesuatu.
Tongkat baseball!
"Kenapa kek jadi mirip psikopat..." cicit Kyla sekecil mungkin.
Tunggu!!
"Kenapa orang nya, malah ke taman belakang sekolah?" tanya Kyla pada dirinya sendiri.
Kyla tetap was-was, ada dua ketakutan sekarang yg menyerang nya.
1. Bisa jadi seseorang yg diikutinya ini adalah benar-benar paikopat!
2. Bagaimana jika Zaell kembali dan melihat tidak adanya Kyla di tempat tadi!
Sekarang Kyla benar-benar begitu nekat. Ia sudah sampai di belakang sekolah dan bersembunyi tak jauh dari orang itu berdiri.
Mata Kyla berbinar. Jadi Zaell membawa nya kesini karna ini! Rasa penasaran Kyla telah hilang seketika melihat bagaimana indah nya ayunan taman belakang dihias begitu cantik, apalagi di tiang serta tali ayunan tersebut dililit dengan lampu tumbler. Ohh! Jangan lupakan ada begitu banyak bunga mawar dan lentera yg di tata rapi disisi kanan dan kiri ayunan tersbut.
Pipi Kyla memanas seketika.
Tapi Kyla semakin bertanya-tanya ketika orang itu berdiri di depan ayunan milik Zaell.
"Ayunan sialan!!"
"Mati lo Zaell!"
Spontan Kyla menutup mulutnya yg hampir memekik mengeluarkan suara.
Orang itu merutuki ayunan milik Zaell. Dan..
"Hancur kan lo!! haha ayunan sialan!"
Orang tersebut dengan tongkat baseball nya menghancurkan ayunan serta tatanan indah yg Zaell buat.
"Zaell sialan!!"
Orang itu semakin menggila menghancurkan semua usaha Zaell, bahkan lentera yg begitu indah itu hancur hingga pecah.
Mata Kyla semakin membulat. Tak bisa ia biarkan Zaell sampai melihat ini.
Dengan hati-hati Kyla melangkah mundur lalu beranjak pergi.
---
"Tadi perasaan si bule itu gue tinggal disini, tapi kenapa malah kagak ada sekarang?"
"Kyl" panggil Zaell sembari menoleh kanan kiri.
"Lo.."
"Lo lagi engga ngajakin gue main petak umpet kan?" tanya Zaell dengan wajah cengo.
Semenit kemudian Zaell merutuki kebodohan nya. Mana ada anak sma yg masih mau main permainan kek gitu.
"Kyl" panggil Zaell lagi.
"Gue ga lagi main-main lho"
Ucap Zaell serius lalu mulai cemmas.
"Kyl lo dimana sih" ucap lelaki itu semakin risau.
Yg membuat Zaell begitu risau adalah tas Kyla yg tertinggal. Bagaimana bisa? Tas nya ada tapi manusia pemilik benda persegi empat mempunyai tali ini menghilang.
"Zzaell"
Dengan cepat Zaell memutar tubuhnya dan akhirnya ia menemukan Kyla. Tapi.. kenapa Kyla seperti abis dikejar setan?
Lihat lah peluh yg begitu membasahi kening nya itu. Jangan lupakan bibir Kyla yg mulai memucat dan begetar.
"Kyl lo—"
"Zza—zaaell hhah toolong Kylla" ucap Kyla ngos-ngossan.
Zaell semakin dibuat kaget ketika tubuh Kyla luruh jatuh ketanah dengan terduduk sambil memegang dadanya.
"Kyl lo kenapa" cemmas Zaell ketika melihat Kyla bernafas dengan tak tenang.
"Kkylla hhabis laa—laari hhahh"
"Ppulang hhah ayyo hahh" ucap Kyla lagi dengan dada yg turun naik.
Zaell dengan cepat menyentuh pipi Kyla menyadarkan gadis ini agar tenang.
"Kyl tenang, lo kenapa"
"Lo! ada asma!" tuding Zaell lagi.
Kyla menggeleng namun tangan kanan nya seketika meremas pundak Zaell dan tangan kirinya memukul dadanya sendiri.
"Zzaell ppulang!" pinta Kyla semakin tak tenang.
Apalagi ia mendengar jelas ada langkah kaki dari ujung sana.
"Tapi—"
Kyla melotot sembari ada air yg jatuh dari bulatan kelereng bening milik Kyla.
"Oke"
Zaell langsung menggendong Kyla dan dengan cepat keluar dari pekarangan sekolah.
Holla lama ga update nihh. Makin kesini makin gaje aja nih cerita babang Zaell sama dede Kyla. Tapi author mau coba buat kalian penasaran. Hayooo tebbak siapa yg bawa tongkat baseball?😋
Jangan lupa vote dan komen ya!
Salam cerammut<3
Dee_Aput

KAMU SEDANG MEMBACA
Zaell & Kyla
Fiksi Remaja(FOLLOW DULU YA!!) Sya Kyla Januarta, Gadis kecil Papa Kevin Januarta yg suka sekali mengintili Azraell Bragalian Wijaya. Kata Kyla ia sudah jatuh cinta pada Zaell disaat pandangan pertama. Di umur yg baru menginjak 8 tahun Kyla sudah merasakan jatu...