Nyesel vs Kangen

1.7K 192 87
                                    

"Mama nya Kyla?"

Reynand menatap lamat-lamat Caca, lagi-lagi ia ragu akan menceritakan semuanya. Tapi krmbali lagi sekarang, ia sudah terlalu jauh bercerita.

"Lo pengen banget tau ca?" tanya Reynand yg seharusnya tak perlu ia pertanyakan karna jawaban nya pasti Ya.

Caca menatap kessal Reynand, apa ini tak penting baginya hingga Reynand ragu untuk menuntaskan yg sedari awal sudah dimulai?

"Oke.. Mama nya Kyla"

"Mama nya Kyla kenapa? Jangan lo bilang Mama nya Kyla temen gue?" tebak Caca spontan.

Reynand memutar bola mata nya jengah, apa-apaan tebakan Caca itu?

"Gak, bukan temen lo kok tenang aja. Mama nya Kyla orang singapura, mama nya Kyla rada kebulean lo bisa liat dari mata Kyla, matanya abu-abu asli"

Caca seketika berangsur lemah mendengar fakta tersebut, pasti istri Kevin cantik banget kalah saing deh gue. Batin nya.

"Ga usah dramatis gitu ca, semua perempuan itu cantik" ujar Reynand membuat Caca terkejut.

Ohhh tidak!! Reynand sepertinya benar-benar seorang canayang.

"Ya bukan gitu bang.. Kyla aja cantik banget apalagi mamanya. Untung aja mamanya ga ikut ya tadi, kalo ikut pasti gue insecure."

Reynand geleng-geleng heran mendengarnya. Caca tak tau saja bahwa...

"Iya, mama Kyla ga bisa ikut ca"

"Mama Kyla udah meninggal" lanjut Reynand lagi.

Caca tertegun, ia benar-benar kaget sekarang. Detak jantung nya berdetak cepat, apalagi sekarang?. Batinnya.

"Bang.. Pliss jangan ngada-ngada, bohong itu dosa bang.." lirih Caca dan matanya mulai kembali memanas dan berkaca-kaca.

"Gue ga bohong ca, gue ga punya keberanian buat bohong sebesar ini apalagi menyangkut kata "meninggal", Mama Kyla udah meninggal pas Kyla lahir" jelas Reynand.

Caca tak sanggup menatap Reynand, ia menutup wajahnya dengan telapak tangan. Ia kembali terisak, berapa banyak yg ia lewatkan selama ini?

"Saat Kevin tau dulu Fely hamil, dia semakin benci sama Fely. Kevin jarang pulang kerumah nya, dia sering nginep dirumah gue. Bahkan Kevin ga mau menerima anak yg dikandungan Fely."

"Tapi ketika Fely mau melahirkan, Kevin dateng kok kerumah sakit sama gue dan Kevan. Fely anak yatim piatu.. dia ga punya keluarga sedangkan orang tua Kevin disingapura, jadi kita temenin Fely sampe bener-bener denger suara bayi. Gue tau Kevin brengsek banget udah menelantarkan Fely dan anaknya selama hamil, tapi gue lihat ada ketakutan dimata Kevin. Dan saat dokter kasih tau kita bahwa Fely ga selamat, Kevin menyalahkan dirinya sendiri ca" jelas Reynand lagi.

Punggung Caca semakin bergetar hebat, bahkan Ronald yg bergabung kembali spontan memeluk adiknya itu.

"Kevin bahkan sempet ga mau bawa Kyla dek, tapi dia akhirnya bawa Kyla tinggal sama dia. Dia janji sama dirinya sendiri bakalan ngerawat Kyla dengan baik, bukan hanya semata-mata karna dia seorang ayah tapi karna Kevin juga ingin menebus kesalahan nya pada Fely" timpal Ronald sembari mengusap pelan punggung Caca yg masih begetar.

Caca mulai mendongak, ia menatap sendu abangnya.

"Bang.. Caca jahat banget udah mikir yg macem-macem tentang Kevin, Caca jahat banget karna sempet benci Kevin. Caca nyesel bang.. hiks.. hiks"




---




"Vin lo ga kangen sama Caca?"

Kevin tertawa hambar, ia menerawang kembali bagaimana canggung nya mereka setelah Caca menyapa nya dengan lirih.

"Haii Papa Kevin"

Apa boleh Kevin berharap untuk menuang rindu sembari menjelaskan kepada Caca betapa ia begitu kehilangan sosok yg ia cintai.

Jika boleh, Kevin benar-benar tak akan melepas kan Caca kali ini.

"Menurut lo gimana?" tanya Kevin balik.

Kevan hanya mengangguk, lalu menoleh sebentar pada Rena yg tertidur bersama Leon di kursi belakang.

Sedangkan Kevin memangku Kyla yg juga tertidur.

"Dibilang kangen.. ya kangen, tapi lo lihat keadaan nya sekarang hahah. Gue duda van.."

Kevin mengalihkan atensi nya, menatap Kyla yg begitu lelap tertidur di pangkuan nya.

"Gue kangen.. Tapi gue ga boleh berharap tinggi kan van?" tanya nya lirih.

Kevan jadi merasa bersalah menanyakan hal yg tak seharusnya ia tanyakan pada kembaran nya itu.

"Sembilan tahun gue ditinggal, gimana menurut lo?" tanya Kevin lagi sembari mengembangkan senyum. Tapi matanya berkaca-kaca.

"Vin udah.. Sorry gue bener-bener ga ada maksud bu-"

"Kenyataan van." potong Kevin cepat.

"Mau lo tanya atau enggak, emang dasar nya gue udah cengeng dari pertama liat dia kembali" tambah Kevin lagi.

Kevan hanya mendengar lirihan Kevin dengan baik. Ia tak mau mengacaukan suasana hati Kevin.

"Gue tetep ga bisa bersatu sama Caca van.. Di masa lalu gue dijodohkan. Dan di masa sekarang? Gue duda punya anak, mana mau dia sama gue lagi van"

Air mata Kevin lolos tanpa izin, ia menyerka air matanya dengan kasar sembari terkekeh geli meratapi nasib nya.

Kevan ikut menatap sedih kenyataan sekarang, tentang kembarannya yg begitu banyak mengalami runtutan kisah pilu.

Jika dikenang, dulu sosok Kevin begitu humoris dan petakilan. Tapi sekarang? ia jadi salah satu laki-laki yg menyedihkan.

"Ca... Gue kangen" lirih Kevin tak terdengar.

Ia menunduk ketika air matanya jatuh tepat  dikening Kyla, dengan cepat Kevin mengusap kening gadis kecil nya itu dan menutup nya dengan kecupan.

"Kyla jangan tinggalin papa ya" lirihnya lagi.









Gaess aku double up lho hari ini😂🤣
Uluh-uluh author juga greget sendiri ngetik bagian ini😶

Bagaimana menurut kalian papa Kevin biaa gak bersatu sama tante Caca?


Salam cerammut<3

Dee_Aput

Zaell & KylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang