22. Bucinnya Luham

5.1K 653 98
                                    

Alea masih bertahan untuk tidak membalas satu Pesan pun dari Luham. Lelaki itu sukses membuat Alea jatuh cinta dan patah hati dalam satu waktu.

"Terakhir kali melamun, ayamnya Kak Alfa mati lho!" ujar Rizky yang tentu saja mengagetkan Alea.

"Astaghfirullah, itu kan kalimat Alea!"

Rizky tertawa lalu duduk di samping Alea. Keduanya sedang mengamati santri yang piket sore di halaman pesantren.

"Tapi Abi penasaran kenapa kamu dan Rey suka sekali bilang ayamnya Kak Alfa mati?"

"Hahha, ya benar kan, Bi? Orang setiap hari Kak Alfa nyuruh karyawannya buat nyembelih ayam!"

Abi Rizky ikut tertawa, tidak trpikir juga sampai kesana. Alea dan Rey memang paling bisa kalau di suruh bermain kata-kata.

"Kamu sedih kenapa?"

Alea menautkan kedua alisnya, kenapa abinya tiba-tiba bertanya seperti itu. Dia memang sedang sedih tapi belum cerita apapun pada abi dan bundanya.

"Memang kelihatan ya, Bi?"

"Nggak kelihatan. Tapi terasa!" jawab Rizky seraya tangannya mendarat di puncak kepala Alea. Dia menyayangi semua anak-anaknya tapi entah kenapa dengan Alea seperti punya beban tersendiri mungkin karena dia masih merasa bersalah pernah membuat Alea sedih.

Alea Langsung memeluk lengan abinya dan menyandarkan kepalanya di pundak Sang Abi.

"Abi," Alea membuka tutup mulutnya beberapa kali masih amat ragu untuk mengutarakan niatnya.

"Abi marah kalau Alea tidak bisa lagi sama Mas Luham?"

Rizky terkejut, dia menegakkan duduknya dan menatap tajam ke arah anak bungsunya itu.

"Kenapa?"

"Sejak awal Alea dan Mas Luham sama-sama punya orang lain yang ada di hati. Dan mungkin memang takdir kita bukan untuk bersama. di saat Alea sudah bisa mencintai Mas Luham dia lebih mikirin orang lain, Alea tidak bisa hidup bersama Mas Luham sedangkan hatinya untuk orang lain. Mungkin Alea egois dulu selalu mikirin Rey tanpa peduli perasaan Mas Luham, maka dari itu Alea pilih mundur."

"Kenapa kamu bisa berasumsi seperti itu? Luham lebih milih siapa?"

Alea lalu menceritakan tentang Fani, dan Luham yang dua kali meninggalkan dia demi Fani.

"Kamu tau nggak prestasi tertinggi iblis itu apa?"

"Menjerumuskan manusia berbuat maksiat!" jawab Alea.

"Bukan. Prestasi terbesarnya itu kalau iblis berhasil merusak rumah tangga seseorang . Berhasil membuat suami dan istri berpisah. Salah satu tujuan menikah adalah menyempurnakan agama karena setelah menikah, apapun yang dilakukan suami istri bernilai pahala makanya iblis sangat membenci itu."

"Setan sedang mempermainkan perasaan kamu, seolah semua asumsi kamu itu benar. Padahal kenyataannya belum tentu seperti itu. Luham minta kamu menunggu berarti itu perintahnya, dan pasti kamu tau perintah suami itu wajib ditaati oleh istri selama itu bukan maksiat." lanjut Rizky.

"Alea tidak suka dibuat menunggu, Bi!"

"Tidak semua harus sesuai mau kamu. Coba kamu bayangkan posisi Luham selama ini, gimana perasaan dia ketika kamu lebih memilih Rey, ketika kamu secara terang-terangan mementingkan Rey? Apa Luham juga suka? Tidak. Tapi dia tetap diam, dia berusaha memperbaiki hubungan kalian."

"Tapi Alea dan Rey tidak mungkin bersama, Alea juga punya alasan kenapa dulu lebih mementingkan Rey."

"Begitu juga Luham. Dia pasti punya alasan kenapa sampai meninggalkan kamu sejak semalam, tunggu dia menjelaskan baru kamu ambil keputusan."

8. Real yang tak NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang