4. Sakaratul Maut

4K 574 83
                                    

"Alhamdulillah ketemu Om di sini!! Wah mimpi saya kemarin beneran terwujud ternyata!"

Rey menatap aneh gadis di depannya ini, sekilas dia melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 02.20 waktu setempat. Dini hari begini Sang Gadis suaranya nyaring dan masih full power.

"mimpi apa kamu?"

"Dikejar ular, mana ularnya belang-belang lagi! Padahal yang belang kan biasanya hidung cowok ya Om? Eh ini ular ikutan belang juga!" jawab gadis itu dengan suara yang nyaring membuat Rey tambah greget takut mengganggu ketenangan pengungsi.

"Saya bukan ular!" tegas Rey dan langsung berbalik menuju tendanya.

Gadis itu langsung buru-buru melepas mukena bagian bawah dan berlari mengejar Rey.

"Ngapain jam segini lari sih Mbak? Masih gelap ini!" sapa seorang aparat penjaga posko di situ.

"Mengejar jodoh saya Pak, takut keduluan ayam!" jawabnya dengan ditambah senyuman lebar.

Dengan menambah sedikit kecepatan lari akhirnya gadis itu berhasil menyamai langkah panjang Rey.

"Om minta foto saya waktu itu lah! Itu hak saya loh! Nanti Omnya jatuh cinta sama saya kalau nyimpen foto saya!"

Rey kembali menatap takjub gadis itu lalu bersedekap di depannya dan berkata, "Ini hp saya dan segala yang ada di dalamnya itu hak saya! Termasuk foto kamu, saya suka foto kamu sepertinya akan berguna!"

Sontak gadis itu tersenyum semakin lebar, matanya berkedip beberapa kali, "Ah Si Om!" ujarnya salah tingkah. Berulang kali dia mengibaskan rok panjangnya ke kiri dan ke kanan.

"Memang foto saya berguna kok!" ucapnya malu-malu.

"Iya. Semenjak foto kamu ada di hp saya, tikus-tikus pada enggan masuk kamar saya!" jawab Rey sedikit ketus lalu menutup resleting tendanya membuat gadis itu cemberut. Reyshaka mengacuhkan panggilan berulang dari gadis itu.

"Om Shaka!" panggil gadis itu dengan nada pelan menggelitik membuat Rey tertarik untuk mengintipnya dari celah tenda.

Rey tertawa geli melihat gadis itu berulang kali menghentakkan kakinya. Akhirnya dia memutuskan untuk kembali membuka tenda.

"ada dua syarat kalau mau foto kamu!"

"Beres itu!" gadis itu dengan cepat menyahut.

"Pertama, saya lihat KTP kamu dulu!"

"Buat apa Om?"

Rey berdecak pelan sambil menghela nafas, gadis ini benar-benar menguji kesabarannya, setua apa sih tampangnya sampai gadis ini harus memanggilnya Om?

"Daftar KUA!" jawab Rey dengan isengnya.

"Oke!"

Yang awalnya mau iseng sama gadis itu malah Rey sendiri yang terperangah, tanpa babibu gadis itu berlari menuju tendanya dan secepat mungkin kembali menuju Rey, membuat beberapa aparat yang berjaga keheranan melihat kelakuan mereka berdua di jam menjelang shubuh.

"Ini Om!" ujar gadis itu. Rey langsung mengamati sebuah KTP yang ada ditangannya.

Sekali lagi Rey berdecak kesal mendapat kenyataan usia gadis itu yang ternyata hanya terpaut dua tahun di bawahnya.

"Usia kamu cuma beda dua tahun sama saya, jangan merasa masih muda kamu! Ya walaupun emang masih muda sih kelihatannya," Rey melirik sekilas wajah gadis itu. "tapi jangan panggil saya 'om' lagi kalau mau foto kamu!" gertaknya.

Gadis itu terkikik pelan sambil menutup mulutnya melihat ekspresi tidak terima dari Rey. Sebenarnya di mata gadis itu Rey sama sekali tidak terlihat tua, malah sebaliknya hanya saja dia ingin iseng pada pemuda ini.

8. Real yang tak NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang