Happy Reading
-------------
"Ratu, bangunlah. Sudah dua hari anda tidak sadar hiks." Niu-gadis muda yang merupakan dayang pribadi Ratu Jia-Li, menggoyangkan tubuh Lian sambil terisak.Lian yang sadar tubuhnya di goyang-goyang, mendengus pelan. "Ish ... Mama bentar dulu, Lian masih ngantuk nih," kata Lian yang masih memejamkan matanya.
Niu menatap para dayang yang lain dengan pandangan heran sekaligus lega, karena Ratu mereka telah sadar. Setelah insiden Ratu tertabrak kereta kuda hingga tidak sadarkan diri selama dua hari membuat mereka, para dayang pribadi Ratu sangat khawatir.
"Syukurlah, Terima kasih Ya Dewa." Niu dan para dayang lain berucap lega.
Nuan-ibu dari Niu dan merupakan kepala dayang Ratu Jia-Li, mengambil posisi di tempat Niu tadi. Nuan sangat lega saat mendengar suara Ratunya yang tidak sadarkan diri selama dua hari karena tertabrak kereta kuda tempo lalu.
"Ratu bukalah matamu." Nuan menggoyang pelan tubuh Lian.
Lian hanya menggeliat. "Mama sedikit lagi, ish. Lian masih ngantuk nih, habis mimpi buruk di kejar Zombie," kata Lian yang belum sadar. Bahkan, gadis itu hanya merubah posisi tidurnya dan membelakangi para dayang.
Nuan mengernyit bingung. "Ratu, apa yang anda katakan?" tanya Nuan heran.
Lian berdecak dan hendak bersuara lagi. Tapi tunggu? Itu bukan suara Mamanya, dan apa mereka bilang tadi, Ratu? Lian langsung membuka mata dan mengerja. Jangan bilang ini bukan mimpi?
Tubuh Lian seketika merinding. Lian menutup matanya dan membalikkan badannya pelan-pelan untuk memastikan apa ini mimpi atau bukan. Saat di rasa tubuhnya sudah berbalik, Lian perlahan-lahan membuka kelopak matanya.
Satu detik ....
Dua detik ....
Tiga detik ....
Empat detik ....
"HUAAA! MAMA TOLONG LIAN ADA ZOMBIE!"
Lian yang super duper terkejut langsung bangun dan merangkak mundur kebelakang, karena terkejut. Matanya hampir keluar saat melihat wajah para dayang yang ia katakan Zombie. Heran, padahal wajah mereka sangat mulus dan tidak ada bercak darahnya seperti Zombie biasanya. Lian memang berlebihan.
"Ratu anda kenapa?" tanya Nuan khawatir dan hendak menyentuh tubuh Lian.
Lian melotot dan kembali merangkak mundur, hingga ia tidak sadar jika sudah di pinggir ranjang. Mungkin jika mundur sekali lagi, langsung jat--
Brukh!
"YA DEWA, RATU JIA!"
Lian meringis menahan sakit di punggungnya. Sial! Lian jatuh dengan tidak aestetic-nya. Punggung sampai kepala jatuh di lantai, sedangkan kaki masih nyangkut di ranjang. Kasihan sekali kau Lian.
Nuan langsung menghampiri Lian dengan tampang khawatir, begitu juga dengan Niu dan dayang yang lain.
"Ratu apa kau baik-baik saja?" tanya mereka khawatir.
Lian mencibir di sela ringisan-nya. "Pertanyaan tidak bermutu." Lian mendengus. Sudah di lihat jatuhnya kayak begini yang artinya pasti sakit, malah di tanya 'apa kau baik-baik saja?' heran.
Nuan menatap para dayang yang lain. "Ayo bantu Ratu." Mereka mengangguk.
Lian menatap mereka horor dan menggeleng cepat. Seolah berkata jangan mendekatiku. Namun, mereka tidak paham dengan maksud Lian dan terus mendekati tubuh Ratu Jia-Li yang ada jiwa Lian di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bar-bar Queen (Tamat)
Fantasy[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!! MURNI PEMIKIRAN SENDIRI] Warning 18+ (STORY KE-2) Karakter seorang Ratu terkenal akan kelembutan, anggun dan murah hati. Tapi, bagaimana jadinya, jika gadis 17 tahun dari era modern yang memiliki kelakuan bar-bar dan bikin...