TBQ || Pergi dari Kekaisaran

62K 7.5K 739
                                    


Hallo apa kabar?

Aku mau nanya, jam berapa kalian baca part ini? And kalian dari kota mana aja?

Hayuu di jawab:) jangan lupa Vote dan komen juga ya<3

Happy reading 🖤

An dan Hongli saling lempar pandang dengan alis terangkat sebelah. Kemudian keduanya tersenyum geli.

"Apa ingatan keduanya akan kembali setelah mereka melakukan hubungan intim seperti itu?" tanya Hongli, menunjuk ke arah pintu yang tertutup rapat.

An ikut menatap ke arah pintu yang tertutup. Suara ribut dari dalam masih terdengar jelas di telinga An dan Hongli walaupun sedikit terganggu dengan suara hujan.

"Iya, namun hanya sepenggal dari ingatan saja. Ingatan keduanya akan kembali setelah pengguna sihir hitam itu di kalahkan," tutur An, suaranya terdengar sangat lembut.

Hongli mengangguk paham. Tangannya ia silangkan di depan dada.

"Aku sudah membaca pergerakannya. Huft... Aku ingin semua ini segera selesai, agar aku bisa kembali ke kerajaan ku," ujar Hongli, menghela napas di akhir.

An tersenyum lembut. "Jika kalian cepat, maka semua ini akan berakhir," tutur An, "dan kau bisa kembali ke wilayah kekuasaan mu."

Hongli mendengus pelan. "Jujur saja, aku sangat benci dengan takdir ini. Mengapa harus aku yang terikat dengan kalung itu? Ck! Menyusahkan sekali," kesal Hongli, di balas kekehan geli oleh An.

"Aku sudah katakan, jika kau akan mendapatkan calon pendamping jika semua ini telah selesai," ujar An, menepuk pundak tegap Hongli sebelum terkekeh lagi. "Dan calon Ratu-mu sudah dalam proses pembuatan."

Hongli menoleh cepat saat mendengar kalimat yang di ungkapkan An.

"Maksudmu?"

An menunjuk ke arah pintu Paviliun Fengyin dengan dagunya.

"Aku tahu jika kau abadi, Hongli. Maka dari itu, tunggu calon Ratu-mu sekitar delapan belas tahun lagi sebelum kau siap menikahinya."

Hongli melotot saat menyadari sesuatu. "Jangan bilang—"

"Takdir mu adalah anak dari pasangan Dewa Langit dan Dewi Bulan," ujar An, "atau lebih tepatnya anak dari Fengyin dan Ji Lian."

"Apa?!"

"Yah, itu pun jika yang lahir perempuan, namun jika laki-laki, maka kau harus menunggu lagi."

Hongli terkejut mendengarnya. "Kau sedang membual? Aku Raja Iblis, mana mungkin di pasangkan dengan keturunan Dewa dan Dewi."

An hanya tersenyum. "Aku berkata benar, aku sudah melihat dari garis takdirmu. Dan itulah kenyataannya."

****

Pagi menjelang. Matahari kembali mengambil alih untuk menyinari bumi, menghantarkan cahayanya yang terasa hangat.

Genangan air tampak terlihat di tanah hingga becek. Bulir-bulir sisa hujan semalam menetes dari dedaunan pohon.

Di dalam sebuah ruangan, terlihat dua pasangan yang tubuhnya tertutup selimut tebal.

The Bar-bar Queen (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang