Happy 5 k readers 🥳 makasih bnyk untuk kalian yg udah nyempetin waktu buat mampir:)
Happy reading 🖤
Jia-Li menatap hamparan bunga Peony di hadapannya dengan sorot heran sekaligus terpukau. Kakinya perlahan melangkah dan melihat lahan luas yang di tumbuhi bunga-bunga cantik, yang lebih dominan ke bunga Peony.
Kening Jia-Li mengernyit seraya berputar dan mengamati sekitar. Sepi. Satu kata itu yang menggambarkan tempat ini. Tidak ada siapa-siapa selain Jia-Li.
"Bagaimana bisa aku di sini?" Jia-Li bertanya bingung pada dirinya sendiri. Setahunya, ia sedang berada di Paviliun untuk tidur---setelah merontak pada Fengyin yang membakar pohon besar itu.
Tapi? Mengapa sekarang ia berada di tempat indah ini?
"Ah, mungkin ini mimpi," gumam Jia-Li sembari membaringkan tubuhnya di rumput dan menatap indahnya langit malam.
Saat asik menatap langit malam, Jia-Li terkejut saat kepala seseorang langsung muncul tiba-tiba di hadapannya. Dengan rasa terkejut Jia-Li berseru dan langsung bangun dengan gerakan cepat.
"Eh, Anjir!" Jia-Li mengusap dadanya karena terkejut. Setelah di rasa mulai tenang, Jia-Li menatap ke arah orang yang langsung muncul tiba-tiba itu.
Seorang wanita cantik dengan hanfu berwarna putih berkilau, tidak lupa surai peraknya yang bersinar saat terpantul cahaya bulan.
"Kuntilanak ya?" Jia-Li bertanya dengan menunjuk wanita cantik itu. Namun detik berikutnya, Jia-Li memukul jidatnya sendiri dan menyengir. "Mana ada kuntilanak cantik seperti itu," monolog Jia-Li.
Wanita itu tersenyum manis. "Senang bertemu denganmu Ji Lian," ujar wanita itu dengan suara yang sangat anggun.
Jia-Li yang mendengar itu spontan terkejut dan menatap wanita cantik. "Ba-bagaimana bisa kau mengetahui nama asliku?" Jia-Li bertanya ragu. Tubuhnya termundur kebelakang.
Wanita cantik itu tersenyum. "An. panggil aku An," ujar wanita cantik bernama An itu. "Aku adalah Dewi yang melindungi Kekaisaran ini," jelas An.
Jia-Li mendengus. "Aku tidak bertanya tentang siapa dirimu. Yang aku tanyakan, mengapa kau bisa mengetahui nama asliku?" gerutu Jia-Li.
An yang mendengar itu langsung tertawa terbahak-bahak hingga keanggunannya hilang. Jia-Li menatapnya aneh sembari bergidik ngeri.
"Aku pikir setelah melewati lintas waktu, sifatmu akan berubah," ujar An setelah tawanya mereda.
Jia-Li tambah di buat bingung. Apa maksud dari perkataannya? Perjalanan lintas waktu? Tunggu... Jangan bilang kalau wanita ini mengetahui mengapa jiwanya bisa berada di zaman ini.
"Ya, aku mengetahui mengapa jiwamu bisa berada di sini, Lian." An menjawab kebingungan Jia-Li saat membaca pikirannya.
Jia-Li kembali terkejut. "Bagaimana bisa?"
An tertawa kecil. "Karena aku yang membawa jiwamu ke sini," jawab An terkekeh.
Jia-Li mengerjap pelan, tangannya terkepal erat. Wajah cantiknya memerah karena menahan amarah, hingga teriakan membahana membuat An langsung menutup telinganya. "JADI KAU DALANG DARI TERDAMPARNYA AKU DI SINI?!" Jia-Li berseru marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bar-bar Queen (Tamat)
Fantasy[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!! MURNI PEMIKIRAN SENDIRI] Warning 18+ (STORY KE-2) Karakter seorang Ratu terkenal akan kelembutan, anggun dan murah hati. Tapi, bagaimana jadinya, jika gadis 17 tahun dari era modern yang memiliki kelakuan bar-bar dan bikin...