TBQ || Kerajaan Gao

48.5K 7.3K 1.2K
                                    

CALL ME STAR OKE?

Hadehhh Star keasikan nonton Drachin si gemes Bao sampe lupa nulis kelanjutan kisah ini:v parah

Oke langsung aja ya, jangan lupa Vote dan komennya 🖤

Eh bentar, mau nanya udah siap buat Kaisar jadi Bucin? Kalau siap! Ayo komen karena Cerita ini bakalan seruu banget:v xixixi

Happy reading 🐅

Kerajaan Gao tengah heboh dengan tingkah dari ratu kekaisaran Liu—Jia-Li. Wanita yang terkenal anggun dan pendiam itu kini sudah berubah seperti  monyet  yang kurang belaian.

Tidak bisa diam. Pohon mangga di sebelah istana sudah ia panjat. Atap Paviliun Raja Gao juga sudah ia naiki hanya untuk melihat pemandangan.

Sungguh tidak bisa di cegah. Padahal tadi ia mengeluh karena area kewanitaannya yang sakit, namun kini ia seperti melupakan rasa sakit itu.

Tidak sampai di situ, bagai perut karet, wanita itu tak bisa berhenti mengunyah. Seperti sekarang, Jia-Li tengah angkat kaki dengan tangan penuh makanan.

Bibirnya sudah belepotan dengan mata yang berbinar bahagia. Persis seperti orang yang tidak makan selama sebulan.

"Ini sungguh nikmat," gumam Jia-Li kembali mencomot paha ayam yang sudah di beri bumbu. Ah Jia-Li ingat, dulu ia memusuhi daging ayam karena insiden keracunan, namun sekarang tidak lagi. Jia-Li tidak bisa jauh-jauh dari makanan.

Lain dengan Jia-Li, kini Raja Gao bersama permaisuri Yue menatap Jia-Li tanpa berkedip. Rakus. Ratu kekaisaran Liu itu terlihat sangat rakus.

"Apa dia benar Ratu Jia-Li?" Permaisuri Yue bertanya pada suaminya, dengan pandangan terus tertuju pada Jia-Li.

Raja Gao mengedikkan bahunya. "Wajahnya iya, tapi tingkahnya sungguh meragukan." Pria itu mengusap dagunya dengan terus menatap pergerakan Jia-Li. Ia ingat sekali wajah wanita itu yang meminta untuk menjadi selirnya di depan suaminya sendiri. Aneh tapi nyata.

Permaisuri Yue mengangguk anggun. "Aku ingat sekali rumor mengenai dirinya." Ia berdehem sejenak sebelum kembali melanjutkan ucapannya. "Maksudku, rumor mengenai Ratu yang lemah dan tidak bisa berkultivasi," lanjutnya.

Raja Gao mengangguk kecil. "Entahlah. Aku pun tak tau mengapa sikapnya berubah drastis seperti itu. Dan ... Dari auranya, aku merasakan jiwa yang berbeda?" Raja Gao tak mengerti, apa kalimat yang ia ucapkan adalah pernyataan atau pertanyaan. Karena dari yang ia lihat, jika di tubuh itu seperti bukan jiwa pemilik tubuh yang asli.

Namun hanya sekilas saja. Raja Gao merasa seperti ada sesuatu yang menyelimuti tubuh Ratu Jia-Li hingga auranya tersamarkan. Ini adalah hal pertama bagi Raja Gao, di mana ia tidak bisa merasakan aura asli dari pemilik tubuh. Di saat ia merasakannya, namun hanya sekilas dan kembali normal, sungguh aneh.

"Om! Tambah lagi makanannya, aku masih lapar!" Jia-Li berteriak dengan mulut penuh, hingga sebagian muncrat keluar.

Para dayang tersentak dengan suara Jia-Li. Begitu juga dengan Raja dan Ratu Kerajaan Gao itu.

"Om? Apa ada seseorang bernama Om  di sini?" Permaisuri Yue bertanya bingung. Ia baru mendengar kata itu.

Raja Gao mengedikkan bahunya lagi. "Sepertinya aku yang ia panggil. Dulu saat mengunjungi kekaisaran, Ratu Jia juga memanggil ku dengan sebutan itu," ujar raja Gao, mengingat saat ia berkunjung kekaisaran, Jia-Li memanggilnya dengan sebutan 'Om'.

The Bar-bar Queen (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang