Makasih untuk pencapaian semuanya, kalau gak ada kalian gak mungkin bisa sampe di tahap ini😭❤️

Thank guys, btw ada yang ngestan WayV gak? Krna aku mau pake salah satu dari nama mereka lagi><Happy reading 🖤 TANDAI TYPO-NYA ✍️
-----Fengyin tersenyum dan melambaikan tangannya, membalas sapaan dari wanita berperut buncit yang berdiri sekitar sepuluh meter dari tempatnya berpijak.
"Kenapa keluar malam-malam begini hmm?" tanya Fengyin setelah tiba di depan Lian. Ia mengusap perut Lian dan mengecup keningnya.
Lian menyengir sesaat sembari menggaruk tengkuknya. Ia tiba-tiba ingin melakukan sesuatu malam ini, maka dari itu ia mencari Fengyin untuk meminta izin.
"Bastard ...." Lian memanggil dengan suara pelan. Sepertinya kata bastard sudah menjadi panggilan kesayangan Lian untuk Fengyin, terlepas dari arti kata itu.
"Hmm?" Fengyin menggumam saja, ia terlalu asik mengusap perut buncit itu yang terlihat sangat menggemaskan di matanya.
"Aku ingin sesuatu ... Mhh... Boleh?" Wanita hamil itu berkelakuan seperti anak kecil yang tengah meminta izin.
"Mau apa hmm? Makan atau jalan-jalan? Eh, tapi kan ini sudah malam Sayang." Pria itu membenarkan rambut Lian yang menutupi wajah karena di terpa angin. "Tidur saja ya, tidak baik kalau Ibu hamil tidur larut seperti ini. Ayo, kita ke kamar, sekarang sangat dingin."
Fengyin menuntun Lian untuk balik ke kamar, sebelum itu Fengyin melepas jubahnya dan memakaikan pada Lian, namun wanita itu menahan dan menggeleng. Fengyin menghela napas, susah sekali jika keinginan Lian di tentang.
"Ya sudah, kau mau apa?" tanya Fengyin pasrah.
Lian tersenyum girang. "Jadi gini, aku tiba-tiba lapar, tapi aku ingin makan rujak. You know rujak? Ituloh buah-buahan yang nongkrong dalam satu mangkok," ujar Lian antusias. Ah dia ingin sekali memakannya sekarang.
"Yuno rujak? Buah nongkrong? Apa yang kau maksud Sayang?" Fengyin mengerjap polos. Pria itu tidak paham dengan apa yang di inginkan istrinya.
Lian tertawa mendengar ucapan Fengyin. Ah, salahnya mengucapkan kalimat asing di zaman ini.
"Hmm, sepertinya aku ingin rujak dari buah mangga saja. Ayok temani aku membuatnya Fengyin," rengek Lian, menggoyangkan tangan Fengyin seperti anak kecil.
Fengyin mengangguk pasrah. Padahal ini sudah larut malam, namun Ibu hamil ini banyak saja tingkahnya.
"Aaa thank you Suami Aku."
Lian langsung menarik tangan Fengyin. Sebelum itu mereka berdua pergi ke pohon mangga dulu. Sudah jelas Fengyin kembali memanjat pohon untuk mengambil buah yang mangga yang masih muda, beruntung masih ada buahnya.
Setelah dapat, dengan sigap Lian menarik tangan Fengyin menuju dapur. Para pelayan yang masih berada di dapur, lantas terkejut dengan kehadiran pemimpin kekaisaran ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bar-bar Queen (Tamat)
Fantasy[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!! MURNI PEMIKIRAN SENDIRI] Warning 18+ (STORY KE-2) Karakter seorang Ratu terkenal akan kelembutan, anggun dan murah hati. Tapi, bagaimana jadinya, jika gadis 17 tahun dari era modern yang memiliki kelakuan bar-bar dan bikin...