Happy Reading🖤
Jia-Li mendesah dan menatap Selir Mayleen dan Pangeran Huanran yang sedang bersamanya."Apa di dunia ini, kekuatan yang menjadi peran utama?" tanya Jia-Li.
Mayleen dan Huanran saling lempar pandang, kemudian mengangguk.
"Ck! Lantas bagaimana dengan hidupku yang tidak mempunyai kekuatan ini?" pekik Jia-Li dramatis.
Mayleen terkekeh dan merangkul pundak Jia-Li, membuat Jia-Li menoleh ke arahnya.
"Kau tenang saja, Ratu. Aku dan Pangeran Huanran akan membantumu, meningkatkan kemampuanmu. Kau bukannya tidak kuat, hanya saja kekuatanmu masih terlalu lemah, dan harus di latih agar bisa lebih kuat," jelas Mayleen.
Jia-Li mengernyit dan menatap Mayleen dan Huanran bergantian. "Apa aku mempunyai kemampuan juga?" tanya Jia-Li.
Mayleen kembali mengangguk. "Semua orang mempunyai kemampuan. Hanya saja, kemampuan mereka terkubur dalam di diri mereka sendiri. Dan untuk membangkitkan-nya, maka orang itu harus berusaha keras dan pantang menyerah. Begitu juga dengan anda Ratu," kata Mayleen.
Jia-Li ber'oh'ria dan memanggut mengerti. "Lantas apa kemampuan kalian berdua? Oh, kalau Pangeran kemampuannya, mengendalikan Elemen tumbuhan kan?" tanya Jia-Li.
Huanran mengangguk pelan. "Aku mempunyai kemampuan mengendalikan Elemen tumbuhan dan juga Air," jelas Huanran.
"Kalau kemampuanku mengendalikan Elemen air dan tanah," ujar Mayleen.
Jia-Li kembali ber'oh'ria sembari mengingat-ingat apa kemampuan dirinya. Kau di pikir-pikir, kemampuan Jia-Li hanya membuat orang-orang darah tinggi. Itu kemampuan juga kan? Ohoho, itu kemampuan langkah loh.
"Aku rasa aku mempunyai kemampuan juga," ujar Jia-Li pelan membuat Huanran dan Mayleen menatapnya pemasaran.
"Benarkah? Coba katakan," ujar Mayleen tidak sabaran.
Jia-Li tersenyum manis, saat mengingat kemampuan langkanya. "Kemampuanku yaitu, bisa mengetahui wajah pria tampan dari radius lima ratus meter," kata Jia-Li bangga.
Mayleen dan Huanran tercengang dan langsung geleng-geleng kepala. Sepertinya tenggelam di sungai dan di tabrak kereta kuda membuat Jia-Li menjadi orang tidak waras.
"Ah, sebaiknya kau istirahat. Besok pagi sebelum matahari terbit, aku dan Pangeran Huanran akan melatihmu untuk mengendalikan Elemen mu," jelas Mayleen.
Jia-Li yang mendengar itu mengerucutkan bibirnya. "Sepagi itu? Aku tidak yakin, jika jiwaku akan terbangun," ujar Jia-Li.
Mayleen mengangguk. "Itu waktu yang bagus. Jadi kau bisa fokus, Karena tidak ada yang akan menggangu konsentrasi mu," balas Mayleen.
Jia-Li berdecak dan mengangguk lirih.
Bagaimana pun caranya, Jia-Li harus kuat untuk membalas dendam pada selir Alien itu! Ekhem, maksudnya selir Lien. Kalau Jia-Li lemah, sama saja dengan bunuh diri.*****
Keesokan harinya, Mayleen dan Huanran sudah berada di paviliun Awan—tempat tinggal khusus ratu. Pintu kamar Jia-Li masih tertutup rapat, membuat Mayleen dan Huanran mendengus pelan.
Huanran menatap Nuan dan putrinya Niu. "Apa Ratu belum bangun?" tanya Huanran.
Nuan menunduk. "Menjawab Pangeran. Semenjak kejadian itu, Yang Mulia Ratu susah untuk bangun pagi, Pangeran," jelas Nuan.
Huanran menghela napas dan menoleh ke arah Mayleen. "Bagiamana?" tanya Huanran pada Mayleen.
Mayleen mengedikkan bahunya. "Tidak ada cara lain selain membangunkannya," jawab Mayleen dan menatap ke arah Nuan, "Buka pintunya, dan bantu aku untuk membangunkan Ratu," titah Mayleen.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bar-bar Queen (Tamat)
Fantasy[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!! MURNI PEMIKIRAN SENDIRI] Warning 18+ (STORY KE-2) Karakter seorang Ratu terkenal akan kelembutan, anggun dan murah hati. Tapi, bagaimana jadinya, jika gadis 17 tahun dari era modern yang memiliki kelakuan bar-bar dan bikin...