TBQ || Mau membuat Jia-Li cemburu?

74.2K 9.3K 430
                                    


GUYS BAGUSNYA BUAT FENGYIN JADI BUCIN SAMA JIA-LI?

ATAU

JIA-LI YANG JADI BUCIN SAMA FENGYIN?

#SERIUSNANYA^•^

HAPPY READING GUYS

Jia-Li berdecak sembari membasuh bibir dan juga lehernya dengan air yang sudah di taburi tujuh kelopak bunga berbeda. Gadis itu sedari tadi menggerutu kesal dan ingin sekali membunuh pria mesum bernama Fengyin itu.

Sumpah demi apapun, bibir dan lehernya memerah karena ulah Fengyin dengan mengatasnamakan hukuman. Rasa benci Jia-Li pada pria itu semakin besar, tunggu saja, Jia-Li akan membalasnya.

"Mau membasuhnya berkali-kali, itu tidak akan berguna. Setidaknya untuk satu hari ini, mereka bisa melihat tanda kepemilikan yang aku buat padamu."

Suara itu membuat Jia-Li mengepalkan tangannya. Tanpa berbalik, Jia-Li sudah tahu jika itu suara pria mesum yang menduduki gelar sebagai kaisar.

"Pergilah sebelum aku benar-benar membunuhmu!" kata Jia-Li penuh penekanan.

Fengyin terkekeh kecil sembari mendekati gadis yang tengah berada di ruang mandi itu, tepatnya tengah berdiri di depan meja yang di atasnya terdapat sebuah wadah air dengan berbagai macam kelopak bunga di dalamnya.

"Kau mengusir ku, hmm?" tanya Fengyin yang sudah mencondongkan tubuhnya dan bertanya di dekat telinga Jia-Li.

Bukannya baper atau meleleh seperti wanita lain, Jia-Li malah menggeram marah. Pria ini mau mencari mati.

"Pergi dan menjauhlah dariku Bastard!" ujar Jia-Li sekali lagi.

Fengyin mengangkat sebelah alisnya kemudian menyeringai pelan. Bukannya pergi sesuai ucapan Jia-Li, Fengyin malah menumpukan dagunya di bahu Jia-Li dengan kedua tangan yang ia letakkan di sisi meja, hingga membuat tubuh Jia-Li terkurung dengan tubuhnya.

"Seharusnya kau berterima kasih, karena aku tidak melakukan lebih saat menghukum-mu," bisik Fengyin di telinga Jia-Li.

Jia-Li memejamkan matanya, kedua tangannya terkepal erat. Tidak melakukan lebih ia bilang? Oh ayolah, ciuman di bibir dan lehernya itu sudah sangat berlebihan bagi Jia-Li. Tentu saja ia tidak terima. Selama hidup di dunia ini, Jia-Li tidak pernah berciuman dengan pria manapun. Namun karena kesialan terdampar di zaman ini, Jia-Li lantas merasakannya.

Bahagia? Tentu saja tidak! Jia-Li menyukai pria tampan dan hanya menyukai ketampanan mereka dan tidak pernah mencintai mereka. Namun pria bajingan ini, dengan kurang ajarnya mencium bahkan menyerang leher mulusnya. Argh! Rasa ingin menonjok hingga mampus.

"Lenyap saja kau," kata Jia-Li kesal.

Fengyin tersenyum miring. "Jika aku lenyap, kau akan menjadi janda, Sayang."

Jia-Li memutar bola matanya seraya membalikkan tubuhnya---menghadap Fengyin. Tangannya tersilang di depan dada dan sorot mata malas saat menatap Fengyin.

"Apa kau lupa, jika stok calon suamiku banyak?" Jia-Li terkekeh kecil, dan menatap Fengyin remeh, "Kau tahu? Aku berdoa semoga kau lenyap dari dunia ini, agar aku bisa bersama dengan semua pria tampanku."

The Bar-bar Queen (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang