TBQ || Selir Lien berulah

49.7K 7.3K 619
                                    

Udah part 30 aja hiks gk nyangka ni crta udah sejauh ini><

Happy reading gengs, and call me Star ya, not Author or Thor:))

----

Jia-Li menghela napas panjang sembari merubah posisi tidurnya menjadi duduk. Ia menatap ke arah jendela yang masih tertutup, namun cahaya matahari sudah menembus lewat cela-celanya yang kecil.

Ia menguap sebentar sebelum meregangkan otot-otot tubuhnya. Matanya kemudian tertuju ke arah hanfunya yang terbuka di bagian dada.

Jia-Li mendengus kasar, lantas mulai merapihkannya kembali. Ia menoleh ke sebelah dan mendapati Fengyin yang masih tertidur pulas.

Ohiya jelas pulas, orang semalam dapat yang seger-seger.

"Woy bangun!" Jia-Li mengguncang tubuh Fengyin agar bangun.

Namun bukannya bangun, Fengyin malah memeluk lengan Jia-Li dan mendusel hidungnya di lengan wanita itu, Sebelum tertidur lagi.

Jia-Li kesal di buatnya.

"Bastard, bangun bodoh!" ujar Jia-Li sangat keras.

Fengyin hanya menggeliat saja.

"Sedikit lagi, Sayang," ujarnya dengan suara serak, ia menarik tangan Jia-Li agar kembali berbaring dan langsung memeluk tubuh wanita itu bagaikan guling.

"Fengyin!" jerit Jia-Li, ia mencubit lengan Fengyin yang melingkari perutnya.

Mata Fengyin masih terpejam, namun bibirnya tersenyum tipis. Ia mengecup singkat pipi Jia-Li, Sebelum memposisikan wajah di curuk leher Wanita itu.

"Sedikit lagi, aku masih mengantuk," ujar Fengyin pelan.

Jia-Li berdecak. "Kau mengantuk tapi aku sudah lapar bodoh!" sentak Jia-Li kesal.

"Makan aku saja," balas Fengyin membuat Jia-Li memutar bola matanya jengah.

"Kau pikir aku kanibal!"

"Emh, maksudku bukan beneran di makan seperti makanan pada umumnya. Tapi makan dalam artian lain."

Jia-Li ngebug karena tidak paham.

"Aku tidak paham."

"Ck! Kau ini pura-pura polos sekali. Maksudku itu---"

Mata Jia-Li spontan melotot saat menyadari arah kalimat Fengyin. Lantas ia menarik tangan Fengyin dan menggigitnya membuat pria itu meringis.

Hal itu menjadi kesempatan Jia-Li untuk lari dari kukungan Fengyin. "Tuh! Makan diri sendiri saja sana! Dasar otak mesum!" kesal Jia-Li. Demi apapun, kemesuman Fengyin sudah tahap akut.

Fengyin lantas tertawa. "Mesum sama istri sendiri, tidak ada larangannya," imbuhnya membuat Jia-Li bergidik, apalagi saat melihat Fengyin yang menatap intens wajahnya.

"Bastard memang bastard," gumam Jia-Li dan langsung berlalu keluar dari kamar Fengyin, namun baru di ambang pintu, suara Fengyin terdengar membuat wajah Jia-Li lantas memerah.

"Ternyata minum susu langsung dari tempatnya, enak juga. Aku mau sebentar lagi ya." Jia-Li tahu jika Fengyin tengah menggodanya.

"Tololnya tolong jangan di pelihara," gumam Jia-Li lantas segera keluar dan membanting pintu kamar Fengyin. "Dia pikir payudara ku mengeluarkan susu, malah di bilang enak lagi. Dasar mesum, dia pikir dadaku pabrik susu Dancow."

****

Chen menghentikan langkahnya dengan kening berkerut. Ia menoleh ke belakang dan mulai mengamati.

The Bar-bar Queen (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang