Udah part 30 aja hiks gk nyangka ni crta udah sejauh ini><
Happy reading gengs, and call me Star ya, not Author or Thor:))
----
Jia-Li menghela napas panjang sembari merubah posisi tidurnya menjadi duduk. Ia menatap ke arah jendela yang masih tertutup, namun cahaya matahari sudah menembus lewat cela-celanya yang kecil.
Ia menguap sebentar sebelum meregangkan otot-otot tubuhnya. Matanya kemudian tertuju ke arah hanfunya yang terbuka di bagian dada.
Jia-Li mendengus kasar, lantas mulai merapihkannya kembali. Ia menoleh ke sebelah dan mendapati Fengyin yang masih tertidur pulas.
Ohiya jelas pulas, orang semalam dapat yang seger-seger.
"Woy bangun!" Jia-Li mengguncang tubuh Fengyin agar bangun.
Namun bukannya bangun, Fengyin malah memeluk lengan Jia-Li dan mendusel hidungnya di lengan wanita itu, Sebelum tertidur lagi.
Jia-Li kesal di buatnya.
"Bastard, bangun bodoh!" ujar Jia-Li sangat keras.
Fengyin hanya menggeliat saja.
"Sedikit lagi, Sayang," ujarnya dengan suara serak, ia menarik tangan Jia-Li agar kembali berbaring dan langsung memeluk tubuh wanita itu bagaikan guling.
"Fengyin!" jerit Jia-Li, ia mencubit lengan Fengyin yang melingkari perutnya.
Mata Fengyin masih terpejam, namun bibirnya tersenyum tipis. Ia mengecup singkat pipi Jia-Li, Sebelum memposisikan wajah di curuk leher Wanita itu.
"Sedikit lagi, aku masih mengantuk," ujar Fengyin pelan.
Jia-Li berdecak. "Kau mengantuk tapi aku sudah lapar bodoh!" sentak Jia-Li kesal.
"Makan aku saja," balas Fengyin membuat Jia-Li memutar bola matanya jengah.
"Kau pikir aku kanibal!"
"Emh, maksudku bukan beneran di makan seperti makanan pada umumnya. Tapi makan dalam artian lain."
Jia-Li ngebug karena tidak paham.
"Aku tidak paham."
"Ck! Kau ini pura-pura polos sekali. Maksudku itu---"
Mata Jia-Li spontan melotot saat menyadari arah kalimat Fengyin. Lantas ia menarik tangan Fengyin dan menggigitnya membuat pria itu meringis.
Hal itu menjadi kesempatan Jia-Li untuk lari dari kukungan Fengyin. "Tuh! Makan diri sendiri saja sana! Dasar otak mesum!" kesal Jia-Li. Demi apapun, kemesuman Fengyin sudah tahap akut.
Fengyin lantas tertawa. "Mesum sama istri sendiri, tidak ada larangannya," imbuhnya membuat Jia-Li bergidik, apalagi saat melihat Fengyin yang menatap intens wajahnya.
"Bastard memang bastard," gumam Jia-Li dan langsung berlalu keluar dari kamar Fengyin, namun baru di ambang pintu, suara Fengyin terdengar membuat wajah Jia-Li lantas memerah.
"Ternyata minum susu langsung dari tempatnya, enak juga. Aku mau sebentar lagi ya." Jia-Li tahu jika Fengyin tengah menggodanya.
"Tololnya tolong jangan di pelihara," gumam Jia-Li lantas segera keluar dan membanting pintu kamar Fengyin. "Dia pikir payudara ku mengeluarkan susu, malah di bilang enak lagi. Dasar mesum, dia pikir dadaku pabrik susu Dancow."
****
Chen menghentikan langkahnya dengan kening berkerut. Ia menoleh ke belakang dan mulai mengamati.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bar-bar Queen (Tamat)
Fantasy[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!! MURNI PEMIKIRAN SENDIRI] Warning 18+ (STORY KE-2) Karakter seorang Ratu terkenal akan kelembutan, anggun dan murah hati. Tapi, bagaimana jadinya, jika gadis 17 tahun dari era modern yang memiliki kelakuan bar-bar dan bikin...