Happy reading 🖤
Fengyin menghentikan kudanya di depan Paviliun awan. Setelahnya, Fengyin turun dan kembali membopong tubuh Jia-Li seperti karung beras. Jia-Li yang sangat kesal, mulai mengamuk di gendongan Fengyin, namun hasilnya tetap sama. Fengyin tidak mau melepaskannya. Padahal, Jia-Li sudah memukul keras punggungnya, mencubitnya, bahkan berusaha untuk menggigit, namun Fengyin tidak bereaksi apa-apa.
Banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka berdua, salah satunya adalah Selir Lien. Wanita itu mengepalkan tangannya dan menatap nyalang ke arah Jia-Li sebelum beranjak pergi di ikuti para dayangnya.
Fengyin menurunkan tubuh Jia-Li saat tiba di depan pintu paviliun. Jia-Li bersedekap dada dan memasang wajah marah, matanya menatap tajam ke arah Fengyin.
"Dasar! Bastard! Kau merusak suasana hatiku!" geram Jia-Li pada Fengyin.
Fengyin mengangkat sebelah alisnya dan ikut bersedekap dada juga. Pria itu menunduk untuk bisa membalas tatapan Jia-Li. "Masuk!" titah Fengyin.
Jia-Li semakin geram dan merubah posisi tangannya menjadi berkacak pinggang. "Aku tidak mau! Aku masih mau bersenang-senang dasar bastard emperor ! " sembur Jia-Li.
Karena Kaisar bajingan yang gila ini, waktu bersenang-senang Jia-Li harus hilang.
Fengyin mengernyit heran. Apa yang di bilang oleh wanita ini? Pertanyaan itu yang bersarang di benaknya. Jia-Li yang melihat itu, tersenyum puas. Tentu saja Fengyin tidak mengerti apa yang di katakannya. Jadi, jika ingin mengumpat, Jia-Li bisa melakukannya dengan senang hati.
"Apa yang kau katakan barusan?" tanya Fengyin datar.
Jia-Li menyeringai dan dengan gilanya, ia menyentuh dada bidang Fengyin dengan telunjuknya dan menggerakkannya secara abstrak. "Tidak ada." Jia-Li mendatarkan wajahnya dan gerakan telunjuk di dada Fengyin terhenti. Jia-Li balas menatap Fengyin dan mendengus seraya mendorong dada Fengyin.
"Pergilah! Aku malas sekali melihat wajahmu," ujar Jia-Li terang-terangan.
Nuan yang kebetulan berada di situ hanya bisa menunduk takut. Wanita paruh baya itu merasa takut dengan keberanian Jia-Li saat berhadapan dengan Fengyin.
Fengyin berdecak. "Masuk! Dan jangan pernah berpikir jika kau bisa keluar!" Fengyin mendorong tubuh Jia-Li ke dalam paviliun. Belum sempat Jia-Li memprotes, Fengyin langsung menutup pintunya.
Fengyin menatap para prajurit yang ada di depan Paviliun itu dengan tatapan datar. Suara gebrakan yang di timbulkan oleh Jia-Li tidak di hiraukannya.
"Jaga wanita itu! Jangan biarkan ia keluar dari Paviliun sampai aku yang memberikan perintah!" tegas Fengyin yang kemudian menatap Nuan, "Jangan biarkan ada yang masuk!"
Nuan dan para prajurit itu menunduk hormat. "Laksanakan, Yang Mulia."
Fengyin mengangguk pelan, sebelum beranjak pergi dari paviliun Awan menuju paviliun matahari miliknya.
"Wanita itu benar-benar berubah."
****
"Dasar Kaisar Anjirr, tolol, Bangsat, Bastard, asu! Lihat saja, aku akan membalasmu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bar-bar Queen (Tamat)
Fantasy[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!! MURNI PEMIKIRAN SENDIRI] Warning 18+ (STORY KE-2) Karakter seorang Ratu terkenal akan kelembutan, anggun dan murah hati. Tapi, bagaimana jadinya, jika gadis 17 tahun dari era modern yang memiliki kelakuan bar-bar dan bikin...