Kesel gak sama Lian? Sama sih, Star juga kesel banget>< mau rebut Fengyin rasanya haha.
Sifat Lian kayak gitu karena dia masih labil, masih ingat kan kalau jiwanya itu masih umur 17 tahun><
Oke langsung aja, Happy Reading 🖤
----
Fengyin mendiami Lian setelah mengetahui identitas yang di sembunyikan istrinya itu. Fengyin masih kecewa saja, ia di permainkan. Pria siapapun jika berada di posisi Fengyin pasti akan merasakan hal yang sama.
Sedangkan Lian, wanita itu banyak mengurung diri di paviliun. Bahkan para dayang dan juga anggota Moonlight terlihat heran dengan tingkah sang Ratu yang tidak banyak mau lagi. Sempat melintas di benak, apa Ratu-nya tidak ngidam lagi?
Lian seperti merenungkan diri. Wajah kecewa Fengyin berputar di benaknya. Lian sadar dia keterlaluan, sikapnya sudah lewat batas, apalagi ia sadar jika ia tidak menghargai Fengyin sebagai suaminya.
Sedangkan Fengyin, memang awal berada di zaman ini, Fengyin sosok yang menyebalkan, namun saat pria itu jadi bucin akut padanya, semuanya sudah berubah. Namun dengan bodoh, Lian malam membuat pria setulus Fengyin kecewa.
Entah bagaimana caranya Lian menghampiri Fengyin. Sudah terhitung satu minggu setelah kejadian itu, dan sudah selama itu juga Fengyin menjaga jarak dengannya. Lian tentu saja merasa sedih dan baru sadar jika ia membutuhkan sosok Fengyin.
Beberapa kali juga Lian berusaha mendekati Fengyin, namun pria itu terus menghindar bahkan tak segan-segan mengunci pintu dan menyuruh pengawal agar menghadang Lian agar tidak menemuinya dulu.
Bukannya Fengyin yang terkesan kekanakan, namun saat ini pria itu masih di selimuti amarah. Fengyin takut saja lepas kontrol dan berbuat kasar pada Lian, yang bisa membahayakan istrinya dan juga calon anaknya. Fengyin mengambil jalan aman menurutnya.
"Yang Mulia, sudah waktunya Anda makan. Ayo, kami sudah menyiapkan semuanya." Bibi Nuan datang menghampiri Lian yang tengah duduk bersila di atas ranjang.
Melihat kehadiran Bibi Nuan, Lian langsung menarik tangan wanita paruh baya itu dan memeluknya membuat Bibi Nuan terkejut di buatnya.
"Ada apa Ratu? Mengapa anda menangis?" Bibi Nuan terkejut saat mendengar jika Lian sesegukkan.
Mungkin karena tengah mengandung membuat mood Lian suka berubah-ubah. Satu Minggu ini Lian tidak banyak ulah lagi, bahkan wanita itu terlihat lebih pendiam.
"Fengyin marah padaku, Bibi. Aku sudah membuatnya kecewa," adu Lian pada Bibi Nuan. Di zaman ini, Bibi Nuan sudah ia anggap seperti ibunya setelah mendiang ibu suri Xia He.
Bibi Nuan diam. Ia tahu jika hubungan Ratu dan kaisarnya itu sedang tidak baik-baik saja.
"Tenanglah Ratu. Sebaiknya Anda makan dulu, setelah itu coba untuk menghampiri Kaisar lagi. Mungkin beberapa hari ini Kaisar masih tersulut emosi saja, maka dari itu Kaisar menjaga jarak dengan mu." Ucapan Bibi Nuan sangat benar.
Lantas Lian mengangguk. Ia berjalan menuju meja yang tersedia di dalam Paviliun untuk menyantap makanannya. Kali ini, wanita hamil itu menyuruh semua dayang untuk makan bersamanya, berhubung jika sajian makanan yang banyak memenuhi meja.
Lian juga meminta di suapi oleh Bibi Nuan, karena tiba-tiba ia merindukan mamanya. Walaupun Lian bandelnya bikin orang puyeng, namun ia bisa saja menjadi anak yang manja di saat ia ingin saja.
***
Setelah selesai makan, Lian bertekad menghampiri Fengyin lagi. Kali ini ia pergi sendiri tanpa pengawalan. Ia hanya di temani sepiring mangga muda yang sudah di potong-potong kecil untuk ia makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bar-bar Queen (Tamat)
Fantasy[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!! MURNI PEMIKIRAN SENDIRI] Warning 18+ (STORY KE-2) Karakter seorang Ratu terkenal akan kelembutan, anggun dan murah hati. Tapi, bagaimana jadinya, jika gadis 17 tahun dari era modern yang memiliki kelakuan bar-bar dan bikin...