27- Rumah Hantu

55 4 1
                                    

Suasana mobil menjadi hening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana mobil menjadi hening. Ari dan Janu sama sekali tidak saling mengobrol. Meskipun sesekali Janu melirik Ari yang sedang sibuk menatap ke arah jalanan di sampingnya.

"Lo mau kemana?" tanya Janu. Memecahkan keheningan diantara mereka berdua.

Ari mulai menoleh, "Emang kita nggak pulang aja?" Bukannya menjawab, Ari malah berbalik tanya.

Tetapi, Janu sudah menduga pertanyaan Ari akan seperti apa. Janu sudah menghubungi supir Ardithama. Supir itu juga sudah memberi tahu Janu bahwa hari ini Arumi dan Ardithama pulang lebih awal. Tidak mungkin jika Janu membawa Ari pulang ke rumah di jam nya masih sekolah.

"Ada Papa sama Mama di rumah. Apa lo mau mereka menginterogasi lo dengan pertanyaan?"

Ari  terdiam. Ia baru tahu kalau Arumi dan Ardithama sudah ada di rumah. Benar juga yang dikatakan Janu, bahwa jika ia pulang ke rumah, pasti orang rumah akan menanyakan banyak hal mengapa ia pulang lebih awal. Lagipula, Ari tidak bisa berbohong.

"Jadi, mau kemana?" ulang Janu.

Otak dan pikiran Ari mulai berpikir. Ia ingin pergi ke suatu tempat, dimana ia bisa melupakan masalah ini, meskipun hanya sementara. Apa kira-kira yang ada dalam pikiran Ari, sehingga sudut bibirnya mulai terangkat dan mengukir senyuman di bibirnya.

Janu menoleh, ia sambil menyetir mobil, mengernyit bingung melihat Ari tersenyum kepadanya.

"Gue ingin ke suatu tempat."

"Kemana?"

🌙🌙

Tak lama, mereka sampai ke tempat dimana Ari yang mengarahkan jalan sedari tadi. Saat sampai di depan tempat itu, Janu menghela napas gusar, ia menghentakan kakinya karena kesal. Matanya menoleh ke arah Ari dengan tatapan sabar karena ia membawa dirinya ke tempat itu.

Sedangkan Ari, ia terlihat sangat gembira ketika sampai. Melirik Janu yang sudah terlihat jengkel duluan saat mengetahui tempat ini yang ingin Ari datangi. Ari hanya terkekeh pelan dan tercengir kuda saat Janu meliriknya tajam.

"Ayo masuk?" ajak Ari.

Janu melirik, "Apa lo gila? Apa lo lupa? Gue nggak suka tempat ini, Ari Gwent Arsita!" tegas Janu jengkel.

"Kenapa?" tanya Ari bermaksud meledek.

Janu menghela napas, membuangnya dengan kasar. Ia tak bisa menjawabnya. Janu bungkam ketika menanyakan alasannya apa. Ya, meskipun tanpa di tanya, Ari sudah tahu jawabannya.

Sejak mereka berdua masih kecil. Mereka sering pergi ke tempat ini. Tempat yang bisa di sebut dengan berkumpul nya hantu bohongan. Ya, mereka sedang berada di rumah hantu.

JanuAri [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang