Dalam kondisi Ari saat ini, ia tidak kuat untuk menahan cekikan Sella. Sella bersama kedua temannya Thea dan Rwin, tidak akan jerah dengan kejadian kemarin. Mereka menarik Ari yang baru saja sampai ke sekolah. Mereka menariknya ke kamar mandi.
Beberapa murid perempuan yang tadinya ada di sana, berhamburan keluar karena Sella menyuruh mereka. Mereka dengan mudah menuruti perkataan Sella karena takut.
Sella menatap Ari dengan tajam, tanganya beralih menangkup kepala Ari dengan sadis. Lalu mendorong kepala Ari dari belakang ke depan, sehingga kepalanya membentur tembok yang ada di depannya.
"Persetan! Ini balasan untuk lo, karena Papa dan Mama lebih peduli sama lo di bandingkan gue!"
"Lo yang bilang gue nggak punya hati? Tapi lo sendiri nggak punya hati, Ari!"
"Kalau lo punya, lo mungkin akan pergi dari kehidupan keluarga gue, jauh sebelum rasa benci gue makin besar sama lo! Anjing!"
Ari berusaha menyentuh keningnya yang sedikit sakit, dan pantas saja, karena kening Ari kini sudah berdarah. Kepala Ari terasa pusing, semua menjadi gelap.
Perlahan mata Ari mulai tertutup, tapi sebelum tertutup sepenuhnya, ia melihat Piya tengah berdiri di ambang pintu.
"Sella!!" teriak Piya penuh amarah.
Kaki Piya terangkat, ia menendang tepat mengenai wajah Sella yang baru saja menoleh karena mendengar pintu toilet terbuka. Sella terjatuh kesakitan di bagian wajahnya.
Thea dan Rwin baru saja mereka ingin mendorong Piya, namun kini tangan Piya mengambil ember di sampingnya, dan melempar ember itu tepat mengenai kepala Thea dan Rwin.
Bruk!
Ari terjatuh, ia tak sadarkan diri akibat keningnya yang terbentur tembok. Piya terkejut, dan menghampiri Ari, lalu berusaha menyadarkannya. Piya tak sengaja menyentuh kening Ari yang berdarah.
"Ri, sadar, Ari."Piya panik, ia tidak cukup kuat untuk mengangkat Ari dengan tenaganya yang pas-pasan. Di samping itu, Piya tak sengaja melihat ke arah luar pintu, ia melihat Janu melintas di depan toilet perempuan.
"Kak Janu!" panggil Piya sedikit berteriak.
Janu menghentikan langkahnya, ia mundur dan melihat Piya yang tengah menaruh kepala Ari di pahanya. Janu mengernyit, ia melihat Ari yang pingsan dengan kening yang cukup mengeluarkan darah.
Refleks Janu masuk ke dalam toilet perempuan, saat masuk, ia melihat Sella dan kedua temannya sedang kesakitan memegang wajah dan kepala mereka. Melihat kondisi Ari yang terbaring di samping Piya.
"Kenapa sama kalian?" tanya Janu heran.
Seling beberapa detik, murid perempuan yang tadinya berhamburan keluar, kini melihat dan berkumpul di depan pintu toilet perempuan untuk menyaksikan apa yang sedang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
JanuAri [COMPLETE]✔
RomantizmBagaimana jika kamu mendapatkan seorang pacar, yang tidak benar-benar menyayangimu? Sakit bukan? Itulah yang dirasakan Ari Gwent Arsita. Ketika ia mengetahui alasan di balik Janu Bara Ardithama saat ingin Ari menjadi pacarnya. Tapi apakah itu sebuah...