36- Awal pagi yang buruk

60 4 0
                                    

Sekolah tengah kacau karena kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekolah tengah kacau karena kemarin. Ada seseorang yang merekam aksi dimana Ari, Sella dan Piya berkelahi hebat di tengah lapangan yang saat itu sedang hujan. Rekaman itu di posting di akun instagram milik osis lagi. Sampai Alan, sang ketua osis di panggil ke ruang bk.

Saat Alan beserta Arti, salah satu anggota osis itu berjalan menuju ruang BK, mereka bertemu dengan Ari. Alan berhenti, begitu juga dengan Arti. Saat itu tangan Ari tengah di genggam oleh Janu.

"Ri, lo baik-baik aja, kan?" tanya Alan.

Ari menoleh ke arah Janu, ia hanya takut jika Janu tidak suka meskipun Ari hanya ingin menjawab pertanyaan dari Alan.

"Dia baik-baik aja. Kenapa lo begitu khawatir sama dia? Dia punya gue," sahut Janu. Ya, Ari sudah bisa menduga itu.

Mata Ari beralih menatap perempuan di samping Alan. Arti menunduk saat Ari menatapnya. Ari melihat ke arah badge nama yang ada di seragam Arti. Ari sedikit terkejut, karena ia ingat betul siapa yang sudah membongkar kebusukan Piya di telepon.

"Hei, gomao. Makasih, udah bocorin itu semua ke gue. Kalau lo nggak bocorin itu, mungkin gue nggak akan tahu kebenarannya sampai sekarang," ucap Ari lega.

Arti menatap Ari, "hm. Sama-sama. Tapi, gue nggak akan berani lakukan itu, kalau bukan karena Sella yang suruh gue," balas Arti.

Dahi Ari langsung mengkerut, "Sella? Dia yang suruh lo untuk bocorin itu?" Ari sedikit terkejut dengan pengakuan Arti. Rasanya sulit di percaya jika Sella yang jahat itu mendadak baik dengan membongkar semua kebusukan dari Piya.

"He-em. Hari itu, dia menemui gue di setelah rapat osis. Dia yang minta gue untuk berani membongkar rahasia Piya ke lo. Dengan cara dari dia. Gue ikuti meski takut. Karenaㅡgue terus merasa bersalah sama lo. Maafin gue ya," lirih Arti. Meskipun itu berat, setidaknya sekarang ia bisa lega.

Hanya saja Arti juga takut dengan Piya. Gadis itu selalu mengancam dirinya. Itu yang Arti takutkan sekarang. Jika, Piya saja bisa tega dengan sahabatnya, mungkin Piya akan lebih tega dengan orang yang bukan sahabatnya.

"Hm. Gwaenchan-a."

Arti hanya tersenyum lega setelah mendengar perkataan Ari. Ari terdiam langsung karena masih heran mengapa Sella mau melakukan hal yang berujung baik pada Ari. Sementara Janu hanya diam saja, ia melirik Ari yang sedang terdiam itu.

"Ari, sepulang sekolah temuiㅡ"

"Ayo ke kelas," potong Janu cepat. Ia bahkan menggenggam tangan Ari kembali. Janu sengaja memotong sebelum Alan menyelesaikan ucapannya. Janu dan Alan saling bertatapan tajam.

"Ayo!"

"Iya."

🌙🌙

"Lihat dia. Kemarin sok berani bantuin Ari. Sekarang siapa yang akan bantuin dia?" bisik seorang murid perempuan di koridor.

JanuAri [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang