39-Dia mengucapkan terimakasih?

54 5 2
                                    

"Jan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jan!"

Janu menoleh ke sumber suara yang memanggilnya dari samping. Terlihat sebuah mobip sedan terparkir dengan kedua motor di belakang mobil itu. Tatapan mata Janu berubah. Ia menghela napas dan menghampiri seorang Pria yang menghampirinya.

"Ngapain kalian semua di sini? Apa lo semua nggak tahu kalau Ari juga sekolah di sini," jengkel Janu.

Pria itu bernama Axelion. Axelion adalah teman segeng Janu selama menjadi anggota geng motor jalanan. Yang dulunya biasa membuat onar jalan raya. Namun sekarang jauh berbeda, karena Janu bukan lagi bagian dari mereka.

Axelion menepuk pundak Janu, "Hey, gimana kabar lo? Apa lo babak belur saat gue pukul hari itu?" sinis Axelion.

"Jan, siapa cewek itu? Cewek lo? Apa dia yang buat lo keluar dari geng motor kita?" tanya Axelion.

"Dia nggak ada sangkut pautnya dengan hal itu. Jangan macem-macem sama dia."

"Jan, apa sekarang lo jadi boneka pacar lo itu? Wah, gue semakin yakin cewek yang mau itu Axel lihat adalah pacar lo, buktinya dia nolongin lo dari Axel," sahut beberapa teman Axelion yang ada di sana.

Janu menghela napas gusar, ia menoleh ke sekitar luar gerbang, dan melihat Ari tengah menoleh ke arah yang berlawanan. Mata Janu terbuka lebar, ia segera menarik tangan Axelion dan masuk ke dalam mobil.

"Mau ngapain lo? Lo mau balik lagi ke kita?" sinis Axelion saat di dalam mobil.

Janu menatap tajam, "berhenti bicara. Apa sekarang lo berubah jadi cewek cerewet?"

"Sekarang hidupin mobilnya, dan pergi dari sini. Kita bahas di tempat lain!"

"Oke-oke."

Setelah itu mereka semua pergi menjauhi gerbang sekolah Cakrawala. Suara mobil yang baru saja jalan itu membuat Ari menoleh dan menyipitkan kedua matanya. Melihat dengan jelas siapa yang ada di mobil.

Tapi itu sudah terlalu jauh, mata Ari tidak sebaik dulu. Jadi, Ari tidak bisa melihat dengan jelas siapa yang ada di mobil tadi. Lagipula, ia lebih fokus mencari Sella dan juga Janu.

🌙🌙

"Rwin, Thea!"

"Singkirin tangan lo dari gue!" gertak Rwin. Menatap tajam Sella. Membuat langkahnya dan Thea terhenti karena Sella berhasil menggapai tangan salah satu dari sahabatnya.

Mata Sella sudah berkaca-kaca. Bahkan kini air matanya menetes ketika Rwin dan Thea menatapnya dengan tatapan membenci. Mata Rwin dan Thea pun begitu, merah dan juga berkaca-kaca.

"Bukan gue, Rwin, Thea. Bukan gueㅡ"

"Lalu kalau bukan lo siapa, Sel? Lo pikir Piya jago buat hack ponsel lo yang mahal itu, hah? Lo begok tahu enggak! Bodoh!" sarkas Rwin.

JanuAri [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang