"Aduh! Kebelet!"
Semuanya menoleh, Sella tiba-tiba saja ingin buang air kecil di tengah perjalanan pulang dari puncak bukit. Melihat hal itu, Ari dan Poya hanya saling bertatapan satu sama lain. Mereka juga bingung harus membantu apa.
Janu terlihat malas, "Nggak ada kamar mandi di sini, Sel," ungkap Janu. Sella selalu saja membuat Janu bingung. Selalu saja ada masalah yang Sella timbulkan.
"Apa salahnya sih tinggal cariin! Semak-semak kek! Yang penting, gue bisa buang air kecil tanpa kelihatan siapapun! Resek lo!" sebal Sella.
Sella beralih menatap Ari. Ari menyadari hal itu, perasaannya mendadak tidak enak. Tapi, Ari segera menepis perasaannya yang tidak jelas itu. Lagipula, Sella hanya menatapnya saja.
"Ri, temenin gue yuk, cari semak-semak!" ajak Sella.
Piya menatap Ari ragu, begitu juga dengan Ari. Tapi Ari tidak mungkin membalas kejahatan Sella selama ini, dengan kejahatan juga. Ari itu baik, ia mengangguk saja dengan sabar.
"Yaudah yuk!"
Dengan cepat, Sella menarik lengan Ari menjauhi kelompok mereka. Janu mengumpat karena ulah Sella yang akan memakan waktu untuk cepat sampai kembali di tenda.
"Perasaan gue nggak enak," lirih Piya.
"Itu perasaan lo doang. Lagipula, nggak sekarang gue bikin Ari sengsara di acara Persami," sahut Janu tanpa menoleh.
Piya melirik, wajahnya sedikit masam. Kalau saja ia punya keberanian, mungkin saja Piya sudah membuat Janu diam membungkam mulut dan kelakuannya yang jahat itu.
🌙🌙
"Lo nggak bisa tahan lagi, Sel? Kita udah nyari dari tadi lho."
Sella terus saja berjalan, tak mempedulikan Ari yang kelelahan. Hingga tiba dimana Sella terjatuh duduk, dan kakinya kesakitan.
Ari menghampiri Sella, "Kenapa, Sel?" tanya Ari khawatir. Sepertinya Ari kurang normal, bisa-bisanya Ari masih saja khawatir terhadap orang yang selalu menjahatinya.
"Kaki gue keseleo deh kayanya. Lo cari sendiri deh semak-semak yang pas," titah Sella merengek.
Ari membungkam mulutnya, tapi tak lama kemudian ia berdiri.
"Yaudah lo tunggu sini ya, gue akan cari semak-semak yang pas buat lo."
"Oke." Sella hanya mengangguk datar.
"Tapiㅡ"Sella mendongkakkan kepalanya, "Apa?"
"Lo janji, ini bukan ulah jahat lo lagi untuk jahilin gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
JanuAri [COMPLETE]✔
RomanceBagaimana jika kamu mendapatkan seorang pacar, yang tidak benar-benar menyayangimu? Sakit bukan? Itulah yang dirasakan Ari Gwent Arsita. Ketika ia mengetahui alasan di balik Janu Bara Ardithama saat ingin Ari menjadi pacarnya. Tapi apakah itu sebuah...