Pagi ini, menjadi pagi yang membuat Sella terlihat jengkel dan wajahnya terlihat sangat kesal. Di tambah dengan Arumi yang terus saja menatapnya dengan tatapan takut. Menyadari hal itu, Sella menatap Arumi dnegan tatapan tajam. Hal itupun dapat Ari sadari. Ari jadi tidak fokus dengan makanan yang ada di hadapannya.
"Kemana Bunda pergi semalam? Apa Bunda bilang sama Papa?" tanya Sella tiba-tiba. Nada bicara Sella bahkan sangat dingin, membuat Ari mengerutkan dahinya.
"Iya. Bunda bilang dia menginap di rumah teman kantornya. Ya kan, Bunda?" Ardithama menatap Arumi, sedangkan Arumi hanya menunduk dan makanan makanannya.
"Iya, Pa."
"Bunda bukan beralasan itu untuk bisa menghindar kan?" tanya Sella lagi. Ia semakin berusaha untuk memojokan Arumi. Sella semakin curiga Arumi dan Reno sebenarnya memiliki hubungan lebih dari teman ataupun apapun itu.
Arumi melirik ke semua orang yang ada di meja makan. Ia kelihatan gugup dan berusaha menenangkan dirinya sendiri. Meskipun begitu, Arumi terlihat diam agak lama, ya hanya agar bisa mendapatkan alasan yang membuat Sella tidak akan bertanya lagi.
"Maksud kamu apa sayang?" Arumi bertanya seolah tidak mengerti apapun yang Sella katakan.
"Lupakan, Bunda. Sella berangkat duli ya, sudah pesan taksi online, dan sudah di luar," pamit Sella. Melirik Arumi sebentar dengan tajam hingga Arumi gugup dan merasa tertekan karena sepertinya Sella sudah mengetahui semuanya.
"Gue boleh bareng kan, Sel?" sahut Ari.
"Kre. Ayo!" angguk Sella.
Sella dan Ari pamit sambil mencium tangan kedua orangtua mereka. Janu yang saat itu diam-diam menyadari ada sesuatu yang aneh dengan mereka berdua. Namun, Janu memilih untuk tetap melanjutkan sarapannya.
🌙🌙
Sesampainya Sella dan Ari di sekolah. Ari berniat untuk menanyakan hal yang ia bingungkan saat sarapan tadi. Ari menarik tangan Sella sampai ke taman. Sella hanya diam saat mereka sampai di taman belakang sekolah. Pagi-pagi sekali, jadi belum ada siapapun di sana.
"Kenapa lo bertanya seperti itu sama Bunda? Wae?" tanya Ari heran.
Sella menghela napas, ia menyilangkan kedua tangannya lalu duduk di bangku taman yang ada di sana. Melihat bunga yang kebetulan sedang layu. Ari tetap sabar menunggu jawaban Sella, meskipun Ari harus melihat keanehan pada Sella.
"Gue nggak tahu alasan yang pasti apa. Tapi intinya Bunda mengalihkan nama perusahaan yang akan menjadi aset gue ke nama orang lain. Gue nggak pernah berpikir kalau Bunda akan melakukan hal itu. Apa Bunda sengaja? Atau memang ada yang menyabotase perusahaan yang Bunda pimpin?" ungkap Sella sambil bertanya-tanya.
Mendengar ungkapan dari Sella, cukup membuat Ari terdiam dan ingat akan Pria yang pernah merangkul Arumi saat masuk ke dalam sebuah kafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
JanuAri [COMPLETE]✔
RomantikBagaimana jika kamu mendapatkan seorang pacar, yang tidak benar-benar menyayangimu? Sakit bukan? Itulah yang dirasakan Ari Gwent Arsita. Ketika ia mengetahui alasan di balik Janu Bara Ardithama saat ingin Ari menjadi pacarnya. Tapi apakah itu sebuah...