58- Hanya Kening ...

44 3 0
                                    

"Awalnya ku kira semua masalah sudah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Awalnya ku kira semua masalah sudah selesai. Beberapa kenyataan sudah di ketahui meski itu pahit dan menyakitkan. Awalnya aku takut untuk menerima apa yang tidak ingin ku terima."

"Canda tawa dari orang-orang yang sebelumnya sangat membenciku, membuat hati ini lega. Meskipun ternyata aku sadar dia tidak ada di sini."

Senyuman lega terpancar dari wajah Ari. Melihat Rendi dan Sella yang bertengkar dan saling memaki. Ya, mereka melakukan itu tidak serius. Keduanya hanya bersenda gurau karena syukur akhir-akhir ini tidak ada masalah.

Kemarin malam Arumi juga sudah menjelaskan semuanya pada Sella. Sella lega mendengar bahwa Arumi menyesal. Perselingkuhan Arumi dan Reno hanya Sella dan Ardithama yang mengetahuinya. Karena mereka tahu mereka bisa menyelesaikannya tanpa melibatkan orang banyak.

Duttt

"Hei! Busuk banget kentut lo!" kesal Sella, ia tak segan memukul Rendi dengan keras. Pria itu sengaja membuang angin di dekat Sella dan Ari.

Rendi hanya tertawa renyah, ia bangga dengan apa yang ia lalukan. Tidak membalas apapun pada Sella meskipun Sella terus memukulinya. Sementara Ari di buat terkekeh pelan melihat Rendi tertawa meskipun Sella memukulinya terus.

"Emang lo tuh jorok! Pantesan nggak ada cewek yang mau sama lo!" omel Sella, masih saja belum puas. Ya, wajar, ia tidak terima dengan perlakuan Rendi.

Rendi mendadak cemberut, Ari menatapnya, ia tahu Rendi pasti merasa tersinggung dengan apa yang dikatakan Sella. Biarpun begitu, Sella tetap saja tidak peduli, ia bahkan tersenyum menang dan bangga bisa membuat Rendi terdiam.

"Sabar ya. Biasanya cewek yang meledek, justru cewek itu yang akan suka sama lo," kata Ari. Berhasil membuat Sella menoleh tajam.

"Hei, ogah gue!"

"Biarpun begitu, bukan karena gue yang seperti tadi jadinya nggak pernah ada yang mau sama gue, Sel. Memang belum ada cewek yang tepat, yang bisa menerima apapun kekurangan gue. Ya, meskipun kekurangan gue nggak banyak," ucap Rendi.

Awalnya memang terdengar menyedihkan bagi Sella dan Ari. Namun, lama kelamaan perkataan Rendi malah terlihat begitu menyebalkan karena ia sengaja merendah lebih dulu untuk meroket.

"Aish, baru gue mau iba sama lo. Langsung di buat jengkel lagi," sebal Sella. Ia melahap siomay yang sudah mulai dingin itu.

"Hah! Diem udah!"

"Hei, berhenti berdebat. Nanti kalau saling jatuh cinta gimana?" goda Ari.

"Aigoo!! Mirip lo sama Kak Janu dong?" cibir Sella dengan bangga. Di sahuti oleh jempol Rendi yang menandakan kalau ia setuju dengan perkataan Sella.

Wajah Ari cemberut, ia hanya bisa menghela napas sabar. Ya, sebenarnya itu memang kenyataannya. Perasaan yang dulunya saling bertolak belakang, kini saling berdekapan satu sama lain.

JanuAri [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang