19- Tiga Kesempatan?

71 4 0
                                    

Pagi ini, mata pelajaran pertama adalah mata pelajaran Bahasa Inggris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini, mata pelajaran pertama adalah mata pelajaran Bahasa Inggris. Semua murid kelas Ari dan Piya duduk dengan tenang ketika Mrs. Riana menerangkan di depan. Wajahnya yang masih terlihat muda, kadang menjadi sasaran anak murid laki-lakinya sendiri.

"Sorry miss. I'm out of focus because of cute beauty mrs. melted my heart," lirih Keano lebay. Sang fuckboy plus fakeboy yang di kenal di kelas Ari, bahkan kelas-kelas tetangga sebelah.

"Huuuu!" sorak semua murid yang kadang jijik sendiri jika sudah melihat kelebayan Pria yang satu itu.

Mrs Riana hanya menggeleng sabar, sudah biasa dengan ulah Keano itu. Tapi kali ini tidak, sepertinya Mrs Riana harus bertindak agar Keano tidak melakukan hal seperti itu lagi di kelas-kelas berikutnya.

Mrs Riana tersenyum sabar, "Stop talking. Come on ahead! Read out your assignment!" titah Mrs Riana.

"Saya mrs?" pekik Keano.

"Yes, you! let's go forward!"

"OMG!" umpat Keano.

Keano maju ke depan dengan terpaksa. Mrs Riana menyilangkan kedua tangannya sambil menatap Keano dengan penuh kemenangan. Murid yang satu itu memang harus diberikan hukuman.

Tangan Keano gemetar. Rasanya ia ingin membuang air kecil saat itu juga. Semua murid hanya menertawakan Keano hingga membuat Keano tercengir kuda dan menutup wajahnya karena malu.

"Ck, kebanyakan drama kelas ini," celetuk Piya pada Ari, saat Ari tengah sibuk tertawa melihat tingkah Keano.

Ari menoleh heran, "Kenapa?"

"Gue kebeleet Ari," rengek Piya. Piya menahannya sedari tadi. Ia pikir setelah ini bel istirahat akan berbunyi, tapi ternyata saat melihat jam, ternyata masih lama.

Di tambah, dengan banyak sekali drama di kelas jika pelajaran Bahasa Inggris Mrs Riana di mulai. Makanya Piya paling tidak suka dengan pelajaran itu.

"Yaudah izin sana. Jangan di tahan. Nggak baik. Lo bisa ngompol!" ledek Ari.

"Brengsek kau!" sebal Piya dengan wajah yang masih menahan untuk buang air kecil.

"Excusme mrs!" teriakan Piya membuat semua murid berhenti dengan tawa mereka. Dan menatap Piya dengan tatapan membingungkan.

Piya agak gugup ketika semua beralih menatapnya, harusnya juga ia tidak berteriak, tapi keadaannya tidak bisa ia tunda lagi.

"What is the matter with you? why shouting?" tanya Mrs Riana bingung, terdengar juga bahwa Mrs Riana kurang menyukai sikap Piya yang berteriak kepadanya.

"I'm dying mrs. Can't take it anymore. I want to go to the toilet please," jawab Piya dengan menahan semua ketidaktahananya itu.

"Oh, Okay. Go."

JanuAri [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang