mama-43

8.9K 826 55
                                    

Chapter Bonus!!

Happy Reading!!!

______




8 bulan kemudian....

"Aku pulang!!!... Ah.. Aku lapar" teriak Yeji masuk kedalam rumah dan menuju ke dapur.

"Selamat datang.." balas Jongin dari sana.

Yeji mendekat dan mencium pipi Jongin.

"Mama sedang masak? Perlu bantuan?" tawar Yeji dan Jongin menggeleng.

"Tidak, sedikit lagi selesai... Kau mandi dulu setelah itu kemari dan makan" ucap Jongin dan Yeji mengangguk.

"Mama pasti lelah, sudah banyak bergerak dengan perut besar begitu" ucap Yeji menatap perut Jongin yang sudah membesar.

Bahkan waktu melahirkan pun sudah dekat.

"Mama sudah terbiasa, ya sudah sana pergi mandi.. Oh ya apa kakak mu juga pulang?" tanya Jongin.

"Minhee hyung dia kembali kesekolah untuk menyelesaikan tugas kelompoknya dan Jae hyung.. Ke tempat biasa" ucap Yeji berlalu pergi keluar dapur.

Semenjak kejadian tepat setelah kunjungan mereka kekantor polisi, Jaemin meminta Sehun untuk membebaskan Sejeong dan dipindahkan kerumah sakit jiwa agar mendapat perawatan. Awalnya Sehun menolak namun mendapat bantuan bujukan dari Jongin Sehun pun mengiyakannya.

Dan setelahnya hari-hari berlalu seperti biasa tak ada kesedihan pada Yeji, bahkan yang ada hanya kebisingan keluarganya dimana Yeji terus merengek pada kedua kakaknya dan pertengkaran kecil antar Yeji juga Jaemin pun terus berlanjut dengan adanya Minhee sebagai penengah mereka.

Tak jarang Jongin juga ikut memarahi keduanya bahkan Sehun yang tak tau apa-apa menjadi sasaran kemarahan Jongin.

Ah.. Hal itu terus teringat di pikiran Jongin.

Yunho pun sering meminta Yeji untuk datang kekeluarga Kim hanya untuk melepas rindunya pada cucu perempuannya. Bahkan Yunho pun berdebat dengan Jaejoong ingin cucu perempuan atau laki-laki dari Jongin.

Dan kabar gembira pula datang saat kehamilannya yang ke 7 bulan dokter memberitahu jika Jongin mengandung anak kembar namun belum dipastikan jenis kelaminnya.

Rasa senang Jongin muncul saat mengetahuinya kalau nanti rumah mereka akan tambah ramai. Berbeda dengan Jongin, Sehun justru merasa pusing.

Bagaimana tidak, setiap hari ia harus mendengar perdebatan kakak adik ditambah lagi istrinya pun ikut ngajak berdebat dengannya. Lebih buruknya lagi dirinya yang menjadi sumber kesalahan karena terlalu kaku dan tidak peduli dengan hal kecil, sangat menyebalkan.

"Mama.."

Jongin tersentak tak menoleh, menghela nafas rupanya Minhee yang berdiri disana.

"Kapan pulang?" tanya Jongin sambil mengelus dadanya.

"Beberapa menit yang lalu, aku datang kemari dan melihat mu melamun... Ada masalah?" tanya Minhee khawatir dan ditambah wajah Jongin sedikit pucat.

Jongin menggeleng.

"Tidak ada, sebaiknya kau mandi lalu turun makan.."

"Mama yakin tidak apa? Wajah mu pucat? Apa perut mu baik-baik saja--"

"Berisik! Mama baik-baik saja, kau tau begini juga Mama sangat kuat tau" ucap Jongin pamer dengan yakin sedangkan Jongin mengangguk.

Ya meski sedikit berbohong, sebenarnya Jongin merasakan perutnya berulah. Membuat nya harus menahan mulas juga sedikit rasa sakit.

✔️New Mama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang