#36

1.1K 78 38
                                    

HAPPY READING








Ini adalah hari ke-2 Gavin mengikuti kelas tambahan Kimia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini adalah hari ke-2 Gavin mengikuti kelas tambahan Kimia. Seharian ini hidup Gavin tentram karena tak ada sang pengganggu.

Ia berpikir mungkin gadis gila itu tak mengganggu nya lagi karena perkataan pedasnya kemarin.

Saat Gavin membuka pintu lab Kimia ia tak mendapati siapapun yang berada disana. "dimana cewe gila itu???"  Gavin sempat termenung di depan pintu sesaat lalu melangkahkan kakinya masuk.

Tepat saat Gavin duduk bu Tita datang dengan tumpukan kertas-kertas yang Gavin pikir itu adalah latihan soal untuknya.

"Gavin hari ini kamu belajar sendiri karna partner kamu sedang sakit." ucap bu Tita sembari meletakkan tumpukan kertas tadi di atas meja.

"maksud ibu, Zuyura??" tanya Gavin memastikan.

bu Tita membenarkan letak kacamatanya. "iya, dia sakit karna kemarin kehujanan katanya." jelas bu Tita singkat yang langsung di pahami oleh Gavin.

Entah perasaan darimana di relung hatinya terbesit sebuah rasa bersalah. "apa karena gue???" batinnya.

Gavin melamun sesaat dan tersadar dari lamunannya saat mendengar suara bu Tita. "gimana Gavin, sudah siap??" Gavin mengangguk singkat dan mulai mengerjakan latihan soal yang diberikan bu Tita.

****

uhukk...uhuk..uhuk

"Argghh...sa-kit." Rose mencengkeram kuat kaosnya karena tak dapat menahan sakit yang menjalar di tubuhnya.

Rasa sakitnya semakin bertambah dari hari ke hari. Darah segar terus mengalir keluar dari lubang hidung nya dan juga darah kental yang keluar dari mulutnya saat ia batuk.

Rose sudah tidak kuat menahan sakitnya, ini sangat sakit sekali bagi dirinya. "hiks...hiks...sa----kit hiks.."

ia berusaha menekankan suara tangisannya agar tak terdengar oleh orang rumah. Gadis itu terbaring lemah diatas lantai sudut kamarnya dengan darah yang bercecer di sekitarannya.

tubuhnya tak bisa lagi di gerakan karena sudah tak memiliki tenaga, Rose menangis merasakan nikmatnya sakit yang ada di tubuhnya tanpa bisa berbuat apa-apa.

Tidak ada yang bisa melihat kondisinya sekarang karena kamarnya terkunci dari dalam. Air mata Rose mengalir membasahi pipi tirusnya, ia membiarkan hidungnya yang mengeluarkan darah karena ia tak bisa mengusap nya.

Tok...tok..tok...

"Rose ini mama, apa kamu di dalam sayang???" tanya Saphira dari luar kamar Rose.

ROSEANE [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang