#3

2.8K 185 5
                                    

"arrgghh."  Rose merintih pelan ketika merasakan sakit di jantungnya. Ia mencengkeram kuat baju seragam sekolah nya alih-alih untuk menghilangkan rasa sakit nya.

"Rose lo bisa lo kuat...." ucap Rose untuk menguatkan dirinya.

"Rose lo gak boleh terlihat seperti cewek penyakitan di depan Gavin..." Rose menggigit bibir bawah nya kuat,  rasa sakit nya semakin menjadi karena ia tadi lupa untuk meminum obatnya sebelum berangkat ke sekolah.

Rose terburu-buru berangkat sekolah karena ia takut kesiangan untuk memberi bekal pada Gavin. Pasalnya hari ini kelas Rose ada pelajaran olahraga dan Rose harus memastikan bahwa Gavin harus makan sebelum pelajaran olahraga di mulai.

Rose mengatur napas nya sejenak untuk mengontrol detak jantungnya agar normal kembali. "come on girl, lo bisa Rose."

Rose melanjutkan langkahnya, menyusuri koridor sekolah yang sudah mulai ramai oleh siswa siswi SMA Dermalangga.

"Gavin dimana ya, ini pasti gue yang kesiangan deh bangun nya." gumam Rose sambil mencari keberadaan Gavin dengan manik mata nya.

Tidak menemukan Gavin di sekitar koridor sekolah, Rose memutuskan untuk pergi ke ruang osis. Karena ia yakin pasti Gavin sedang berada disana mengingat dirinya adalah ketua osis.

Bukannya apa-apa, setiap Gavin berangkat ke sekolah Gavin selalu menyempatkan waktu untuk ke ruang osis terlebih dahulu sebelum menuju ke ruang kelas nya.

Setiba nya Rose di depan ruang osis pandangan Rose menyusuri ke dalam ruangan itu untuk melihat Gavin, namun yang di carinya seperti nya tidak ada di dalam ruangan tersebut.

"eh, Rose?!" seru Kai. Rose yang merasa namanya di panggil menoleh ke belakang dan mendapati Kai serta teman-teman nya. Eh wait, jika di depannya ada Kai, Elno, Devan dan Rava lalu kemana pergi nya ketua mereka???

Elno yang mengerti raut wajah bingung milik Rose pun segera bertanya. "Rose nyariin Gavin ya??"

"iya, Gavin kemana ya?? Rose cariin daritadi gak ketemu." Kai menghembuskan napas jengah dan itu membuat Rose menautkan kedua alisnya.

"Rose sampai kapan lo mau ngejar Gavin terus??!" tanya Kai frustasi.

"sampai Gavin mau lihat Rose." jawabnya lirih dan jangan lupa dengan muka pucat nya karena Rose masih menahan sakit yang menjalar pada jantung nya.

Elno memberikan isyarat pada Kai agar laki-laki itu berhenti untuk berbicara. Bukannya Elno tidak suka pada Rose, hanya saja Elno tidak mau melihat Rose merasakan sakit terlebih karena Gavin dan membiarkan Rose berbuat semaunya untuk mendapatkan Gavin sahabat nya.

"Rose ada apa nyariin Gavin??" tanya Elno dengan senyum manis di bibir nya.

"emm Rose cuma mau kasih bekal ini ke Gavin..." Rose menyodorkan tangan nya ke depan untuk memperlihatkan kotak bekal yang ia bawa tadi.

"Rose cuma mau mastiin kalau Gavin harus makan sebelum olahraga nanti." lanjutnya.

"gue juga mau dong di perhatiin sama lo Rose, pasti nanti gue jadi makin semangat sekolahnya deh." ucap Kai yang menggoda Rose.

Elno yang mendengar nya memutar jengah kedua bola matanya. "bisaan aje lo monyet modus!"

"yee biarin sirik ae lo!"

"kalau gitu Rose titip ini ke kalian ya, boleh??" kotak bekal yang di bawa oleh Rose di ambil alih oleh Elno. "iya nanti gue kasih ke Gavin nya kalau udah balik dari ruang guru."

"sip, makasih ya Elno." ucap Rose dengan tersenyum manis yang menghiasi bibir pucat nya.

"kalau gitu Rose ke kelas dulu." ucap Rose yang di balas anggukkan oleh Elno dan Kai. Tapi, sebelum Rose beranjak dari tempat nya tiba-tiba Devan memanggil Rose dan membuat Elno, Kai dan Rava mengernyit bingung.

ROSEANE [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang