ROSEANE [TELAH TERBIT]

#39

HAPPY READING 🤣

.

.

.

.

"jadi gimana??" tanya Rose takut-takut pada jawaban seseorang di depannya.

dia tersenyum seakan memberikan semangat lewat senyuman nya. "Rose cukup dengerin dokter Abrar tanpa menyela, oke??" Rose mengangguk ragu.

Dokter Abrar menarik nafas dalam-dalam sebelum menjelaskan. "jantung kamu sudah semakin lemah Rose, harus segera mendapatkan donor. Jika tidak ka---

"Rose akan mati." sela Rose dengan tatapan dinginnya.

Dokter Abrar menggenggam tangan Rose, ia sudah menganggap Rose sebagai adik kandungnya sendiri. Sebenarnya, ia tak mau memberi tau Rose tentang keadaannya yang sebenarnya.

Karena Rose memaksa dan mengancam tidak akan meminum obatnya lagi, dengan berat hati Abrar memberi taunya. "gak Rose, kamu gak bakal mati. Kamu ha--"

"Dokter Abrar, Rose udah pernah searching di internet tentang penyakit gagal jantung. Jika tidak mendapat donor maka ia tidak akan bisa hidup jangka panjang."

"tapi Rose, denger dulu penjelasan saya, saya pasti segera menemukan pendonor yang cocok dengan kamu. Tugas kamu sekarang harus jaga diri, jangan terlalu lelah dan rutin minum obat yang saya berikan, oke???"

Rose tak menjawabnya melainkan ia menundukkan kepalanya, yang ada dipikirannya saat ini ia belum membahagiakan mama, papa dan bang Austin, yang ada dirinya adalah beban bagi mereka.

"Rose.." tegur Dokter Abrar karena melihat gadis kecilnya bersedih.

Rose tersenyum. "Rose percaya sama dokter Abrar, tolong bantu Rose buat hidup lebih lama lagi ya dokter Abrar, Rose mohon...."

"...Rose belum bisa buat mama, papa sama abang bahagia. Selama ini Rose cuma jadi beban bagi mereka, dan juga...Rose masih pengen disamping orang yang Rose cinta...."