meskipun terkadang hujan turun tak pernah memberi tahu lewat langit mendung, setidak nya hujan
memberi aroma penenang sebelum
pergi.-------------------------------------------------------------
Suara hujan yang tidak terlalu deras sangat mentenangkan indra pendengaran Rose begitu juga dengan aroma petrichor yang selalu membuat damai hati Rose. Hujan sangat istimewa bagi Rose.
"Rose." panggil seseorang yang baru saja membuka pintu kamar nya.
"kak Austin??"
"boleh kakak masuk??." sedangkan Rose hanya membalas nya dengan sekali anggukkan kepala.
Austin menghampiri adik nya yang sedang berada di balkon kamarnya. Rose sudah di bolehkan pulang dari rumah sakit sejak dua hari lalu.
Namun Rose tidak boleh bersekolah dulu karena kondisi gadis itu masih sedikit lemas dan mengharuskan ia beristirahat di rumah selama dua hari ini.
"Rose kenapa disini?? Angin malam tidak baik untuk kesehatan Rose apalagi ini sedang hujan." ucap Austin dengan sesekali mengelus lembut surai milik Rose.
"Rose cuma pengen menikmati hujan, akhir-akhir ini hujan jarang turun ke bumi." ucapnya masih menatap langit mendung yang menurunkan hujan.
"tapi Rose ini sudah malam sayang, gak baik buat kondisi Rose sekarang."
"maksud kak Austin kondisi Rose yang penyakitan kan??" tanya Rose tanpa mengalihkan pandangannya dari langit.
"bukan gitu Rose, maksud kak Austin it------"
"kak Austin cuma peduli sama penyakit yang ada dalam diri Rose bukan peduli dengan Rose."
"Rose, kak Austin peduli sama Rose."
"kalau kak Austin peduli kenapa kak Austin selalu melarang Rose untuk melakukan sesuatu yang Rose suka??"
Austin hanya diam, bukannya ia tidak ingin menjawab melainkan Austin sedang menahan diri untuk tidak meluapkan emosi nya pada Rose.
Austin sangat membenci ketika Rose merasa lemah pada penyakit nya, Austin sangat benci saat melihat Rose sedih karena penyakit nya.
"walaupun Rose menuruti ucapan kak Austin gak menutup kemungkinan Rose bakal mati akhir nya. Ketika penyakit Rose semakin parah saat itu juga Rose bakal ma----"
"ROSEANE!!!" Austin berucap dengan suara keras yang tersirat kemarahan di dalamnya. Rose sangat kaget ketika mendengar suara keras dari Austin.
Ia menatap Austin dengan pandangan nanar namun sebaliknya Austin memandang Rose dengan tatapan tajam, dingin, dan kecewa??Tatapan yang tak pernah Austin perlihatkan pada Rose selama Rose tumbuh menjadi gadis remaja 17 tahun. Tapi kini ia mendapatkan tatapan itu untuk pertama kali nya dari sang kakak.
"asal Rose tau kak Austin sangat menyayangi Rose melebihi diri kak Austin sendiri bahkan melebihi sayang kak Austin sama mama dan papa.... "
"kak Austin selalu melarang Rose karena kak Austin takut Rose kenapa-napa, KAK AUSTIN TAKUT KEHILANGAN KAMU ROSE!!! kak Austin takut...." Austin berucap lirih di akhir kalimat nya karena ia merasakan sangat sesak di dalam dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSEANE [TELAH TERBIT]
Teen Fiction[KARENA ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVAT LEBIH BAIK DI FOLLOW DULU🤍] --_ Cerita ini berkisah tentang kehidupan seorang gadis cantik yang memiliki riwayat penyakit Gagal Jantung, yang bernama Roseane Putri Saphire. Gadis yang selalu ceria di hadap...