"mama, kenapa nggak bilang Austin kalo lagi sakit??" tanya Austin cemas.
Saphira tersenyum. "mama gapapa, sayang."
Kini ibu dan anak itu sedang berada di kamar utama. Austin yang baru pulang kuliah langsung menghampiri mamanya di dalam kamar, saat bik Inun memberitahu nya jika mama nya sedang sakit.
"pasti ini karena mama capek nyariin pendonor buat Rose kan??"
Deg.
"husst, kamu ini. Jaga ucapan kamu Austin, jangan sampai adikmu mendengarnya. Mama nggak mau ya dia nanti menyalahkan dirinya sendiri." Tegur Saphira.
"bukan gitu maksud Austin ma, mama terlalu sibuk buat keluar negeri mencari pendonor buat Rose, tapi mama lupa sama kesehatan mama sendiri."
Sedangkan seseorang yang berada di tengah pintu langsung menutup pintu kamar Saphira dengan sangat pelan agar tak menimbulkan suara. Niat ingin melepas rindu dengan mama nya ia urungkan saat mendengar pernyataan Austin.
"lagi-lagi karena Rose. Kemarin dokter Abrar gagal tunangan karena Rose, sekarang mama sakit karena Rose juga,.." gumamnya sendu.
"ternyata Rose menjadi beban bagi mereka,.." Rose tersenyum getir. Ia berlalu meninggalkan kamar Saphira.
"eh, neng Rose mau kemana??" Rose tak sengaja berpapasan dengan bik Inun di teras.
"Rose mau jalan-jalan nyari angin bik, nanti kalo mama nanyain bilang aja Rose ke taman komplek."
"eneng nggak pamitan langsung ke nyonya?? Nyonya lagi sakit loh neng."
Rose tersenyum simpul. "nggak bik, Rose nggak mau ganggu mama, biarin istirahat dulu." Bik Inun mengangguk mengerti lalu Rose berpamitan dan meninggalkan rumahnya.
****
"KAK KARINA?!!" seru seorang gadis pada Karin yang sedang duduk di sofa.
Gadis itu berlari menuruni tangga untuk menghampiri Karin. "Zuy, jangan lari-lari nanti jatuh!!" paniknya, ketika melihat adiknya berlari kearah nya.
Hap.
"kak Karin, Zuyura kangen,.." ucapnya manja sambil memeluk Karin dengan erat.
"kakak juga kangen." Ujarnya sambil mengelus pelan punggung adiknya.
"kakak kapan tiba di Indo??" Zuyura mendongakkan kepalanya agar bisa melihat wajah Karin.
"kemarin sore."
"kok nggak langsung pulang??" wajah Zuyura cemberut kesal. Sedangkan Karin tersenyum gemas, melihat wajah kesal adiknya.
"kak Karin kemarin ada urusan bentar."
"urusan?? Ah, iya Zuy ingat! Kan besok acara tunangan kakak ya."
Karin tersenyum devil. "gagal." Jawabnya singkat dan membuat Zuyura tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Karin.
"gagal? Apa nya yang sudah gagal??"
Karin melepaskan pelukan Zuyura dan beralih duduk di single sofa. "tunangannya yang gagal."
Zuyura speechless mendengarnya, tapi ia segera sadar oleh apa yang barusan ia dengar dari kakaknya.
"KAKAK BERCANDA KAN?? INI BESOK BANGET LOH ACARANYA, KOK TIBA-TIBA NGGAK JADI??" Karin menghendikan bahunya acuh.
"terus mama sama papa udah tau??"
"baru aja kakak kasih tau ke mereka." Zuyura menghela nafas besar. Ia tak habis pikir oleh kakaknya ini, tunangannya gagal tapi dia terlihat biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSEANE [TELAH TERBIT]
Teen Fiction[KARENA ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVAT LEBIH BAIK DI FOLLOW DULU🤍] --_ Cerita ini berkisah tentang kehidupan seorang gadis cantik yang memiliki riwayat penyakit Gagal Jantung, yang bernama Roseane Putri Saphire. Gadis yang selalu ceria di hadap...