#13

2K 124 12
                                    

Happy Reading! 🌈

"engghhh....."  Gavin yang mendengar lenguhan kecil dari bibir Rose segera menghampiri gadis itu.

"Rose lo gapapa??" Rose menatap manik mata Gavin dengan tatapan sayu. Rose dapat melihat guratan khawatir dari wajah Gavin.

"Gav....in."

"kenapa?? apa masih sakit??" Rose menggeleng pelan dan beranjak duduk dari tidurnya.

Rose meliarkan pandangan nya melihat setiap sudut ruang uks, namun ia tak menemukan siapa-siapa  disini kecuali dirinya dan Gavin.

Rose kembali menatap Gavin yang juga menatapnya. "apa Gavin yang bawa Rose kesini?? Apa Gavin beneran nungguin Rose sampe sadar??"  gumamnya dalam hati.

"kenapa???" tanya Gavin lembut sambil memegang sebelah tangan Rose.

"sekarang jam berapa??"

"jam 4 sore." Rose membelalakkan matanya. "jadi gue pingsan selama 2 jam!??  Terus Gavin...yang nungguin gue??"

"Ri....Rina, Lili sama Selin dimana??"

"gue suruh mereka pulang duluan."

"terus Gavin ngapain disini???"

"nungguin lo. "

"kenapa Gavin nggak pulang aja???"

"masak gue tega ninggalin orang yang gue sayang sendirian disini??" Rose mengerjapkan matanya lucu dan itu membuat Gavin gemas.

Setelahnya terjadi keheningan di antara mereka berdua. Sebenarnya Gavin ingin menjelaskan kejadian tadi siang kepada Rose, tetapi Gavin merasa sekarang bukan waktu yang tepat untuk membahas tentang Irene.

"Gavin." panggil Rose setelah terjadi keheningan.

"hmm??" Gavin menatap Rose dalam sambil memegang tangan Rose.

"dia siapa???" Gavin terdiam sebentar, ia tau pasti Rose akan bertanya tentang Irene.

"sekarang bukan waktu yang tepat buat bahas kejadian tadi Rose."

"terus waktu yang tepatnya kapan???  Rose harus nunggu Gavin lagi sampai Gavin dapat alasan yang masuk akal buat di jelasin???"

Gavin menghembuskan napasnya kasar. Bukannya ia tidak memiliki alasan untuk saat ini, namun mengingat kondisi Rose yang saat ini tidak memungkinkan untuk membahas nya.

"oke, gue akan jelasin sekarang...."

"....dia Irene, teman kecil gue sekaligus cinta pertama gue...." Gavin menjeda kalimat nya sebentar saat ia melihat tubuh Rose yang menegang.

"....waktu kelas 6 SD Irene pindah ke Itali sampai akhirnya dia balik lagi ke Indo sekarang...."

"....selama dia ninggalin gue ke Itali, gue merasa kehilangan sosok dia. Gue merasa hidup gue gak ada apa-apa nya tanpa dia...."

"apa itu alasan Gavin selalu nolak Rose dulu???" tanya Rose lirih.

Gavin semakin menggenggam tangan Rose kuat. ".....iya, itu alasan gue kenapa gue gak mau di dekati oleh banyak wanita...."

"....karena gue gak mau nama dia tergantikan di hati gue dan pada saat itu belum ada yang bisa menggantikan nama dia di hati gue....." 

Seketika mata Rose mulai memanas dan pandangannya menjadi memburam. Hatinya berdenyut nyeri saat Gavin menjelaskan tentang kebenaran yang selama ini tak ia ketahui.

"....tapi, dengan kegigihan lo yang terus ngejar-ngejar gue dan lo cewek satu-satunya yang masih bertahan sama gue selama 3 tahun ini.... "

"....itu semua membuat hati gue berubah. Dengan perlahan lo bisa nyingkirin nama Irene di hati gue...."

ROSEANE [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang