HAPPY READING 🍕
..
.
.
Bagaimana aku bisa tersenyum??
jika sumber dari senyumku
sedang tidak baik-baik saja.
~GAVINO
----------------------------------
Ceklek"bagaimana keadaan putri saya dokter??" tanya Xavie yang langsung menyerang pertanyaan pada dokter Abrar yang baru saja keluar.
Dokter Abrar menghela nafas kemudian menatap penuh arti pada Xavie dan Saphira yang tengah menangis didalam dekapan sang suami.
"apakah mr Xavie dan mrs Saphira bisa ikut ke ruangan saya??" tanya dokter Abrar.
"Austin juga mau ikut." balas Austin yang baru saja tiba di rumah sakit.
"baiklah, mari." Dokter Abrar berjalan dahulu yang diikuti oleh Xavie, Saphira dan Austin di belakangnya.
Sementara itu Gavin dan yang lainnya menunggu didepan ruang ICU.
Gavin sangat cemas, apa yang sebenarnya terjadi. Apa ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Rose.
"Rose gapapa kan???" tanya Lili bergetar.
Dengan sigap Selin menepuk pelan pundak gadis itu agar sedikit tenang. "Rose pasti gapapa, dia kan kuat." jawab Selin seraya tersenyum.
Klek
Seorang suster keluar dari ruangan Rose dan langsung di hampiri oleh Gavin. "suster, apakah saya bisa lihat pacar saya didalam??" tanya nya penuh harap.
Suster yang ber name tag Luluk itu tersenyum. "maaf, pasien masih dalam pengawasan medis, untuk beberapa waktu kedepan pasien tidak bisa dijenguk oleh siapapun."
Gavin dan yang lainnya menghela napas pelan, menandakan mereka sangat ingin memastikan sendiri bahwa Rose dalam keadaan baik-baik saja.
"kalau begitu saya permisi." ucap Luluk sopan yang dibalas anggukan oleh Rava dan Selin.
Gavin mendekati jendela ruang ICU, ia dapat melihat disana Rose hanya ditemani oleh beberapa alat yang menempel pada tubuhnya.
"bangun sayang..." lirih Gavin dengan perasaan yang hampa saat melihat gadisnya yang terkapar lemah diatas brankar."Ro--se, bangun hiks.... Lili kangen.."
Lili mengusap jendela ICU yang menampilkan Rose dibaliknya. "jangan tinggalin Lili...." lanjutnya."hati gue jadi sakit liat Rose kayak gitu." sambar Elno dengan mata yang berkaca-kaca.
"sama, rasanya gue kagak mau kehilangan Rose." balas Kai.
"Rose gak bakal kemana-mana, sebentar lagi pasti dia bangun." ucap Rina bergetar.
"mending kita sekarang sholat dan berdoa buat Rose." ucap Rava bijak kepada teman-temannya.
****
"besok kamu sudah mulai masuk sekolah di sekolahan kamu yang baru." ucap seorang pria paruh baya pada anak gadisnya.
"yah papaa.. Padahalkan aku masih pengen bangun siang." balas sang anak dengan wajah cemberut.
kedua orangtuanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat putrinya yang hobi sekali bangun siang.
"bangun siang kamu sudah cukup, besok waktunya bangun pagi dan berangkat ke sekolah."
"tapi pa kan ak-----"
"gak ada tapi tapian sayang, kamu juga satu sekolah sama anak dari teman papa bisnis."
"aku gak peduli." balasnya merajuk.
"yakin nih gak peduli, anaknya ganteng loh." godanya pada sang putri.
"mamaaa... papa." rengeknya dan wanita paruh baya yang menyandang status sebagai mama dari gadis yang merengek hanya terkekeh kecil.
"yaudah kamu sekarang tidur biar enggak kesiangan besok." tutur nya lembut.
"siap ibu negara." dengan tangan menghormat yang ditujukan pada mama nya.
to be continue
.
.
.
JANGAN LUPA VOTMENT GUYS!!🍕
THANK U✨SEMOGA HARI-HARIMU MENYENANGKAN 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSEANE [TELAH TERBIT]
Teen Fiction[KARENA ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVAT LEBIH BAIK DI FOLLOW DULU🤍] --_ Cerita ini berkisah tentang kehidupan seorang gadis cantik yang memiliki riwayat penyakit Gagal Jantung, yang bernama Roseane Putri Saphire. Gadis yang selalu ceria di hadap...