#2

3.4K 228 16
                                    

Bahagia gak melulu tentang barang mewah & banyak uang, Tapi
berada di dekat orang yang kita cinta juga bisa membuat kita lebih bahagia. Memang sesimple itu bahagia.

~Roseane.
----------------------------------------------------------

"assalamualaikum!!" teriak Rose saat memasuki rumahnya.

"waalaikumsalam, Nak." jawab Saphira---mama Rose & Xavie---papa Rose bersamaan.

"MAMA PAPA!!" Rose berlari menuju kedua orangtua nya yang sedang duduk di sofa ruang keluarga.

"sweety, jangan lari nak nanti kamu jatuh." ucap Xavie lembut dan mengelus lembut surai anak perempuan nya.

Sedangkan Rose hanya cengengesan mendengar penuturan dari sang papa nya dan menenggelamkan wajahnya pada dekapan mama nya.

"kak Austin belum pulang ya ma,pa??" tanya Rose pada kedua orangtua nya.

Saphira tersenyum "belum sayang, kamu seperti tidak tau betapa sibuknya kakak mu itu." ucap Saphira yang di akhiri kekehan kecil.

Rose mendengus kesal, selalu saja kakak nya itu paling sok sibuk. Padahal papa dan mama yang sudah punya perusahaan tidak sesibuk kakak nya dan selalu meluangkan waktu untuk kedua anaknya.

Nah ini apa-apaan. Baru juga kuliah udah paling sok sibuk, bagaimana Rose bisa menghabiskan sisa waktu nya bersama kakak nya??.

"kak Austin sibuk pacaran kali!" celetuk Rose kesal. Xavie tersenyum geli melihat putri nya yang merajuk, pasalnya ia sangat tahu bahwa Rose tidak suka jika kakak nya sudah memiliki tambatan hati. Karena bagi Rose pasti kakaknya akan melupakan nya dan lebih memilih pacar nya nanti daripada dirinya.

"kamu tahu Rose, kakak mu itu tidak akan melakukan nya jika tidak mendapatkan restu darimu." ucap Xavie dengan terkekeh.

"siapa tahu kak Austin pacaran diam-diam dan tidak memberi tahu Rose, bagaimana??" tanya nya kesal. Jika sampai itu terjadi Rose akan memberi pelajaran pada kakaknya dan akan menyuruh gadis dari kakaknya untuk pergi jauh dari kehidupan kakaknya.

Xavie dan Saphira tertawa geli, sedangkan seseorang di depan sana juga ikut tertawa dan menggelengkan kepalanya.

"kak Austin gak mungkin berani bohong ke adek kakak yang cantik ini." ucap Austin tiba-tiba dan menuju ke arah keluarga nya yang sedang duduk.

"eh, kak Austin sejak kapan ada disini??" tanya Rose gelagapan.

Austin memandang geli adeknya, Rose seperti seorang anak kecil yang ketahuan ibunya kabur dari rumah untuk pergi bermain.

"emm, mungkin sejak Rose bilang kak Austin lagi sibuk pacaran." jawab Austin sesantai mungkin dan Rose membulatkan mulutnya sambil mengerjapkan kedua matanya pelan.

"ka....kak Austin ma....maksud Rose ta...tadi ng-----"

"gapapa Rose, kak Austin ngerti. Kak Austin sayanggggg banget sama Rose, jadi mana mungkin ada wanita yang bisa gantiin nama Rose yang sudah melekat disini.." Austin meletakkan jari telunjuk nya di dadanya.

"meskipun nanti kak Austin sudah mempunyai pacar, Rose tetap menjadi prioritas pertama kak Austin dan begitu selalu." Austin tersenyum lembut dan itu membuat Rose semakin merasa bersalah karena ia terlalu melarang kakaknya untuk memiliki pacar.

ROSEANE [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang