#46

1.4K 89 8
                                    

Dipaksa melepaskan
padahal hati masih ingin tetap tinggal.
~Roseane & Gavin
------------------------------------------------









Tap

Tap


Tap

Suara langkah kaki Gavin menggema di sepanjang koridor rumah sakit. Detak jantung nya tak karuan saat mendengar Rose berada dirumah sakit.

Akhirnya usahanya tadi tidak sia-sia untuk mendapatkan sebuah informasi keberadaan Rose.

FLASHBACK ON

Gavin yang melihat Lili sedang seorang diri di halte dekat sekolah dengan cepat ia menghampiri Lili yang ingin menghadang taxi.

Grep

"AAAAA!!! Gavin?! ngapain pegang tangan Lili, ntar ada yang salah paham."

"Li, tolongin gue ya? cuma lo yang bisa bantuin gue." mohon Gavin dengan raut sedihnya.

"emang Lili bisa bantuin apa??" tanyanya polos.

"gue mau tanya Rose ada dimana? kenapa selama 2 minggu ini Rose ga masuk sekolah, pasti lo tau kan??"

Gavin melihat Lili yang tiba-tiba menjadi gugup, pandangan mata Lili kesana kemari seperti ingin meminta bantuan pada seseorang. Gavin yakin pasti ada yang disembunyikan oleh teman-teman nya.

"Li, please kasih tau gue hm? gue pengen pastiin Rose baik-baik aja dengan gue bisa liat dia langsung."

"Ro-Rose,...di---dia...." Lili bingung, ia ingin sekali mengatakan nya melihat wajah Gavin yang melas tapi disisi lain teman-teman nya tak memperbolehkan  Lili memberitahu keberadaan Rose pada Gavin.

"Li,..please bantuin gue. Cuma lo harapan satu-satunya buat gue." Gavin terus mendesak Lili agar memberitahu nya.

ia tau jika gadis di depannya sedang bimbang, dengan itu Gavin memanfaatkan kegugupan Lili dengan terus mendesak nya.

"Rose ada di rumah sakit." Bukan Lili yang menjawabnya melainkan seseorang yang baru saja datang diantara mereka.

FLASHBACK OFF




Gavin menatap lama sebuah ruang inap yang tertutup rapat di depannya. Ia ragu untuk membuka pintu itu atau tidak.

"apa gue masih pantas buat liat keadaannya??"

Dengan berbagai pertimbangan yang cukup lama akhirnya Gavin memberanikan diri untuk masuk kedalam ruang inap Rose.

Gavin membuka pintu nya dengan sangat pelan sampai tak menimbulkan suara sedikitpun.

Deg!

saat berhasil memasuki ruangan, Gavin mendengar suara tawa milik perempuan ia yakin jika itu milik Rose.

Gavin berjalan pelan dengan tubuh yang menempel pada dinding agar ia tidak ketahuan, karena Gavin mengira jika tidak ada yang menjenguk Rose.

"Devan udaa ya.. Rose udah kenyang." ucap Rose dengan mengerucutkan bibirnya.

"Devan?? di---dia disini?"

Devan menghembuskan nafasnya dengan kasar. "okee, sekarang lo istirahat lagi ya biar cepet sembuh."

Rose menggeleng. "nggak mau, Rose pengen jalan-jalan keluar Devan, Rose bosen disini."

Devan tersenyum tipis sambil mengelus rambut Rose. "jadi anak cantik ini lagi bosen ya???" goda Devan sedangkan Rose tersenyum malu dengan menganggukan kepalanya.

ROSEANE [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang