BAB 9

955 61 8
                                    

Cup! Aku merasakan sentuhan lembut yang hangat dan lembab, tapi bukan di bibir melainkan di ujung hidungku.

Lagi-lagi aku ke PD-an. Aku kira dia bakalan cium bibir aku. Padahal jantung aku udah mau berhenti tadi karena sangking gugupnya.

Aku membuka sedikit mata kananku untuk mengintip.

Kak Arion sedang menatap aku dan kini dia menertawakan tingkah konyolku.

Aku membuka lebar kedua mataku.
"Ck!" Aku mencebikan bibirku karena kesal.
"Kakak ngerjain Freya ya?" Ucapku dengan cemberut.

Tawa kak Arion semakin kencang, sampai bahunya berguncang. Dan aku tentu saja merasa semakin kesal.

Tak lama tawa kak Arion mereda. Lalu kak Arion natap aku. Tatapannya ke aku lembuuut banget. Gimana nggak luluh kalau kayak gini caranya.

Tiba-tiba kak Arion mengambil baju seragam yang berada di dekapanku dan melemparnya ke sofa di dekat jendela. Terus kak Arion juga menarik kedua tangan aku dan mengalungkannya di lehernya.

Setelah melakukan itu, kak Arion kembali memeluk pinggangku dengan erat. Kali ini dada kami benar-benar menempel satu sama lain. Aku yakin kak Arion pasti sampai bisa merasakan dan mendengar bunyi debaran jantung aku yang kencang.

Dan semua itu dia lakukan dengan sangat cepat sampai aku tidak sempat untuk menghindar.

"Seharusnya posisinya seperti ini." Ucapnya sambil tersenyum.

Posisi apa? Buat apa?
Po...posisi bu...buat ciuman maksudnya?

OMG! OMG! OMG! Sumpah aku mendadak panik. Aku berusaha melepaskan diri tapi nggak bisa. Kayaknya dia tau aku bakalan kabur. Makanya dia sampe erat banget peluk akunya.

Aku cuma bisa turunin kedua lengan aku sedikit banget karena lengan kak Arion yang sedang memelukku dengan erat menghalangi sikuku untuk turun.

Lalu aku ngerasain tangan kanan kak Arion bergerak naik, kemudian mencengkeram lembut rambut bagian belakang kepala aku. Dengan perlahan dia tarik rambut aku dan otomastis membuatku mendongak menatap ke arah wajahnya.

Aku gugup banget. Aku sampe nggak bisa ngomong apa-apa, cuma bisa nelen ludah aja karena tubuh aku tuh rasanya udah kaku banget. Nafas aja rasanya berat.

Kak Arion menundukkan wajahnya. Dan dengan perlahan, bibir kak Arion bergerak mendekat kearah bibirku.

Ya ampun! Menepel!
OMG! Bibirnya beneran nempel di bibir aku.

Aku nggak tau lagi kayak apa ekspresi wajahku saat ini. Aku cuma bisa melihat kak Arion mencium bibirku dengan mata terbuka menatap kearah kedua mataku.

Deg-degan gila, sampe aku ngerasain sesak nafas.

Kak Arion hanya menciumku sebentar, lalu kak Arion sedikit menjauhkan wajahnya dari wajahku.

Udah? Ciuman itu se-sebentar ini ya? Tapi kok efeknya dahsyat banget?

"Nafas dong Frey! Aku nggak mau kamu mati kehabisan nafas gara-gara kita ciuman." Ucapnya dengan tersenyum.

Oh! Pantas aja aku sesak nafas.
Aku langsung menghembuskan nafasku yang ternyata tanpa aku sadari udah aku tahan sejak tadi.
Bodoh banget aku!🙈

"Bagus Freya! Nafas aja seperti biasa! Sekarang pejemin mata kamu!" Pintanya kemudian.

Aku nurut aja. Aku langsung memejamkan mata aku.

Setelah itu aku ngerasain kak Arion lebih mengeratkan lagi pelukannya.

Ya ampun, padahal yang sebelumnya aja pelukannya udah erat banget. Ini tambah erat lagi sampe rasanya sesak karena dada aku kegencet sama dada kak Arion.

My Arion (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang