BAB 36

715 60 5
                                    

"Aku mau resign!" Ucap Freya setelah sarapan mereka berakhir.

"Bagus!"
"Aku bakalan lebih leluasa mainin kamu kalau kamu nggak lagi sibuk kerja!" Jawab Arion santai.

Freya menatap Arion sedih.
"Kenapa kakak lakuin ini ke Freya?" Ucap Freya sambil menitikkan air mata.

Arion berdiri. Lalu menarik kedua lengan Freya agar ikut berdiri bersamanya, kemudian menatap mata Freya tajam tanpa melepas cengkeraman tangannya pada lengan Freya.

"Kamu nanya kenapa?" Tanya Arion dengan menghentak kasar kedua lengan Freya.

"Akh!" Pekik Freya ketakutan.

Freya sebenarnya tau kenapa Arion melakukan semua ini padanya. Arion pasti ingin membalas perbuatannya 6 tahun yang lalu yang udah ninggalin Arion gitu aja. Freya mengingatnya. Freya mengingat semua perbuatannya pada Arion dulu.
Freya menelan ludahnya. Lalu menatap Arion dengan raut wajah ketakutan.

"Maaf! Maafin Freya!" Ucap Freya kemudian.

"Maaf?" Ucap Arion sambil tersenyum miring.
"Nggak segampang itu Freya!"
"Nggak segampang itu buat maafin kamu dan lupain semuanya!"
"Kamu nggak tau seberapa beratnya hidup yang udah aku jalanin setelah kamu ninggalin aku."
"Saat aku berjuang untuk dapetin kamu lagi, saat aku menguras tenaga dan pikiran aku untuk bisa bawa kamu kembali lagi, kamu malah dengan begitu gampangnya lupain aku dan seneng-seneng sama pacar baru kamu."
"Tega banget kamu Freya!"

"Pacar?"
"Aku nggak punya pacar."
"Mana bisa aku punya pacar, kalau hati dan pikiran aku aja masih terus inget sama kakak."
"Seandainya kakak tau, kalau selama ini aku nggak pernah bisa lupain kakak dan terus tersiksa sama perasaan ini. Apalagi pas lihat sendiri gimana kakak sama keluarga kakak kelihatan bahagia banget. Bahkan sampe sekarang aja aku masih...."

Mata Freya melebar. Tangan Freya reflek menyentuh lehernya.

"Cari ini?" Ucap Arion sambil mengeluarkan dari kantung celananya sebuah kalung berliontin berbentuk bulan sabit kecil yang terlilit daun dan bunga dengan satu permata putih ditengahnya. Kalung itu dulu pemberian Arion untuk Freya saat awal-awal mereka dekat dulu.

Freya terkejut kalung itu sudah ada ditangan Arion.

"Kenapa masih kamu pakai?"
"Padahal aku udah bukan cowok yang spesial lagi di hati kamu?" Tanya Arion penasaran.

Freya terdiam dan menundukkan kepalanya. Freya tidak mau menjelaskannya.

"Apa kamu juga pakai kalung ini saat bercinta sama pacar kamu Frey?" Tanya Arion dingin.

Freya terkejut dengan pertanyaan Arion barusan. Freya marah lalu mendongak dan menyentak kasar tangan Arion yang mencengkeram kedua lengannya sampai terlepas.

"Freya buka cewek kayak gitu!"
"Teganya kakak nuduh Freya yang enggak-enggak!" Ucap Freya sambil menangis dan memukuli dada Arion berulang kali.

Arion mengkap kedua tangan Freya, menariknya kebelakang tubuh Freya dan menguncinya. Kemudian Arion menghimpit Freya diantara tubuhnya dan meja makan.

"Terus ngapain kamu sering nginep dirumah pacar kamu?" Tanya Arion marah.

"Nginep?" Ucap Freya kebingungan.
"Pacar Freya cuma kakak. Freya nggak punya pacar lain selain kakak!" Teriak Freya tersulut emosi.

"Apa maksud kamu? S...selama ini, k..kamu nggak punya pacar lain?" Tanya Arion lebih kepada terkejut.

"Kamu...." Arion terlihat tidak bisa berkata-kata lagi.

Tanpa sadar, Freya menggelengkan kepalanya.
Freya menatap Arion. Freya bingung dengan reaksi Arion yang terlihat sangat terkejut. Dan Freya penasaran dari mana Arion mendapat informasi seperti itu.

My Arion (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang