BAB 44

492 26 2
                                    

"BUGH! BUGH! BUGH!"

Suara pukulan yang diterima Ansel dari Alex membuat Freya dan Naila ketakutan.

"Ampun pa! Ampun! Maafin Ansel pa!" Rintih Ansel memohon ampunan Alex.

"Anak kurang ajar!"
"Anak brengsek!"
"Malu-maluin keluarga!"
"Bajingan kamu!"
"Dasar bejat!"
"Kami nggak pernah ngajarin kamu jadi anak pengecut!"
"Kurang ajar!"
"Kurang ajar!" Ucap Alex disetiap pukulan yang ia berikan ke wajah dan perut Ansel.

#flashback

"Maafin Ansel pa, maafin Ansel ma!" Ucapnya dengan sesegukan.

"Ansel tahu Ansel salah pa, ma!"
"Ansel minta maaf!"
"Ansel tidak akan mengulangi lagi pa, ma!"
"Ansel janji!"

Alex mendorong dada Ansel hingga Ansel jatuh terduduk.
"Katakan? Apalagi kali ini Ansel?" Tanya Alex geram.

Dengan menunduk dan berurai air mata, Ansel menjawab dengan bibir bergetar.
"Ansel.... Ansel... hamilin cewek lagi pa."
"Bukan Yasinta."
"Tapi pacar Ansel setelah Yasinta. Namanya Becca."

Alex dan Naila tidak sanggup berkata-kata lagi.

"Kenapa kamu ngulangin kesalahan yang sama Sel? Kenapa kamu nggak belajar dari kesalahanmu yang dulu?"
"Terus anak itu juga kamu gugurin?" Tanya Naila pada akhirnya.

Ansel mengangguk.

Naila kembali menangis, lalu menghela nafasnya.
Naila tidak percaya, anak yang ia besarkan dengan penuh kasih sayang, anak yang ia banggakan, bagaimana bisa dia berbuat sampai seperti ini.

"Jadi kali ini nggak berjalan baik seperti dengan keluarga Yasinta?"
"Mereka ngelaporin kamu ke polisi?"
"Terus Arion lagi yang bantuin kamu?" Tanya Naila lagi.

Ansel menggelengkan kepalanya.
"Kali ini Arion nggak terlibat ma." Jawab Ansel.

"Ansel dan Becca sepakat untuk menggugurkan kandungan Becca."
"Tapi masalahnya...." Ucapan Ansel terhenti. Ansel menarik nafasnya dalam sebelum akhirnya dengan suara bergetar Ansel melanjutkan lagi ucapannya.
"Saat.... saat proses aborsi berlangsung, Becca.... Becca mengalami pendarahan hebat, dan... dan saat Ansel membawa Becca ke rumah sakit, nyawanya tidak bisa tertolong lagi."

Alex, Naila dan Freya kecuali Arion yang sudah mengetahui berita itu benar-benar terkejut dibuatnya. Mereka sungguh tidak percaya, bahwa Ansel adalah laki-laki sekurang ajar dan sepengecut ini.

"Saat itu Ansel sangat ketakutan."
"Hubungan Ansel dan Arion saat itu lagi renggang, jadi Ansel tidak bisa meminta bantuan Arion."
"Ansel bingung, lalu Ansel meminta bantuan teman Ansel dengan memberi imbalan uang untuk menyuruhnya menghubungi orang tua Becca dan mengabari mereka bahwa Becca sudah meninggal."

"Ansel ingin lepas tangan, Ansel tidak ingin menanggung semuanya sendirian. Akhirnya Ansel menyuruh teman Ansel untuk berbohong dengan mengatakan kalau pacar Becca adalah orang lain yang tidak ingin bertanggung jawab dan sudah melarikan diri."
"Dan karena itulah Becca akhirnya menggugurkan kandungannya dan meinggal saat proses itu terjadi."

"Ansel kira, masalah ini sudah selesai."
"Tapi ternyata orang tua Arion tau."
"Entah bagaimana mereka bisa tau."
"Setelah dua tahun berlalu, bahkan Ansel pun sudah mulai melupakan kejadian itu, tiba-tiba mommy Arion menghubungi Ansel meminta bertemu."
"Saat kami bertemu itulah mommy Ansel mengeluarkan bukti-bukti berupa foto saat Ansel mengantar Becca ke tempat Aborsi dan saat Ansel membawa Becca ke rumah sakit."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Arion (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang