BAB 24

984 57 3
                                    

"A...apa berhasil?" Tanyaku gugup.

"Butuh dari sekedar ciuman untuk buat aku lupain semuanya Freya!" Ucap kak Arion sambil membuka kancing seragamku satu-persatu.

Aku langsung memegang tangan kak Arion untuk menghentikannya.

Kak Arion natap aku. Padahal kak Arion cuma natap aja, tapi aku udah ketakutan setengah mati. Bahkan aku hanya diam aja saat kak Arion menarik kedua pergelangan tanganku, lalu menyatukannya dan menekan kedua pergelangan tangan aku diatas kepalaku dengan menggunakan tangan kirinya.

Aku nggak berani protes.
Aku hanya bisa menelan ludah dengan jantung yang saat ini berdegup dengan sangat kencang.

Setelah itu kak Arion mencium bibirku. Awalnya lembut, tapi semakin lama ciuman kak Arion semakin menuntut. Gerakannya semakin liar sampai-sampai aku kuwalahan nggak bisa mengimbanginya.

Saat kami sedang berciuman itulah kak Arion menggunakan kesempatan itu untuk melepas semua kancing seragamku. Bahkan tangan kanan kak Arion kini sudah menyusup masuk kedalam tanktopku, menaikkan braku, dan sekarang payudara sebelah kiriku sudah berada di genggaman telapak tangan kanannya.

Kemudian aku merasakan jemari tangan kanan kak Arion mencubit dan memilin puting payudara kiriku dan juga meremasnya kasar.

Aku cuma bisa pasrah. Mau protespun kak Arion sudah lebih dulu membungkam mulutku dengan ciumannya. Aku juga nggak bisa gerakin tubuhku karena kak Arion berada diatasku menindih sebagian besar tubuhku.

Tiba-tiba kak Arion melepaskan kedua tanganku. Kemudian kak Arion bangkit dari tubuhku.

Aku menghembuskan nafas lega. Aku kira kak Arion udah selesai. Tetapi ternyata kak Arion baru akan memulainya.😢

Kak Arion melepas sepatu dan kaos kakiku. Lalu kak Arion menarik kedua tanganku sampai aku terduduk. Setelah itu kak Arion melepas kemeja seragamku dan dilanjutkan dengan melepas tanktop dan braku. Sekarang bagian atas tubuhku sudah polos.

Nggak hanya sampai disitu, kak Arion kemudian membuka kait dan resleting rok seragamku, lalu membaringkan tubuhku lagi diatas kasurnya. Setelah itu kak Arion menarik lepas rok seragamku. Dan yang terakhir, celana dalamku juga ikut dilepasnya. Aku udah bener-bener polos sekarang.😢

Aku menyilangkan lenganku di depan dadaku, lalu aku menekuk dan merapatkan pahaku berusaha mencoba menutupi bagian tubuh bawahku.

Malu campur takut dan deg-degan. Rasanya aku pengen nangis.

Jantung aku berdetak semakin kencang sampe bernapas aja dadaku terasa sesak saat aku melihat kak Arion juga melepas semua pakaiannya.

Apa kami benar-benar akan melakukannya hari ini?

Melihat perlakuan kak Arion ke aku selama ini, aku tau sih kami pasti akan melakukannya suatu hari nanti. Tapi nanti, bukan sekarang. Dan saat ini aku nggak menyangka kami akan melakukannya dalam waktu secepat ini.

Aku..... belum siap.😓
Aku bahkan belum lulus SMA.😢
Masa iya aku harus melepas keperawananku diusiaku yang masih semuda ini?

Kak Arion membuka paksa pahaku dan menempatkan dirinya diantara kedua pahaku. Kemudian kak Arion menarik kedua tanganku dan menekannya disamping kepalaku sebelum akhirnya ia menindihku kembali.

"Kakak...." Freya belum siap! Itu yang ingin aku ucapkan, tapi aku nggak berani buat bilangnya. Sumpah aku udah pengen nangis.😢😢😢

"Dulu aku menahan diri untuk nggak menyentuh kamu sebelum kamu siap, itu karena aku yakin kamu nggak akan pernah ninggalin aku Freya!"

"Tapi ternyata aku salah."

"Dan sekarang.... jangan harap aku akan menahannya lagi untuk nggak bercinta sama kamu Frey! Karena hanya dengan cara ini kamu akan selalu menjadi milik aku sepenuhnya!"
"Mulai hari ini, kamu benar-benar nggak akan bisa lepas lagi dari aku!"

My Arion (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang